Monday, December 31, 2012

For One More Day




For One More Day
Mitch Albom
Sphere - 2006
197 hal.
(Kinokuniya – Plasa Senayan)



Satu malam, Charley Benetto memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Ia merasa hidupnya sudah tak ada arti lagi *sigh*. Anak perempuannya menikah, tapi Charley tidak diundang, ia sendiri sudah berpisah dengan istrinya. Sebagai salesman, juga tak menjanjikan. Charley tenggelam dalam minuman keras. Ia kerap mabuk-mabukan.

Di malam terakhir itu, Charley  benar-benar tidak peduli. Berbekal minuman keras di dalam mobilnya, ia menuju ke rumah masa kecilnya di. Menurut Charley, di sana awalnya, di sana juga akan berakhir.

Karena Charley mengendarai mobil di jalur yang salah, maka terjadi kecelakaan. Dalam keadaan koma, Charley ‘bertemu’ dengan ibunya yang sudah meninggal. Mulailah perjalanan kilas balik Charley, ke masa kanak-kanak sampai ia dewasa.

Sebagai anak-anak, adakalanya Charley berhadapan dengan sebuah pilihan – ingin jadi anak Ibu atau anak Ayah. Dan, sebagai anak laki-laki, tentu saja ia memilih jadi anak Ayah. Karena yah, ia merasa, ayahnya lebih asyik. Tapi, ia harus kecewa, ketika ayahnya pergi meninggalkan keluarga kecil mereka.

Ibu Charley, adalah perempuan pejuang. Di masa itu, orang tua tunggal masih dianggap tidak lazim. Ketika keluarga mereka masih lengkap, mereka sering dapat undangan ke pesta ulang tahun, acara makan-makan. Tetapi, ketika perpisahan itu terjadi, semua yang dulunya mengaku sebagai teman, pelan-pelan menghilang. Ibu Charley dijauhi, karena takut para suami akan tergoda.


Buku ini mengajak kita merenung, seberapa bangga kita kepada orang tua mereka? Sering kali secara tak sadar, saat mereka mengharapkan dukungan kita, justru kita malah mengecewakan mereka. Inilah yang diceritakan oleh Charley Benetto. Seberapa sering ia mengecewakan atau tak mendukung ibunya.

Tuhan memberikan Charley satu kesempatan untuk bersama Ibunya lagi selama satu hari. Satu hari di mana Charley sadar kalau Ibunya sudah banyak berkorban demi ia dan adiknya. Duh, pengen nangis rasanya baca buku ini.

Gue mengenal karya Mitch Albom ketika membaca Five People You Meet in Heaven. Padahal nih, sering gue merasa ‘alergi’ kalo baca buku yang beginian nih. Tapi, mungkin karena alur cerita yang tenang tapi bikin merenung. Dan… yang pasti gak bikin gue ngantuk.. hehehe… Setiap baca bukunya beliau ini, gue selalu bertanya-tanya, ini sebenernya based on true story atau memang murni fiksi?

Top Five Most Favorite Books


Menutup Book Kaleidoscope yang di-host sama Fanda, maka 'gong'nya adalah Top Five Most Favorite Books. Maka tanpa banyak basa-basi, inilah buku-buku tersebut:


1. The Tokyo Zodiac Murders


2. The Invention of Hugo Cabret


3. Her Fearful Symmetry


4. The Sherlockian


5. Fahrenheit 451


Happy New Year, teman-teman... !!

Friday, December 28, 2012

Top 5 Best Book Covers 2012



Setelah kemarin 'absen', gak ikutan Top 5 Book Boyfriends 2012, hari ini, gue baru ikutan Book Kaleidoscope yang di-host sama Fanda. Hari ini temanya adalah The 5 Best Book Covers 2012.
 
Pada dasarnya, gue lebih menyukai buku dengan cover yang simple, tanpa ‘foto’ atau wajah orang.

Dan inilah pilihan gue untuk tahun 2012

 Tokyo Zodiac Murders - Cover-nya benar-benar mewakili isi dari buku ini.


Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa - Gue suka banget sama yang namanya ‘snow globe’, dan salah satu alasan gue membeli buku ini ya, karena covernya yang cantik (#kode: kalo ada yang lagi jalan-jalan, tolong kasih tau ya kalo liat snow globe)


Divortiare -Lagi, cover dengan latar putih  jadi pilihan gue.


The Night Circus - Latar hitam, tenda sirkus merah putih, bikin cover ini jadi misterius


The Sherlockian - Gambar pipa yang berbentuk tanda tanya, pas dengan sosok Sherlock Holmes.

Recap - Reading List 2012







Gue ‘pasrah’ dapet peringatan masih kurang 10 buku lagi untuk melengkapi Reading Challenge di Goodreads untuk tahun 2012. Di awal tahun, gue optimis bisa menyelesaikan baca 100 buku dalam setahun. Tapi, di bulan-bulan terakhir, rada ‘mengendur’. Kebanyakan karena ada beberapa buku yang gak selesai gue baca. Dan, kaya’nya ‘ambisius’ banget kalo gue paksain baca 10 buku lagi demi melengkapi target. Hmm.. ada beberapa buku juga sih, yang gak sempet gue review di sini. Alasannya, karena.. hmm.. sibuk... terus karena kelamaan jadi lupa deh ceritanya apa :D

Ini daftar buku hasil gue membaca di tahun 2012, well… lumayan lah… :)

