Harry Potter and the Half-Blood Prince
(Harry
Potter dan Pangeran Berdarah Campuran)
JK Rowling @ 2005
Listiana Srisanti (Terj.)
GPU – Januari 2006
816 hal.
Untuk anak 12 tahun ke atas
Dengan semakin kuatnya Voldermort, perlindungan
terhadap Harry Potter juga semakin diperketat. Menjelang tahun keenam di
Hogwarts, Dumbledore sendiri yang bahkan turun tangan untuk menjemput Harry
Potter, untuk kemudian diantar ke The Burrow. Aura kegelapan semakin kuat di
dalam buku ini. Kondisi Dumbledore juga mengkhawatirkan – semakin ringkih,
rapuh dan lelah.
Ada sebuah kejutan dalam ‘pengaturan’
guru-guru di semester ini. Akhirnya Profesor Snape mendapatkan posisi yang
menurut rumor sangat diidam-idamkannya, yaitu sebaga guru Pertahanan terhadap
Ilmu Sihir Hitam. Sementara itu, pelajaran ramuan diisi oleh seorang guru baru,
bernama Profesor Horace Slughorn.
Bukan sebuah kebetulan kenapa Profesor Dumbledore
meminta Profesor Slughorn untuk kembali ke Hogwarts. Selama ini Profesor
Slughorn bersembunyi dari para pengikut Voldemort yang memintanya bergabung
dengan Pangeran Kegelapan. Profesor Slughorn dulunya juga guru dari Voldermort.
Profesor Slughorn ini gemar ‘mengkoleksi’
murid-murid top – sebut saja tentunya Harry Potter. Ia gemar mengadakan pesta
pribadi dengan murid-murid favoritnya ini. Harry Potter awalnya tidak berniat
untuk mengambil pelajaran Ramuan di semester enam ini, tapi karena nilainya
masih memungkinkan, ia pun ikut. Dan ia dipinjami buku milik ‘Pangeran Berdarah
Campuran’ yang misterius, yang catatan-catatan kecil di buku itu sangat
membantu Harry dalam pelajaran Ramuan. Tips and trick yang semakin membuat
Harry jadi murid favorit.
Masa lalu Voldemort semakin terkuak di buku ini.
Bagaimana awal mula ia dijemput oleh Dumbledore di sebuah panti asuhan,
bagaimana ketika ia lulus ia ingin menjadi guru di Hogwarts dan mengapa ia
begitu membenci ayah yang tak pernah ia temui itu. Harry mengetahui hal-hal tersebut lewat sesi
pribadinya bersama Profesor Dumbledore. Dan tak hanya itu, tugas Harry dari
Profesor Dumbledore yang cukup berat, adalah membujuk Profesor Slughorn untuk
membagi sedikit kenangannya bersama Voldemort, kenangan yang ingin ia lupakan. Di
buku ini, Harry dan Profesor Dumbledore ‘memburu’ Horcrux, benda-benda yang
digunakan Voldemort untuk ‘memecah-mecah’ jiwanya.
Sementara itu, kebencian Harry Potter terhadap
Profesor Snape dan Draco Malfoy semakin menjadi-jadi, terutama ketika ia
menyaksikan bagaimana Malfor berhasil meloloskan Pelahap Maut ke dalam
Hogwarts, dan ketika ia harus menyaksikan sendiri pengkhianatan Profesor Snape
tanpa bisa berbuat apa-apa.
Tapi… ada cinta yang sedikit memberikan warna
merah jambu ada buku ini. Ada
persahabatan yang semakin kuat antara Ron, Hermione dan Harry. Membaca
cemburunya Hermione, deg-degannya Harry setiap ngeliat Ginny, jadi ‘pencair’
suasana yang tegang di dalam buku ini.
Semua tokoh di dalam buku ini semakin dewasa, tapi juga lebih temperamental atau mungkin emosional. Tapi, gue menyukai perkembangan yang gue lihat dari sejak gue baca dari buku pertama sampai buku ke enam ini.
Waktu dulu pertama baca buku ke enam ini, gue 'mengetahui' satu buku lagi, gue akan 'berpisah' sama Harry Potter. Ada rasa penasaran, siapa yang akan bertahan di akhir cerita. Seperti apa pertempuran terakhir antara Harry Potter dan Voldemort. Seperti apa Hogwarts setelah kejadian di akhir cerita buku ke enam ini....
Sesuati yang membuat gue jadi sedih, berpisah dengan tokoh cerita yang begitu 'melekat'...
Posting ini dibuat untuk diikutsertakan dalam:
Event Fun Year WithChildren’s Literature yang dihost oleh B’zee
Event Hotter Potter yang
dihost oleh Surga Buku
0 comments:
Post a Comment