  1. The Truth about Forever – Sarah Dessen
  2. Charlie & The Great Glass Elevator – Roald Dahl
  3. Clara’s Medal – Feby Indirani
  4. Hotel on the Corner of Bitter and Sweet – Jamie Ford
  5. If I Have Wicked Stepmother, Where’s My Prince? – Melissa Kantor
  6. Dunsa – Vinca Callista
  7. Please Look After Mom (Ibu Tercinta) – Kyung Sook Shin
  8. Ondel-Ondel Nekat Keliling Dunia – Luigi Pralangga
  9. The Naked Traveler 3 – Trinity
  10. Rumah Cokelat – Sitta Karina
  11. Harmoni dalam “?” – Melvy Yendra & Andriyati
  12. A Christmas Carol – Charles Dickens
  13. Ayahku (bukan Pembohong) – Tere-Liye
  14. On the Other Hand – Chris Cleave
  15. Delirium – Lauren Oliver
  16. Divortiare – Ika Natassa (re-read)
  17. Twivortiare – Ika Natassa
  18. Three Weddings and Jane Austen - Prima Santika
  19. Murder on the Orient Express – Agatha Christie
  20. Rumah di Seribu Ombak – Erwin Arnada
  21. Anak Sejuta Bintang - Akmal Nasery Basral
  22. Hafalan Shalat Delisa – Tere-Liye
  23. Pollyanna – Eleanor H. Porter
  24. The Wizard of Oz – L. Frank Baum
  25. The Enormous Crocodile – Roald Dahl
  26. The Giraffe and The Pelly and Me – Roald Dahl
  27. The Twits – Roald Dahl
  28. The Sweetness at the Bottom of the Pie – Alan Bradley
  29. Sweetly – Jackson Pearce
  30. Sunset bersama Rosie – tere-liye
  31. Dead Walking Girl – Linda Joy Singleton
  32. Harun dan Samudra Dongeng – Salman Rushdie
  33. The Marvelous Land of Oz – L. Frank Baum
  34. Garis Batas – Agustinus Wibowo
  35. James and the Giant Peach – Roald Dahl
  36. Danny the Champion of the World – Roald Dahl
  37. The Magician’s Elephant – Kate DiCamillo
  38. The Tiger Rising – Kate DiCamillo
  39. Perkara Mengirim Senja
  40. Partikel – Dee
  41. The House of Silk – Anthony Horowitz
  42. I am Number Four – Pittacus Lore
  43. House Rules – Jodie Picoult
  44. Memoar Sherlock Holmes – Sir Arthur Conan Doyle
  45. The Power of Six – Pittacus Lore
  46. Nibiru dan Kesatria Atlantis – Tasaro GK
  47. Ibuk – Iwan Setyawan
  48. Hujan dan Teduh – Wulan Dewantara
  49. Takdir Elir – Hans J. Gumulia
  50. The Sinden – Halimah Munawir
  51. The Postmistress – Sarah Blake
  52. Matched – Allie Condie
  53. The Sherlockian – Graham Moore
  54. Veil of Roses - Laura Fitzgerald
  55. Her Fearful Symmetry - Audrey Niffenegger
  56. Dollhouse - Kourtney – Kim – Khloe Kadarshian
  57. The Night Circus - Erin Morgenstern
  58. The Lord of the Rings: The Fellowship of the Rings (Sembilan Pembawa Cincin) – J.R.R. Tolkien
  59. Kãla Kãli - Valiant Budi Yogi & Windy Ariestanty
  60. Gadis Kretek – Ratih Kumala
  61. Winter Dreams –  Maggie Tiojakin
  62. Potret Warna Sepia – Isabel Allende
  63. Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa -  Prisca Primasari
  64. Beat the Reaper (Menaklukkan Maut) - Josh Bazell
  65.  Underground – Ika Natassa
  66. Penyihir di Sebelah Rumah – Keith McGowan
  67. The Sinden – Halimah Munawir
  68. Fahrenheit 451 - Ray Bradburry
  69. Rufus M – Eleanor Estes
  70. The Tokyo Zodiac Murders (Pembunuhan Zodiak Tokyo) -  Soji Shimada
  71. Ratu Seribu Tahun – Ardani Persada
  72. Safe House – Meg Cabot
  73. Something Borrowed – Emily Giffin
  74. Something Blue – Emily Giffin
  75. Tofi: Perburuan Bintang Sirius – Yohanes Surya
  76. My Partner – Retni SB
  77. The Book of Tomorrow - Cecelia Ahern
  78. Klik - Eoin Colfer, Linda Sue Park, Ruth Ozeki, Nick Hornby, Tim Wynne-Jones, David Almond, Gregory Maguire, Deborah Ellis, Margo Lanagan & Roddy Doyle
  79. Situs Masalah – Jacqueline Wilson
  80. Sleeping Arrangements – Madeline Wickham
  81. The Not-so Amazing Life of @aMrazing -  Alexander Thian
  82. Ratu Mawar Putih – Phillipa Gregory
  83. The Invention of Hugo Cabret - Brian Selznick
  84. Gossip from The Girls Room – Rose Cooper
  85. Sweet Nothing - Sefryana Khairil
  86. Beautiful Mistakes - Sefryana Khairil & Prisca Primasari
  87. Truly, Madly - Heather Webber
  88. A Chance - Kim In-SukDetektif Imai dan Teka-Teki Lukisan Berantai (Detektif Imai #3) - Dyah P. Rini
  89. Unforgettable – Winna Effendi
  90. For One More Day – Mitch Albom




Wednesday, December 26, 2012

Secret Santa 2012 - The Riddle




Terima kasih buat buku Hetty Feather-nya ya, Secret Santa… sejak aku masukin buku ini di wish list, langsung punya feeling, rasanya bakal dapet buku ini…

Ini riddle dari Secret Santa-ku… bikin aku mengubek-ubek data base para anggota BBI. Semoga tahun ini, aku berhasil menebak ‘siapa dia’.. hihih… gak seperti tahun lalu, sampai bukunya diposting, aku sendiri gak bisa nebak… 



“WHO AM I?

Arti namaku menurut GOOGLE adalah 'CROWN'

Aku mulai blogging bulan September tahun lalu”

Hmmm… ada yang bisa menebak siapa dia? Help me… :D

Friday, December 21, 2012

2013 TBRR Pile Mystery Challenge


Menjelang akhir tahun, mulai banyak beredar berbagai Reading Challenge untuk tahun 2013, banyak yang menarik. Cuma kalo semua diikutin, nanti baca malah gak fokus dan jadi beban. Setelah dipilah-pilah, akhirnya gue memutuskan untuk ikutan 2013 TBRR Pile Mystery Challenge yang di-hosting oleh Mbak Maria.

Ini nih, daftar buku yang akan gue baca untuk Mystery Challenge:

Januari: Theodore Boone 3 (John Grisham) –> Legal Thriller

Februari: In the Company of  Cheerful Ladies (Alexander McCall Smith) –> Serial Mystery

Maret: Penelusuran Benang Merah (Arthur Conan Doyle) –> Classic Mystery

April: The Hunter (Asa Nonami) –> Asian Crime Fiction / Silent Killer (Beverly Barton) –> Romance Thriller 

Mei: State of Fear (Michael Chrichton) / Bad Men (John Connoly) –> Thriller Suspense

Juni: The Templar Legacy (Steve Berry) –> Historical Mystery

Juli: Cell (Stephen King) –> Freebie

Agustus: Tinker, Tailor, Soldier, Spy (John Le Carre) –> Top 100 Crime Novels

September: Pembunuhan di Mesopotamia (Agatha Christie) –> Poirot books

October: Pembunuhan di Wisma Pendeta (Agatha Christie) –> Miss Marple’s books

November: Pasangan Detektif (Agatha Christie) –> Tommy & Tuppence Books

December: 10 Anak Negro (Agatha Christie) –> Other Characters

Wednesday, December 19, 2012

Wishful Wednesday 16




Lagi.. novel yang mengundang selera… yah selera pengen makan, juga selera pengen dibeli (dan dibaca tentunya). Makin sip, karena ini berbau-bau fantasi… ada mistis-nya… ada kue yang manis dan lezat… hmmm…

Ngeliat cover-nya aja, gue langsung membayangkan diri gue yang lagi bengong di depan etalase toko kue itu, sambil bengong…. *ngiler*

Berikut sinopsisnya via goodreads:


 Musim panas itu, Rosemary Bliss melihat ibunya mengaduk halilintar ke dalam semangkuk adonan dan semakin yakin bahwa orangtuanya menggunakan sihir di Toko Roti Bliss. Rahasianya ada pada sebuah buku resep Bliss Cooker Booke.

Namun, apa jadinya jika Rose dan Ty memutuskan bereksperimen denga beberapa resep saat orangtua mereka pergi? Yah, beberapa Muffin Asmara dan Cookies Kebenaran sepertinya tak akan menimbulkan masalah, bukan?

***

“Kisah yang lezat dan penuh petualangan menarik …” –Tracy Grant, Washington Post

“Kisah kuliner Kathryn Littlewood yang menyenangkan ini menggabungkan cita rasa emosi yang kaya dengan humor yang memesona sehingga menghasilkan seporsi besar petualangan keluarga yang jenaka”
–Amazon.com

“ … novel yang penuh taburan humor dan cerita petualangan keluarga yang menyenangkan … buku yang bisa membuatmu sangat bahagia …” –Kirkus Review

“Bliss adalah bacaan yang menarik dan membuatmu penasaran dengan kelanjutan kisahnya … “ –bookaunt.blosgspot.com

“Lezat dan sangat lucu.” –Wall Street Journal

Seperti biasa, rules untuk ikutan Wishful Wednesday, adalah:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Friday, December 14, 2012

Detektif Imai dan Teka-Teki Lukisan Berantai




Detektif Imai dan Teka-Teki Lukisan Berantai (Detektif Imai #3)
Dyah P. Rini
Penerbit Buah Hati - Cet. I, Juni 2012
250 hal.
(Sewa di ReadingWalk)

Keberhasilan Indonesia Permai, atau yang akrab dipanggil Imai, membuat si detektif cilik ini tak lagi dipandang sebelah mata. Bahkan pihak sekolah menyediakan sebuah ruang yang tak terpakai untuk dijadikan markas Imai dan teman-temannya.

Keluarga Imai sedang dirundung duka. Kakek Imai ditemukan tewas di Belanda, lalu galeri tempat lukisan kakek Imai terbakar. Kakek Imai adalah Wengi Waranggana seorang pelukis terkenal. Naluri detektif Imai berkata, ada banyak hal yang tak wajar dibalik tewasnya sang kakek.

Meski ditentang oleh Ibunya, Imai bertekad untuk menyelidik hal ini. Imai masih dibantu oleh teman-temannya, Kaisar, Nino, Lila dan Biru. Imai sampai terbang ke Yogyakarta untuk melakukan penyelidikan di rumah kakeknya di sana.

Tapi, ternyata pembunuh ini tidak main-main, Imai dan teman-temannya yang masih remaja ini turut menjadi incaran. Apa sih motif si pembunuh ini sampai jauh-jauh terbang ke Belanda, lalu tiba-tiba adai di Yogya, bahkan menguntit pula sampai ke Jakarta?

Membaca buku seri Detektif Imai untuk yang kedua kalinya, kembali gue diajak bernostalgia ke saat-saat membaca seri Lima Sekawan. Sekali anak-anak ini main terlibat dalam kasus, mereka gak akan pernah berhenti. Ada aja masalah yang mengikuti mereka, sampai-sampai nyawa mereka sendiri jadi taruhannya.

Imai adalah gambaran anak yang aktif, ceria tapi juga keras kepala. Di sekolah, Imai yah, termasuk golongan popular juga, tapi bukan dalam arti ‘positif’. Imai cenderung jadi  bahan olokan kelompok Kings and Queens. Pandya masih jadi musuh besarnya. Bahkan di novel ini, kasus yang Imai selidiki berhubungan dengan Pandya.

Tak hanya sibuk dengan urusan kasusnya, layaknya remaja lain, Imai juga mengalami saat-saat suka sama cowok, takut kehilangan Kaisar, sahabatnya yang akan segera masuk SMA atau bertengkar dengan Ibunya karena sebal dianggap anak kecil.

Yang menarik lagi dari buku ini, di setiap ending cerita, selalu terselip misteri lain, yang akan berlanjut di buku berikutnya.

Thursday, December 13, 2012

A Chance




A Chance
Kim In-Suk @ 2002
Dwita Rizki Nientyas (Terj.)
Penerbit Bentang - 2012
288 hal.
(Gunung Agung Senayan City)

Seung In adalah pria yang kesepian. Ia tinggal sendiri di apartemennya. Hubungan percintaannya yang terakhir tidak berjalan dengan baik dan berakhir dengan tidak baik. Seung In akhirnya lebih memilih untuk tak menjalin hubungan serius.

Gi Yeon, perempuan yangbekerja di bagian informasi di sebuah pusat perbelanjaan. Pernikahannya berakhir dengan perceraian, dan di masa lalunya ia pernah menanti seorang pria, tapi sayangnya pria ini gak punya keberanian untuk meninggalkan kekasihnya dan membiarkan Gi Yeon terus menunggu. Bangku kosong, seperti yang ada di cover buku ini, ibarat Gi Yeon yang terus menunggu pria itu datang, mencari siapa yang akan duduk di sana bersamanya.

Mereka berdua bertemu di sebuah bar, diperkenalkan oleh sepupu Gi Yeon. Dan ternyata, pertemuan yang tampak tak menarik itu, terus berlanjut. Karakter kedua tokoh ini sama-sama tertutup. Seung In yang tak banyak bicara, masih bimbang apakah ingin menempatkan Gi Yeon sebagai kekasih atau tidak. Seung In juga tak ingin Gi Yeon menjadi seperti perempuan lain yang pernah berhubungan dengannya – menjadi perempuan yang penuh perhatian, memasak atau melakukan berbagai hal yang menunjukkan mereka sebagai pasangan.

Sementara itu sebenarnya Gi Yeon lebih easy going, lebih santai. Gi Yeon bukan perempuan yang rapi, tapi sebenarnya ia cukup cermat. Ia mencatat semua pengeluarannya dengan sangat detail. Gi Yeon merasa beruntung bertemu dengan Seung In yang tak mempermasalahkan status jandanya.

Dari luar sepertinya, mereka berdua sama-sama nyaman dengan hubungan ini, karena keduanya tak mempunya tuntutan satu sama lain. Tapi, di dalam hati, keduanya sama-sama punya pertanyaan sendiri, punya ketakutan dalam diri sendiri.

Novel ini seolah terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama adalah cerita dari sudut pandang Seung In, dan di bagian kedua cerita dari sudut pandang Gi Yeon. Di bagian Gi Yeon akan jelas berbagai permasalahan yang sering bikin Seung In salah paham. Hanya saja, pembagian itu rada kurang jelas.

Belum pernah rasanya selama gue membaca sebuah buku gue berasa kesel banget… kesel sama alur ceritanya yang lambat, ditambah lagi kesel sama tokohnya gak jelas banget. Kenapa gue kesel? Karena selama gue membaca buku ini, gue gak ngerti, apa maunya dua tokoh ini. Seung In yang maunya kesel aja sama Gi Yeon, tapi gak mau bilang apa yang dia mau. Sementara Gi Yeon juga misterius gak jelas. Dia menyimpan banyak rahasia yang bikin Seung In salah paham. Dua tokoh ini tertutup banget. Dari awal hubungan mereka juga gak jelas (duh, gue jadi nulis kalimat ‘gak jelas’ banyak banget deh) Hanya dari ajakan “mau berkencan denganku?” akhirnya ya udah mereka jalan aja gitu. Menjalani hubungan tanpa status. Dan  baca novel seperti ini, membawa ‘aura’ gak baik buat gue… hehehe

Kalau gue akhirnya memutuskan hanya memberi dua bintang untuk buku ini, bukan karena buku ini gak bagus. Yah, tapi it was just ok for me… mungkin guenya aja yang cocok dengan gaya penulis-penulis Korea yang cenderung lamban ini.

Wednesday, December 12, 2012

Wishful Wednesday 15


Beberapa kali gue nawarin Mika, mau gak kalo dibeliin buku Dongeng Sekolah Tebing ini, tapi Mika selalu bilang gak mau. Padahal, beberapa kali sempat gue bacaan cerita di buku ini waktu nginep di rumah sepupunya, gue kasih liat gambar-gambarnya yang cantik, cerita-cerita yang seru… tapi tetap aja, Mika belum ‘tergerak’. Mika masih lebih tertarik dengan buku-buku tentang konstruksi dan alat-alat berat macam traktor, atau mobil-mobil.

*sigh* jadilah gue yang masih ‘mengidam’kan pengen punya buku ini. Abis ilustrasi-nya cantik banget dan berguna banget untuk kalo tiba-tiba Mika minta certain dongeng.



Sekilas sinopsis dari Goodreads:

Kisah yang diangkat dari kehidupan sehari-hari di tepi tebing. Mungkin kisah ini mirip dengan kisah yang terjadi pada kehidupan anak-anak atau mungkin juga tidak mirip sama sekali.

Adalah sebuah bangunan bercat biru yang digunakan sebagai sekolah dan tempat seekor sapi berteduh pada malamnya. Bangunan itu terletak di tepi tebing, dimana angin selalu bertiup kencang setiap hari. Oleh dua belas anak dan seorang guru perempuan, menamai sekolah di atas plang kayu tua yang telah pudar warnanya oleh musim. Plang kayu itu terbaca “S kolah Tebing”. Huruf e yang hilang tidak pernah terukir lagi sebab tidak ada yang tahu bagaimana mengukirnya.

Kisah yang diceritakan tidak hanya dongeng semata, namun ada hal-hal yang menarik tentang arti kebersamaan, cinta kasih, kejujuran, dan nilai-nilai kehidupan lainnya.

Seperti biasa, rules untuk ikutan Wishful Wednesday, adalah:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Tuesday, December 11, 2012

Truly, Madly




Truly, Madly
Heather Webber @ 2010
Utti Setiawati (Terj.)
Penerbit Ufuk, Cet. I – April 2012
462 hal.
(Pinjam sama Pipit)

Lucy Valentine, terpaksa menggantikan ayahnya menjalankan usaha biro jodoh milik keluarga, Valentine Inc. Biro jodoh ini bukan perusahaan sembarangan karena Valentina Inc. termasuk perusahaan terkemuka. Ayahnya yang terkena serangan jantung saat sedang berada di pantai bersama selingkuhannya, membuat berita yang cukup menggemparkan di kota tempat mereka tinggal.

Keluarga Valentine dianugerahi kemampuan melihat aura/warna cinta sehingga mereka bisa menjodohkan setiap klien mereka berdasarkan aura tersebut. Sebenarnya Lucy juga sempat memiliki kemampuan itu, sampai suatu hari ia tersambar petir dan kemampuan itu hilang, digantikan dengan kemampuan lain, yaitu bisa menemukan benda-benda yang hilang lewat tangan orang yang disentuhnya.

Suatu hari, Valentine Inc. kedatangan seorang client bernama Michale Lafferty. Saat Lucy menjabat tangan pria itu, ia melihat gambaran cincin tunangan Michael yang sudah lama hilang. Tapi… cincin itu ada pada tengkorang  yang terkubur di sebuah taman dekat rumah Michael.

Naluri Lucy berkata ada yang tidak beres. Tapi, bagaimana ia bisa melakukan penyelidikan, sementara ia tidak mau ada orang lain yang tahu dengan kemampuannya itu. Akhirnya, Lucy meminta  bantuan investigator pribadi yang berkantor di gedung yang sama dengan Valentine Inc, bernama Sean Donahue.

Di saat yang sama, seorang bocah laki-laki  bernama Max hilang di hutan. Lucy ingin sekali membantu menemukan anak laki-laki itu, tapi, sayangnya, Lucy hanya bisa menemukan benda mati, bukan makhluk hidup.

Penyelidikan cincin misterius, pencarian Max, membawa Lucy pada peristiwa-peristiwa yang tak terduga. Tak hanya berusaha meyakinkan kliennya tak bersalah, tapi juga Lucy harus bersembunyi dari wartawan amatir yang ingin memuat gosip seputar keluarganya. Belum lagi usaha Nenek Dovie yang coba-coba jadi mak comblang.

Buat gue, asyik mengikuti aksi Lucy. Cerita misteri gak melulu harus menegangkan, tapi bisa juga dibuat dengan gaya yang santai. Mau romance-nya juga ada, tapi gak berlebihan. Di seri pertama ini, sih, gaya percintaan Lucy masih pdkt, malu-malu tapi mau.. Hehehe.. Yang unik nih, keluarga Valentine berusaha mencarikan cinta sejati untuk orang lain, tapi justru mereka sendiri terkena yang namanya ‘Kutukan Cupid’, alias percintaan mereka sendiri akan berantakan.

Menantikan kelanjutan kisah Lucy Valentine yang lain untuk diterjemahkan sama Ufuk. Terjemahannya cukup oke, koq.

Kadang ya, ada buku-buku yang awalnya gue pandang sebelah mata, atau males-malesan di awal, tapi begitu diterusin ternyata koq malah jadi seru dan suka. Salah satunya ya, buku ini. Sempat terpikir, kalo ini seperti sejenis chicklit dengan tokoh perempuan yang konyol atau cenderung ‘bodoh’…   yah Lucy sih emang sedikit kocak, tapi dengan kemampuan menemukan barang hilang itu, jadi memberi nilai tambah untuk tokoh Lucy, plus novel ini gak memaksakan untuk memasukkan kisah cinta-cintaan yang berlebihan.

Beautiful Mistakes





Beautiful Mistakes
Sefryana Khairil & Prisca Primasari
Gagas Media
512 hal
(Pinjam sama Pipit)

Cerita pertama – Dreamland (Sefryana Khairil)

Nadine sakit hati karena kekasihnya membatalkan rencana pernikahan mereka. Ia pun memilih menenangkan diri di Bali, bersama kedua sahabatnya. Di sebuah café, ia melihat seorang bartender sedang menunjukkan kebolehannya meracik minuman. Rasa tertarik membuatnya ingin mengenal lebih jauh pria bernama Fajar itu.

Sementara Fajar, juga menyembunyikan sebuah luka, yang membuatnya takut menjalin hubungan baru. Ia belum bisa melupkan kenangan akan almarhumah istrinya.


Cerita kedua – Chokoreto (Prisca Primasari)

Akai Fukuke terpaksa menyimpan mimpinya untuk jadi pianis demi merawat ayahnya dan membantu di toko minuman cokelat milik keluarganya. Akai ini ‘clumsy’ banget, sering mecahin gelas-gelas yang di toko itu.

Yuki Akihara, tetangga Akai, yang sering mampir ke Chokoreto. Diam-diam sih, keduanya suka saling memerhatikan. Yuki ini juga belajar piano, alunan suara piano ketika Yuki latihan, membuat Akai semakin tertarik.

Yuki ingin jadi penulis, tapi ia takut untuk tampil di muka umum, karena trauma yang disebabkan saat ia sekolah.

Tapi, Yuki dan Akai, saling memberi semangat satu sama lain. Berjuang bersama untuk meraih mimpi-mimpi mereka dan mengalahkan rasa takut dan kekhawatiran lain.

-----

Hmmm…hmmm…. Mungkin nih karena abis baca ‘Sweet Nothings’, gue jadi masih terbayang karakter Saskia dan Harsa saat gue membaca Dreamland. Soalnya gue merasa ada kemiripan karakter dengan Nadine dan Fajar . Kalo di Sweet Nothing, Saskia yang kehilangan pasangannya, di sini Fajar yang istirnya meninggal. Lalu, antara Harsa dan Nadine sama-sama ditinggalkan kekasihnya yang memilih menikah dengan orang lain.

Saskia dan Fajar sama-sama menutup diri untuk menjalin hubungan baru, sedangkan Harsa dan Nadine keukeuh kalau mereka bisa membuat Saskia atau bahagia dengan hubungan yang baru.

Lalu, Harsa dan Fajar juga digambarkan memilih (akan) pergi ke luar negeri, demi melupakan Saskia/Nadine.

Yah… lagi-lagi, gue merasa ‘biasa’ aja. Setting di Bali, gak membantu cerita ini untuk  jadi ‘lebih’ berkesan buat gue.

Dan, untuk cerita kedua, lagi-lagi Prisca Primasari memilih setting di luar negeri dengan tokoh yang asing. Kali ini, ia memilih tokoh dari Jepang. Di setiap cerita Prisca Primasari, pasti terselip musik klasik dan tokoh dari Rusia.

Buat gue, cerita ini simple… tokohnya juga gak macem-macem. Semua mengalir aja dan tenang. Aduh, lagi-lagi, gue membayangkan secangkir cokelat hangat, pasti sedap banget diminum pas lagi hujan… Hmmm…

Tapi, kenapa Prisca selalu memilih luar negeri ya? But still, I love Prisca’s story better than the first one.

Kesamaan dari dua cerita ini, adalah semua tokoh punya masa lalu yang sedikit banyak membuat rasa takut untuk bikin langkah selanjutnya, mereka semua punya mimpi, karakternya yang satu ceria, yang satu tertutup – dua karakter ini ada pada dua tokoh utama di masing-masing cerita. O ya, dua cerita ini sama-sama punya minuman yang jadi andalan: Dreamland dan Stravinsky Berrychoco.


Note to myself:
Jangan baca buku jenis seperti ini secara berurutan, kalo gak pas sama selera, bawaannya malah jadi kesel, gak puas dan pengen kasih kritik aja.

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang