Saturday, June 30, 2012

The Postmistress



The Postmistress
Sarah Blake @ 2010
Meggy Soejatmiko (Terj.)
Elex Media Komputindo, Cet. I – April 2012
588  hal.
(Pinjam sama Astrid)

Ini adalah kisah dua perempuan yang bertugas menyampaikan berita. Sama-sama berperan penting dalam kehidupan ‘kelangsungan’ hidup seseorang.

Amerika – masa-masa Perang Dunia II, pemerintah sudah berjanji bahwa tidak akan ada pemuda yang dikirim ke medan perang. Tapi, tetap saja warga was-was. Bisa-bisa sewaktu-waktu tentara Jerman muncul di perairan Amerika.

Harry Vale, setia memantau perairan di di pesisir Franklin, di sekitar daerah tempat ia tinggal. Meskipun banyak yang menganggap remeh usahanya ini. Bahkan ia meminta kepala kantor pos yang baru, Iris James, untuk segera memotong sedikit tiang bendera di depan kantor pos yang terlalu menjulang. Khawatir ini akan menjadi tanda bagi tentara Jerman.

Iris James, si kepala kantor pos baru ini, sangat serius dengan pekerjaannya. Baginya, surat-surat yang masuk ke kantor posnya adalah sangat penting bagi kehidupan seseorang. Bisa saja di salah satu surat itu ada panggilan kerja untuk seorang pencari kerja, surat undangan, surat lamaran pria pada kekasihnya. Jika ini terlambat sampai ke orang yang bersangkutan, maka akan menghambat hari-hari orang lain.

Sementara, nun jauh di London, Frankie Bard, reporter asal Amerika, setia mengabarkan kepada dunia – Amerika tepatnya – akan kondisi perang yang sesungguhnya. Bom yang nyaris dijatuhkan di London setiap malam, orang-orang yang kehilangan sanak-saudara, teman dan tempat tinggal. Frankie mencoba membuka mata, bahwa perang itu sungguh ada. Ia meninggalkan kehidupan yang nyaman demi menyampaikan berita.

Adalah Will Fitch yang jadi benang merah antara kedua perempuan ini. Karena gagal membantu menyelamatkan nyawa seorang ibu saat melahirkan, Will Fitch merasa bersalah, ia pun ingin menebus rasa bersalahnya itu dengan pergi ke London, menjadi sukarelawan di sana. Meski berat, Emma, istrinya melepas kepergian suaminya. Will tak tahu kalau Emma sedang hamil. Dan, Will berjanji akan terus mengirimkan kabar dan segera pulang.

Di awal, kabar itu lancar, sampai suatu malam, terjadi tragedi yang merengut nyawa Will. Saat itu, Frankie yang baru saja berkenalan dengan Will, melihat surat yang akan dikirim Will pada Emma. Kejadian ini, membawanya mengambil keputusan untuk mencari berita dengan mewawancarai para pengungsi. Kembali ia harus menyaksikan peristiwa-peristiwa tragis. Selain itu, masih ada beban – surat Will, dan bahwa ia adalah sebagai salah satu penyampai berita buruk.

Dan, surat yang mengabarkan kematian Will juga tiba di kantor pos tempat Iris. Iris yang melihat bagaimana setiap hari Emma selalu melihat kotak pos-nya, menanti datangnya surat dari Will, tak tega untuk menyampaikan berita ini. Sosok Emma yang begitu rapuh, membuat semua orang ingin melindunginya.

Siapakah yang nantinya akan menyampaikan berita itu ke Emma? Iris atau Frankie? Yang jelas dua-duanya mempunyai beban yang berat.

Inilah cerita perang tapi tanpa dar-der-dor. Malah perangnya sendiri seolah gak ada. Padahal sesungguhnya ada di sekeliling mereka. Coba aja baca, saat Frankie masih sempat minum-minum di klub, atau teman-teman Harry yang masih asyik mancing. Padahal mereka semua juga was-was.

Dan bagaimana, keputusan seseorang bisa sangat mempengaruhi jalan hidup orang lain. Bagaimana juga rasa curiga justru lebih besar ada di tempat yang adem-ayem. Yang bikin sedih, saat seorang ibu melepas anaknya untuk pergi sendiri, biar anaknya selamat, lalu saat seorang anak melihat rumahnya sudah luluh lantak terkena bom dan gak tau keluarganya di mana. Ini adalah bagian-bagian yang bikin sesak. Hiks….

Gue sempat merasa bagian soal tiang bendera itu bagian yang gak penting. Tapi itu justru bagian itu yang jadi ‘penanda’ hubungan antara Iris dan Harry.

Cerita ini juga menggambarkan sosok perempuan yang ‘gagah’. Bukan berarti macho sih. Tapi berani. Frankie Bard dengan berita-beritanya di medan perang – tak sekali nyawanya pun terancam, dan Iris James, si lajang yang sempat jadi bahan omongan di tempat barunya karena penampilannya yang katanya rada gak cocok dengan lingkungan sekitar.

Judulnya sih rada gak nyambung atau menyesatkan kali ya, soalnya ternyata yang paling banyak rasanya justru si Frankie Bard, bukan Iris. Bahkan Emma rasanya juga lebih berperan di sini. 

Dan sekedar intermezo aja sih, di jaman itu sepertinya merokok untuk perempuan jadi hal yang hip, bahkan Emma yang sedang hamil pun masih terus merokok. 

O ya, inilah sosok Edward R. Murrow - wartawan perang yang jadi pembimbing Frankie


Friday, June 29, 2012

Perfume: The Story of a Murderer



Perfume: The Story of a Murderer
Patrick Süskind
Bima Sudiarto (Terj.)
Dastan Books
Cet. 1 – Maret 2006
428 Hal.

Novel ini mengajak pembacanya berjalan menelusuri lorong-lorong kota-kota di Perancis yang kumuh, bau dan kotor pada periode sekitar abad ke-18. ‘Bertemu’ dengan tokoh utama yang unik, kalau tidak bisa dikatakan aneh.

Jean-Baptiste Grenouille, lahir di warung ikan, dari rahim seorang wanita yang akhirnya dihukum mati karena dianggap sengaja membunuh anak-anaknya yang lain. Jadilah Grenouille anak yatim piatu. Grenouille selalu berganti-ganti ibu susu karena tidak ada yang tahan dengan dirinya. Penyebabnya, selain karena nafsu minumnya yang besar, juga karena ia dilahirkan tanpa bau badan, tanpa bau khas bayi, khas manusia. Para ibu susu itu menganggap Grenouille sebagai anak yang aneh, monster. Sampai akhirnya, Grenouille dibawa oleh pendeta gereja ke rumah seorang wanita yang tidak memiliki indera penciuman karena hidungnya rusak dipukul, bernama Madam Gaillard.

Di rumah Madam Gaillard inilah Grenouille belajar mengenal benda-benda di sekitarnya, bukan berdasarkan nama-nama, tapi dengan memakai penciumannya. Ya, Grenouille dikarunia bakat penciuman yang luar biasa.

Sampai akhirnya ia merantau pun, ia belajar mengenal arah dengan mengandalkan penciumannya. Penciumannya pula yang mengantarkan Grenouille ke rumah seorang pembuat parfum yang hampir bangkrut, Baldini. Di sini dengan suka rela, Grenouille membantu Baldini, sekaligus diam-diam menyerap semua ilmu Baldini. Dan Baldini sendiri, akhirnya menjadi bangkit kembali. Parfum racikan Grenouille menjadi terkenal di mana-mana.

Selepas dari tempat Baldini, Grenouille ‘merantau’ lagi, ia ingin menemukan cara penyulingan demi mendapat formula untuk parfum yang selama ini mengendap di kepalanya, yaitu parfum aroma ‘perawan’. Mulailah serangkaian pembunuhan terhadap 25 gadis remaja, semua tewas dengan cara yang aneh.

Sekilas, akan terkesan kalau tokoh Grenouille adalah seorang psikopat, pembunuh berdarah dingin, atau bahkan seperti monster. Tapi, sebenarnya tokoh Grenouille adalah seorang tokoh yang mandiri. Terbiasa hidup dalam tatapan aneh orang-orang di sekitarnya membuat ia juga tidak tahu apa namanya cinta. Grenouille sendiri adalah sosok yang cerdas, dan mampu mempengaruhi orang lain.

Novel ini adalah kisah perjalanan hidup Jean-Baptiste Grenouille. Ritme di novel ini bisa dibilang naik-turun. Ada sedikit ketengangan di awal, kemudian turun lagi, sampai bisa merasa bosan karena datarnya cerita, lalu di bagian akhirnya mulai menanjak lagi.

Sebenarnya kisah pembunuhannya sendiri tidak disajikan dalam porsi yang banyak, malah terkesan singkat. Jadi, jangan berharap kisah pembunuhan yang berdarah-darah, karena semua itu dilakukan dengan cara yang ‘dingin’, a la Jean-Baptiste Grenouille.

Buku ini udah ada filmnya. Jean-Baptiste Grenouille diperankan oleh Ben Wishaw. 



Wednesday, June 27, 2012

The Sinden


The Sinden: Cinta dan Airmata Dinglik Waranggana
Halimah Munawir
GPU, 2011
145 hal.

Menjadi sinden, bukanlah profesi yang mudah. Banyak orang yang menyalahartikan penampilan seorang sinden. Ada yang memandang rendah, karena menganggap sinden itu adalah penggoda pria, suka merebut suami orang, ‘gampangan’. Dan perempuan-perempuan ‘nyinyir’ gemar bergosip tentang para sinden. Sementara yang pria, sama aja, berpikir bahwa sinden itu bisa diajak macem-macem. Maklum deh, memang penampilan sinden itu bisa membuat mata pria tak berkedip, membuat para istri was-was. Kebaya brokat yang menerawang, badan yang sintal, muka full make-up, rambut disanggul, cukup membuat pria tergoda.

Oleh karena itu, Nyi Inten, salah satu pesiden tersohor, berusaha menahan sikap untuk menghindar dari praduga yang aneh-aneh. Setiap manggung, Nyi Inten gak pernah mau dijemput atau diantar bahkan oleh pihak penyelenggara. Dia memilih bersusah-susah sedikit untuk mencapai tempat tujuannya. Ia tidak ingin jadi pesinden seperti ibunya yang seolah membuktikan perkataan orang-orang di luar.

Ketika memiliki anak perempuan, Nyi Inten sudah bertekad untuk menjadikan anak perempuannya itu sebagai penerusnya. Namanya adalah Waranggana. Meskipun tak terlalu cantik, tapi begitu dipoles, Waranggana mampu memukau para pria. Di awal, sebagai anak remaja, tentu saja, Waranggana males-malesan latihan sinden. Tapi, berkat bujukan ibundanya, Waranggana bertekad menjadi pesinden yang baik.

Sayang, ia harus berpisah dengan ibunya gara-gara di kampungnya itu, ada penguasa yang menjadikan anak gadis entah sebagai tumbal pembangunan jembatan atau dijadikan selir. Waranggana jadi salah satu sasaran. Karena itu, ia melarikan diri bersama pamannya, Jarok.

Di sinilah perjalanan Waranggana menjadi sinden dimulai. Dan, sebuah dingklik antik pemberian Nyi Inten jadi salah satu faktor yang membuat Waranggana tampil memukau. Entah kenapa, saat Waranggana duduk di dingklik itu (yang juga dulu digunakan Nyi Inten saat menyinden), membuat Waranggana seolah bagai dewi, suaranya mendayu-dayu, bagai merayu. Akibatnya, lagi-lagi ada saja yang ingin menjadikan Warangganga sebagai selir. Dan akhirnya, ia memiliki nama panggung ‘Dingklik Waranggana’.

Temanya menarik. Boleh jadi sebagai salah satu sarana untuk menggali budaya Indonesia dan menyorot kehidupan seorang sinden. Sayang, endingnya rada terburu-buru. Terus, gak jelas tuh kenapa Nyi Mimi tiba-tiba keracunan. Adakalanya pengen berkesan 'mistis'. Dan kenapa judulnya harus ‘The Sinden’? Kenapa gak Sang Sinden, biar lebih Indonesia gitu? Dan mungkin karena bukunya tipis, jadi banyak yang rada ngambang aja gitu.

Dua dingklik aja ya buat The Sinden…

Wishful Wednesday (4)


Hari ini mau ikutan Wishful Wednesday lagi ah… ma’af ya, Astrid, biasa alasannya klise… *sibuk*. Hihihi.. ini  baru yang ke empat ternyata…

Kali ini, wishlist-nya banyak… J Gara-gara baca Takdir Elir dan ternyata bagus, gue jadi pengen baca buku-buku Vandaria Saga yang lain. Tapi, selain karena ternyata ada dua yang udah out-of-stock – Harta Vaeran dan Ratu Seribu Tahun – untuk ‘menghilangkan’ buku-buku Vandaria Saga dari wishlist juga harus bersabar, harus nabung, karena harganya yang lumayan.

Ini wishlist gue kali ini:

Kristalisasi (Kumpulan Cerpen)
(Tim Kreator Vandaria Saga)

Semesta Vandaria memendam beragam kisah menawan. Bisikan Sang Angin menuntun Evander Evrard dalam duelnya sebagai komandan Isfaris. Vaeran tidak segan-segan menghukum manusia-manusia penyebab Padamnya Bintang-Bintang Vaeran sendiri, hingga seorang pejalan cakrawala memutuskan untuk campur tangan. Sebulan sekali, Hamon menyaksikan anak manusia dijadikan bahan baku Batu Filsuf di Kastel Deimos. Suatu pagi pada Musim Gugur, murid Akademi Sihir Holstok bernama Lena terbangun dan mendapati seekor naga bening dalam kamarnya.

Dengan Nyanyian Alam, Fyanei berusaha menyelamatkan desanya dari longsor. Gael Grifon berguru kepada seorang frameless tua yang sinis demi menjadi manusia penyihir di Padang Hijau Atap Merah. Tiga buah Relik Agung Gallizur dicari untuk menghadapi jenderal Deimos keji dan salah satunya telah dipegang Athalos, pemuda misterius yang hilang ingatan. Di Bawah Bulan Separuh kota perdagangan Zarkand, seorang pencuri bertekad mengambil kembali kristal miliknya. Beri Kami Damai adalah tugas terakhir Arvena, seorang penyair yang sering membohongi rakyat dengan syair kepahlawanan. Pentagon menghadirkan masa lalu lima tokoh yang akan memegang kunci nasib Benua Elir.

Tiga zaman, tiga benua, sepuluh kisah yang mengkristal dalam satu semesta Vandaria...


Harta Vaeran
(Pratama Wira Atmaja)

Terlahir dengan bakat untuk berburu harta berharga yang tersembunyi, Karnthe mengikuti jejak ayahnya dan menjadi seorang Pemburu Harta Karun. Ia bergabung bersama Saeliya, seorang Penyihir Tempur, untuk berburu Harta Vaeran yang legendaris. Seiring ia bertualang, ia mendapat bantuan lagi dari tiga rekan yang bisa diandalkan, yaitu seorang Pengumpul Pengetahuan bernama Fukhoy-ri, seorang Pengelabu Mata bernama Certeus, dan seorang Pedagang Pejuang bernama Karin. Dengan tim multi-profesi yang solid ini, Karnthe pantang menyerah mengejar Harta Vaeran yang ternyata begitu dahsyat melebihi bayangannya.


Ratu Seribu Tahun
(Ardani Perdana Subagio)

Hidup abadi sama sekali tidak dipandang Ratu Narasoma sebagai berkah. Kutukan dari djinn Murugan telah membuatnya hidup selama ribuan tahun dan selama itu pula ia merasa begitu kesepian. Menyadari dengan pasti setiap kawannya pada akhirnya akan meninggalkan dirinya untuk selamanya.

Hingga akhirnya sang Ratu menerima perintah untuk pergi ke barat agar Murugan dalam tubuhnya bisa dibebaskan. Narasoma langsung menuruti perintah itu, lalu meninggalkan kerajaannya dalam sebuah perjalanan panjang.

Sayangnya, tidak semua orang menyukai keputusannya itu. Para Raja Surga tidak ingin ia pergi dan memutuskan mereka akan memaksa Narasoma kembali ke Madra dengan segala cara.

Mereka mengirimkan prajurit terbaiknya, Kugo, untuk menghentikan perjalanan Narasoma. Kugo hampir berhasil, tapi kegigihan Narasoma memaksa Kugo untuk terus mencoba lagi dan lagi.

Dan akhirnya, kesabaran Raja Surga sudah tidak bisa ditahan lagi. Mereka menggunakan segala cara untuk mengirim kembali Narasoma. Apakah tindakan Raja Surga ini berarti berakhirnya perjalanan Narasoma?

Hailstrom
(Fachrul R.U.N)

Ambisi.... Kekuasaan.... Kekuatan....

Ketiganya berpusar bagai badai, terpusat pada satu keluarga: Hailstorm. Bahkan sosok digdaya, Raja Deimos Amurdad, menerjang ke dalam pusaran badai lewat tawarannya yang terlalu menggiurkan untuk ditolak: Kekuatan penakluk segala! Mereka yang menginginkan anugerah itu harus mengatasi tantangan maha dahsyat di tempat maha berbahaya: Reigner, alam kematian

Semua berlomba mendapatkan kekuatan itu. Jika berhasil, mereka akan mempunyai senjata untuk menumbangkan Sang Raja Tunggal. Jika gagal, kematian menjadi hal yang tak terelakkan. Segala cara untuk mengumpulkan pasukan hebat ditempuh Hailstorm. Bahkan cara kotor. Menyandera keluarga kesatria veteran Lavinia, yang sesungguhnya ia tak ingin kembali mengangkat pedang.

Mungkinkah Lavinia berhasil menyelamatkan keluarganya? Atau... malah menjadi tumbal ambisi keluarga Hailstorm? Ini adalah kisah tentang Sang Badai dan Penunggangnya.

Kaya’nya mood gue emang lagi baca buku-buku fantasi nih..

Jadi, apa Wishlful Wednesday kamu kali ini? Yuk ikutan, syaratnya:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Monday, June 25, 2012

Takdir Elir



Takdir Elir
Hans J. Gumulia
GPU - 2012
238 hal
(Gramedia Plasa Semanggi)

Memasuki sebuah dunia baru bernama Vandaria. Entah kenapa dari awal cerita, ‘memancarkan’ aura yang begitu tenang. Mungkin karena diawali dengan setting tempat yang sacral, di sebuah kuil tempat Pendeta Agung. Tapi di balik ketenangan itu, sebenarnya ada konflik yang mengganggu di benua Elir. Di Benua Elir ini sedang terjadi konflik yang tak diketahui dengan jelas apa masalahnya. Yang jelas, dua kerajaan besar yang berkuasa di benua Elir ini sama-sama sedang menahan diri untuk tidak memulai peperangan.

Dua kerajaan ini adalah Kerajaan Serenade di barat benua Elir, dipimpin oleh Raja Althor, dan Kerajaan Vandergaar, di timur benuar Elir, dipimpin oleh Raja Xaliber. Dua raja ini adalah raja yang bijaksana dan dicintai rakyatnya. Kehidupan di kedua kerajaan relatif tenang – ini sebelum adanya masalah aneh dan gak jelas ini. Padahal, dua raja ini dulunya bersahabat, lho. Perbedaan dari keduanya adalah Raja Althor ini lebih perasa, susah banget menyembunyikan apa yang lagi dia pikirin atau lagi dirasakannya. Beda dengan Raja Xaliber yang kalau melihat raut wajahnya, orang lain gak akan tahu apa yang lagi di pikirin.

Atas petunjuk dari Vanadis (dewa-dewi Vandaria), Pendeta Agung memerintahkan Rozmerga untuk pergi ke benua Elir dengan membawa selembar surat yang ditujukan kepada dua raja tersebut. Rozmerga ini adalah framless anggota Kesatria Valiant Ordo Vhranas di Tanah Suci Bedina..

Selain Rozmerga, ada Liarra, framelss keturunan suci Flavianus, yang tinggal di Hutan Tentram Raz’ Vinel, dengan busur Valuminaire, busur legendari yang ‘melemparnya’ ke dunia lain – ke Padang Pasir Tak Bernama, di mana ia bertemua dengan Sigmar. Dan ternyata Sigmar dengan senjata pusakanya, sebuah pisau belati bernama Sylia. Sigmar ini adalah pemudah ‘blasteran’, separuh frameless, separuh manusia.

Raja Althor memiliki senjata pedang yang sangat besar (beneran gueeede banget), bernama Valdin, sedangkan senjata Raja Xaliber adalah Kriger, sebuah tombak. Dua senjata ini juga merupakan warisan dari tetua framless Flavianus. Dan bila keempat senjata ini saling bersentuhan, keempat pemegang senjata ini akan mendapatkan sebuah visi, dari masa lalu.

Keempat orang inilah, plus Rozmerga yang akan menentukan takdir bagi benua Elir. Merekalah yang bias menyelesaikan konflik dan menyingkirkan aura jahat yang menyebabkan perpecahan ini.

Ada beberapa hal yang gue suka atau yang nyangkut, jadi kali ini pake bullet points aja deh,

  1. Mulai dari cover… ouch… hehehe.. ada cewek seksi, berbusana minim… hihihi.. awas, ada yang iseng ngelapor ke Komisi Anti-Pornografi (eh.. apakah ada komisi ini?)
  2. Lalu masuk ke deskripsi tokoh – di sini pengenalan singkat para tokoh berhasil membuat gue gak bingung menebak latar belakang para tokoh. Dan, favoritku adalah Sigmar yang kocak.
  3. Yang keren di cerita ini menurut gue (salah satunya) adalah ide ‘pohon rumah’ tempat tinggal para frameless Flavianus dan negeri di awannya Republik Highwind
  4. Terbayang-bayang asparagus bakar kesukaan Rozmerga
  5. Bahwa cerita fantasi gak harus dengan nama para tokoh yang ribet penulisan dan pengucapannya, dan gak harus ada binatang atau makhluk aneh yang mengerikan. Di cerita ini, hanya muncul dua makhluk baru yaitu Gorken dan Kelabang Raksasa. Gorken ini kocak banget, sukanya sama yang metal dan bling-bling :D
  6. Karena si Kerajaan Serenade identik dengan warna putih, dan Kerajaan Vandergaard identik dengan warna hitam – gue pikir ini adalah simbol si baik dan si jahat, tapi ternyata bukan. Dua-duanya baik, dan dua-duanya ganteng… hehehe..
  7. Tokoh di cerita ini semuanya masih baik-baik, si tokoh antagonis masih belum muncul secara utuh.
  8. Framelss – makhluk baru yang unik. Punya dua bola mata yang berbeda, punya kemampuan sihir. Ciri lebih lengkap, silahkan tengok di website Vandaria.
  9. Ceritanya gak rumit, gak kebanyakan masalah dan rahasia. Jadinya, berasa santai aja gitu pas bacanya. Buat gue, jadi lebih menikmati proses bacanya tanpa perlu harus mengingat begitu banyak tokoh dan hubungan mereka.
  10. Pleasee… lanjutannya jangan kelamaan ya, terbitnya…

Novel Vandaria Saga yang sudah terbit sejauh ini, selain Takdir Elir ,adalah Harta Vaeran, Ratu Seribu Tahun (dua buku ini, kemarin nyari di Gramedia Pondok Indah Mall udah out of stock), lalu ada kumpulan cerpen Kristalisasi dan Hailstrom. Dan, ehem.. harga buku-buku Vandaria Saga ini cukup ‘aduhai’. Hehehe…

Dunia Vandaria, diciptakan oleh A. Raditya. Sebelumnya, pada tahun 2000, Raditya menciptakan karya berjudul Holy Knights, sebuah cerita fiksi fantasi bersambung. Semua orang bisa ikut berpartisipasi dan ambil bagian dalam dunia Vandaria. Hehehe.. kalo gue sih, sebagai penikmat aja deh…

Mari, yuk… kita ‘Mengkristal bersama Vandaria’.

*bikin tulisan ini, sambil buka website-nya Vandaria Saga… ‘merinding’ sendiri denger musiknya, dan lansung kebayang, kalo jadi film kaya’ apa ya?*

Hujan dan Teduh



Hujan dan Teduh
Wulan Dewatra
Gagas Media  - Cet. IV, 2011
250 hal
(pinjam sama pepito)

Cerita pertama, saat Bintang duduk di  bangku SMA di Bandung. Hubungannya dengan teman sebangkunya, Kaila, terbilang sangat akrab. Suatu hari, saat mengerjakan tugas di rumah Kaila, Bintang harus menginap. Dan, tercetuslah sebuah pengakuan dari bibir Kaila, bahwa ia menyukai Bintang lebih dari sekedar teman. Gayung bersambut, Bintang membalas perasaan Kaila. Sejak itu, dimulailah hubungan diam-diam. Mereka berdua berlaku normal di depan keluarga dan teman-teman. Sama-sama punya pacar dan saling cemburu saat salah satu harus bersama pacar ‘normal’nya.

Rahasia terbongkar karena kecerobohan Kaila, beredarlah foto-foto mereka berdua.  Bintang lebih kuat menghadapi cemooh teman-teman sekolah. Tapi tidak dengan Kaila. Kisah  bersama Kaila berakhir tragis, tapi Bintang tetap menyimpan potongan hatinya untuk Kaila.

Cerita kedua, tentang Bintang yang kuliah di Jakarta. Bintang berkenalan dengan Noval, dan akhirnya menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Awalnya Noval begitu perhatian pada Bintang, tapi lama-lama, Noval jadi posesif. Bintang dilarang macam-macam – sebut saja dilarang berenang karena banyak cowoknya, padahal renang adalah olahraga favorit Bintang. Gak boleh pake rok, gak boleh jalan sama cowok lain. Kalau Bintang melawan sedikit, secara tak sadar, Noval menyakitinya secara fisik. Noval juga kerap memaksakan keinginannya.

Meskipun demikian, Bintang tak punya keberanian untuk meninggalkan Noval. Hubungan mereka lambat laun jadi dingin.

Wah, udah lama gak baca buku romance begini, ternyata lumayan untuk selingan. Sehari selesai, dan ceritanya juga oke lah. Buku ini jadi juara I dalam lomba penulisan 100% Roman Asli Indonesia yang diselenggarakan oleh Gagas Media. Temanya, tentu saja tentang cinta. Tapi, yang membuatnya jadi menarik adalah pelakunya, dan dengan siapa percintaan itu terjadi. Ada dua cerita yang selang-seling, dengan setting waktu yang berbeda.

Buat gue, mengangkat tema percintaan seperti ini cukup berani, meskipun jaman sekarang udah bukan suatu rahasia kali ya.

Ada satu yang ‘ganggu’ dan ngeselin… endingnya itu, lho. Mengakhiri cerita dengan pertanyaan yang ‘menggantung’ itu bikin kesel pembaca… tau gak?!  :D Gue sampai berpikir, apa ada halaman yang sobek, atau hilang. Tapi, gak ternyata… Yah, tapi, it’s oke lah, daripada dilanjutin kalimatnya malah bikin ceritanya lebih klise lagi…

Wednesday, June 20, 2012

Nibiru dan Kesatria Atlantis



Nibiru dan Kesatria Atlantis
Tasari GK @ 2010
Penebit Metamind - Cet. I, Desember 2010
692 hal
(via bukumoo123)

Tersebutlah sebuah negara bernama Kedhalu, yang didirikan oleh seorang raja baik hati dan dicintai oleh rakyatnya bernama Raja Saternatez. Kedhalu dibagi menjadi dua bagian yaitu Kedhalu Utara dan Kedhalu Selatan. Setelah Raja Saternatez ‘menghilang’, Kedhalu dipimpin oleh Petunya.

Kedhalu Utara adalah tempat pemerintah berpusat. Di sini semuanya bisa dibilang makmur dan mewah. Penduduk Kedhalu bagian Utara ini berpenampilan rapi dan terpelajar. Rumah mereka bagus-bagus

Berbeda dengan Kedhalu bagian Selatan. Di sini semua lebih kasar, rumah mereka berdinding lumpur sudah mengeras. Mereka bekerja sebagai pekerja kasar untuk orang-orang Utara. Dan di sinilah Dhaca Suli – tokoh utama dalam buku ini – dilahirkan.

Dhaca Suli ini anak yang ‘bengal’, bandel. Tiga tahun berturut-turut ia selalu tinggal kelas. Anak-anak Kedhalu menuntut ilmu di Bhepomany, tempat mereka mengasah Pughaba yang mereka miliki. Ada bisa menguasai unsur alam, binatang, ruang dan waktu, menghilang, bahkan hingga kekebalan, menyembuhkan luka dan mengendalikan pikiran.

Pughaba ini adalah semacam ‘kekuatan’ yang ada pada setiap penduduk Kedhalu. Dan Pughaba ini harus terus dilatih agar mereka semakin kuat. Biasanya sih, kalo udah lulus dari Bhepomany, mereka bekerja untuk Petunya.

Masa lalu Dhaca Suli ini juga misterius, ibunya sudah meninggal dan ayahnya, Wamap Suli seorang kuli kasar ber-Pughaba rendah, yang gara-gara Dhaca mimpi buruk jadi panik.

Aduh… rasanya akan sangat panjang kalo diceritain semuanya di sini.. bukunya aja tebel banget.

Tapi, yang jelas, dari awal sih keliatan si Dhaca Suli akan jadi salah satu penentu nasib Kedhalu. Di mana setiap 5013 tahun, sang pembawa kiamat, Nibiru akan muncul dan membawa kehancuran bagi Kedhalu. Banyak pihak-pihak yang iri dengan Dhaca Suli, si bocah dari Selatan yang tiba-tiba saja jadi buah bibir se-Kedhalu. Hingga akhirnya ada juga yang ingin membuat Dhaca celaka.

Dhaca yang tadinya seorang bocah bandel dengan gank Empat Keparat Kecil-nya, jadi seorang anak yang tangguh dan punya tekad.

Lalu, ada kejuaraan Piala Bhepomany, yang rintangan berlapisnya mengingatkan gue pada Triwizard Turnament-nya Harry Potter. Tapi di sini lebih keren dong… rintangannya lebih banyak.

Horeee… *tepok tangan sendiri* .. rasanya ini adalah yang pertama kalinya gue berhasil menyelesaikan buku ‘seksi’. Terkagum-kagum dengan buku yang sangat tebal ini. Gue menemukan ‘rasa’ yang berbeda dari apa yang gue temukan ketika membaca Muhammad: Lelaki Penggengam Hujan. Karena ‘wujud’nya yang gendut, hard cover, gue jadinya hanya membaca buku ini saat weekend. Soalnya, ribet aja kalo dibawa-bawa ke kantor.

Wah, di dalam buku ini, banyak banget nama-nama aneh, penulisannya juga ribet bener, tentu saja tak ketinggalan hewan-hewan yang juga wujudnya ajaib. Gue juga jadi bertanya-tanya, akan setebal apakah buku selanjutnya (konon kabarnya sih ada – yah, mengingat ending yang menggantung itu).

Untuk mempermudah pembaca, di bagian akhir, Tasaro menulisakan ringkasan sejarah Kedhalu. Lengkap dengan kitab-kitabnya, nama raja-raja, lalu peta Kedhalu sendiri.

Kalau buat gue, membaca kisah ini serasa membaca cerita tentang negeri khayangan. Terutama kalau membayangkan busana yang dikenakan para penduduk Kedhalu Utara – misalnya di keluarga Thalkay – baju yang melambai sampai ke lantai (eh.. berima.. :D), rambut panjang berurai serta tutur kata yang lemah lembut.

Akhir kata… mungkin baru pertama kali ya, gue membaca fantasi karya penulis Indonesia yang ‘selengkap’ ini – yah mungkin terlepas dari beberapa kekurangan. Tapi, keren banget kan, ‘mengkhayal’, menciptakan negeri sendiri, bahasa-bahasa dan istilah sendiri, bahkan gue serasa baca buku sejarah. Konfliknya sendiri juga ribet. Tebakan gue sedikit meleset… tentang siapa yang berhak memakai cincin Raja Saternatez… benar-benar di luar dugaan…

* Tulisan ini dibuat dalam rangka Posting Bareng BBI – genre fantasy. Ehmm tadinya pengen ikutan yang tema Gothic, tapi takut gak keburu – secara sedikit ‘mengantuk’ setiap baca bukunya… hehehe…

Monday, June 18, 2012

Ibuk



Ibuk
IwanSetyawan
GPU – Juni 2012
427 hal
(Gramedia Pondok Indah)

Cinta membutuhkan sebuah keberanian untuk membuka pintu hati  
(page 15)

Tinah, si gadis desa yang lugu, sehari-hari membantu Mbok Pah berdagang baju bekas di Pasar Batu. Pendidikannya hanya sebatas SD, terbentur masalah biaya, ia tak bisa melanjutkan sekolahnya. Di usia yang matang, kepolosan Tinah membuat beberapa pria kepincut, sebut saja tukang tempe yang setiap hari memberikan tempe gratis untuk Tinah dan Mbok Pah. Tapi, hati Tinah ternyata tertambah pada Sim alias Abdul Hasyim, kenek angkot, berpenampilan klimis bak bintang film India dan dikenal sebagai playboy pasar.

Pendekatan Sim yang sederhana, tanpa bunga-bunga rayuan, membuat Tinah bertekut lutut dan bersedia mewujudkan mimpinya bersama Sim. Menikah dengan Sim, dimulai pula perjalanan panjang Tinah untuk membuat keluarga tetap utuh dan kuat. Yang ada di benaknya, anak-anak harus sekolah yang tinggi, gak boleh yang hanya sampai SD seperti dirinya. Harus berhasil biar gak hanya jadi supir angkot seperti bapaknya.

Lima orang anak, pekerjaan suami sebagai supir angkot, kebutuhan yang semakin hari semakin bertambah, biaya yang besar – untuk sekolah anak, makan. Belum lagi, anak laki-laki satu-satunya yang sering merengek minta sepatu baru lah, buku baru lah…. Beruntung anak-anak perempuannya lebih pengertian.

Kesabaran Ibuk benar-benar diuji. Hampir tak pernah beliau meneteskan air mata di depan anak-anaknya. Benar-benar sabarrrr….

Rumah tangga ini – di samping masalah keuangan – rasanya benar-benar adem ayem… Gak ada tuh yang namanya pertengkaran antara suami – istri yang ngeributin masalah uang. Mungkin karena sosok Ibuk yang nrimo dan selalu sabar. Atau memang kalau pun ada gak ditampilkan di sini. Padahal sih, menurut gue, manusiawi aja kalo sekali-sekali ada tuh yang namanya sedikit ‘riak-riak’. Emosi yang rada tinggi hanya sekali ditampilkan saat Bapak benar-benar mengeluh dan putus asa saat angkotnya bolak-balik mogok dan uang hasil narik angkot habis untuk benerin angkot.

Sejujurnya, di lembar-lembar awal, gue terkesan cerita yang mengalir dengan tenang ini, setenang sosok seorang Tinah, sang Ibuk yang tak kenal lelah, pantang menyerah demi memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Gue memberikan penghormatan sebesar-besarnya pada Ibuk (dan juga Bapak) di dalam buku ini (dan juga di mana pun para Ibuk dan Bapak yang lain berada). Berkat tangan-tangan yang gigih dan kuat, bisa mengantar anak-anaknya menjadi sosok yang berhasil tanpa pamrih.

Tapi, ma’af ya, mas Iwan, kenapa makin ke belakang, gue gak merasakan sesuatu yang lebih istimewa. ‘Plain’ aja gitu. Gak melibatkan emosi yang lebih (hmm… gue sih khususnya). Karena apa yang ada di dalam buku ini, gak jauh berbeda dengan yang ada di buku 9 Summer 10 Autumn. Plek.. plek… nyaris sama. Nyaris gue skip bagian Bayek di New York. Soalnya, ya udah tau sih ceritanya kaya’ apa. Yah, tanpa perlu penasaran, pembaca bakal tau lah, siapa sosok Bayek ini.

Kembali di bagian akhir, gue kembali terharu… karena di menjelang bagian akhir ini, cerita lebih ‘bergelombang’, gak datar-datar aja.

Gue sebenernya suka sama tulisannya beliau, tapi sayang, emotionless gitu. Mungkin yang berasa ada ‘sesuatu’ hanya penulisnya aja. (hehehe.. lagi-lagi gue sok tau).

Tentang ‘Buku Keluarga’, gue jadi teringat pada sosok almarhum Om gue, yang juga menulis dan mendokumentasikan cerita tentang keluarganya – tapi emang gak dipublikasikan sih, hanya untuk keluarga aja

Thursday, June 14, 2012

Memoar Sherlock Holmes



Memoar Sherlock Holmes (The Memoirs of Sherlock Holmes)
Sir Arthur Conan Doyle
Dra. Daisy Dianasari (Terj.)
GPU – Cet. IX, Februari 2012
408 hal.

Di antara 3 buku Sherlock Holmes yang dicetak ulang – Petualangan Sherlock Holmes, Memoar Sherlock Holmes dan Koleksi Kasus Sherlock Holmes – gue memutuskan membaca Memoar Sherlock Holmes lebih dulu, karena kata-kata yang ada di belakang buku Koleksi Kasus Sherlock Holmes: “Anda barangkali terpukul ketika membaca Memoar Sherlock Holmes, dan melihat duel mautnya dengan Profesor Moriarty—Napoleon-nya dunia kejahatan.” Penasaran, apa sih yang bikin ‘terpukul’ itu?

Di dalam buku ini ada 11 kisah dari kasus-kasus yang pernah ditangani oleh Sherlock Holmes yang diceritakan kembali oleh sahabatnya, Dr. Watson

Kesebelas kisah itu adalah:
  1. Kuda Pacuan Silver Blaze : kasus tentang hilangnya kuda yang selalu jadi favorit di setiap kejuaraan pacuan kuda. Kali ini menjelang Kejuaraan Piala Wessex. Yah, namanya juga kuda favorit, ada aja yang pengen dia kalah kan. Jadi dilakukanlah upaya untuk mencelakakan kuda milik Kolonel Ross ini.  Ditambah lagi, justru pelatih kuda, John Straker, ditemukan tewas terbunuh.

  1. Wajah Kuning yang Mengerikan: Mr. Grant Munro mendatangi Sherlock Holmes, memintanya untuk membantu menyelediki keanehan sikap istrinya, Effie Hebron. Kisah ini gak seru kalau hanya berkisar masalah rumah tangga suami yang curiga sama istri. Tapi, jadi lebih misterius karena Mr. Munro melihat sosok misterius berwajah kuning di rumah yang selama ini kosong.

  1. Pegawai Kantor Bursa: Kisah Hall Pycroft yang ditawari sebuah pekerjaan di Mawson & Williams – sebuah kantor bursa yang ternama – dengan bayaran yang menggiurkan. Tapi sikap aneh atasannya membuat Pycroft curiga.

  1. Kapal Gloria Scott: Adalah Victor Trevor yang membawa Holmes ke dalam kasus ini. Trevor adalah teman kuliah Sherlock Holmes. Ia mengajak Holmes berkunjung ke rumahnya dan berkenalan dengan ayah Trevor. Karena Holmes suka memperhatikan hal-hal kecil, secara tak sengaja justru menyingkap misteri masa lalu ayah Trevor. Kebetulan saat itu, rumah Trevor kedatangan tamu yang membuat ayah Trevor ketakutan.

  1. Ritual Keluarga Musgrave: di antara file-file Sherlock Holmes yang berantakan, ternyata terselip sebuah dokumen aneh yang melatar belakangi sebuah kasus yang unik. Salah satu teman Holmes, Reginald Musgrave mencurigai kepala pelayannya yang dipergokinya sedang memeriksa dokumen di meja kerjanya. Dokumen yang memuat simbol-simbol, kata-kata sandi yang mengandung sebuah petunjuk tentang apa yang ada di balik Ritual Keluarga Musgrave.

  1. Tuan Tanah di Reigate: berlibur di desa, tidak berarti istirahat bagi Holmes. Menurut Dr. Watson, sesekali Holmes perlu  berlibur, karena itu ia mengajak Holmes ke rumah temannya di pedesaan di daerah Reigate, Surrey. Di desa yang tenang itu, baru-baru ini ada peristiwa pencurian yang tampaknya ‘remeh’, tapi ternyata setelah ditelusuri berhubungan dengan perebutan batas tanah antara dua tuan tanah – Acton dan Cunningham.

  1. Si Bungkuk: tertuduh dalam tewasnya Kolonel Barclay mengarah kepada istrinya, Mrs. Barclay. Karena di malam naas itu, hanya ada mereka berdua di dalam kamar. Tapi, setelah bertanya-tanya kepada pelayan di rumah itu, mereka mendengar adanya pertengkaran hebat. Saat pelayan masuk, Kolonel Barclays sudah tewas, dan istrinya pingsan. Ada jejak aneh di dinding rumah itu, seperti jejak binatang.

  1. Pasien Rawat Inap: Dr. Percy Trevelyan mendapat tawaran dari Blessington, yang akan memberinya modal usaha untuk membuka praktek. Tawaran yang tentu saja diterima oleh Dr. Trevelyan. Tapi, sikap si pemodal ini makin lama makin aneh, jadilah ia meminta bantuan Holmes untuk menyelidiki Blessington. Dr. Trevelyan muncul sebagai cameo di buku The Silk House.

  1. Penerjemah  Bahasa Yunani: sosok misteris Mycroft Holmes muncul di cerita ini. Ia memperkenalkan Sherlock Holmes dengan seorang penerjemah bahasa Yunani yang ‘ketempuan’ harus menyimpan rahasia sebuah rencana jahat. Mr. Melas namanya, ia dijemput oleh seorang klien, tapi ia tak boleh tau bertanya apa-apa. Mr. Melas dibawa ke sebuah rumah dan ia diminta menerjemahkan pertanyaan-pertanyaan sang klien kepada seorang tawanan. Karena si klien sama sekali gak ngerti bahasa Yunani, Mr. Melas mencoba sedikit menyelidiki latar belakang si tawanan itu.

  1. Dokumen Angkatan Laut: kali ini teman lama Dr. Watson, Percy Phelps, memintanya datang ke rumahnya bersama Holmes. Percy Phelps sebenarnya adalah karyawan bermasa depan cemerlang di Kementerian Luar Negeri. Oleh pamannya, ia diminta untuk menyalin sebuah perjanjian rahasia antara Inggris dan Italia. Jika dokumen ini sampai keluar, maka bisa terjadi kehebohan. Tapi, beberapa menit saja Phelps meninggalkan ruang kerjanya, dokumen itu sudah raib. Akibatnya, Phelps jadi stress dan jatuh sakit.

  1. Kisah Penutup: ini kisah yang bisa membuat pembaca sesak karena ending-nya menyisakan misteri dan kesedihan.
Pernikahan membuat Watson dan Holmes jarang bertemu. Saat Watson berkunjung ke Baker Street, ia terkejut melihat kondisi Holmes yang tak terawat dan penuh luka-luka. Ternyata Holmes menjadi incaran seorang penjahat, sosok yang cerdas tapi sayangnya menggunakan kecerdasannya untuk hal-hal yang jahat. Orang itu bernama Profesor James Moriaty. Ia sangat lihat, polisi kesulitan menangkapnya. Ia punya jaringan yang luas dengan kaki tangan yang tersebar di mana-mana. Maka Sherlock pun membantu kepolisian untuk menyiapkan perangkap bagi sang penjahat. Tapi tentu saja, nyawa Holmes pun jadi terancam. Dengan rapi, Holmes merancang pelarian bersama Watson, bersembunyi di sebuah desa kecil dan berusaha menjebak Moriaty.

Dari 11 kisah di atas, favorit gue adalah Kisah Penutup – kenapa? Karena memang membuat terpukul dan menyisakan tanda tanya.

Sikap nyentrik Sherlock Holmes saat menyelidiki sebuah kasus, sering dianggap aneh oleh orang-orang yang melihatnya, bahkan terkadang menyepelekan Holmes. Hanya Dr. Watson yang mengenal tingkah laku aneh temannya itu. Tak jarang juga, Holmes harus mempertaruhkan nyawanya sendiri dalam memecahkan sebuah kasus.

Terkadang, gue rada bingung baca kisah Sherlock Holmes ini. Entah mungkin karena ada kisah yang diceritakan oleh Shelock Holmes ke Dr. Watson – lalu Dr. Watson ‘meneruskan’ kepada pembaca – jadi kadang gue rada bingung aja. Terlalu banyak yang cerita :D

Dan, cover boleh baru, tapi tampilan di dalam masih tetap sama seperti buku lama. Kaya’nya sih lebih enak kalo diketik ulang, biar lebih ‘segar’ aja.

Friday, June 08, 2012

The Power of Six



The Power of Six
Pittacus Lore @ 2011
Nur Aini (Terj.)
Mizan – Cet. II, February 2012
427 hal

Setelah berhasil melepaskan diri dari para Mogadorian, John Smith kembali harus mencari tempat yang aman. Henri, Cêpan -nya sudah tiada. Tapi, sekarang ia memiliki teman baru, yaitu si Nomer Enam dan Sam. John terpaksa berpisah dengan kekasihnya, Sarah. John, Nomor Enam dan Sam - tak ketinggalan Bernie Kosar.

Selain harus melarikan diri dari para Mogadorian, kini John menjadi buronan internasional, bahkan dicap sebagai teroris, akibat peristiwa peledakan sekolah dan tewasnya beberapa warga setempat.

Sementara itu, di Spanyol, Marina dan Adelina bersembunyi di sebuah panti asuhan. Marina adalan Garde nomor tujuh. Marina masih bersemangat untuk menemukan Garde yang lain, tapi Adelina terlihat pasrah, seolah tak berminat lagi untuk menyelamatkan Planet Lorien. Marina pun terus berlatih sendiri, agar Pusaka-nya segera muncul.

Ternyata, Mogadorian semakin agresif. Biarpun untuk membunuh para Garde yang tersisa harus sesuai dengan urutan, sekarang Mogadorian muncul di mana-mana. Tujuan mereka adalah menangkap dulu para Garde dan Cêpan. Para Garde berpacu dengan waktu, tanpa adanya Cêpan yang selama ini membimbing mereka, dan mereka harus mengambil keputusan sendiri. Yah, terkadang, pilihan-pilihan mereka malah membuat mereka terjebak. Apalagi John, yang masih sangat emosional dengan kepergian Henri dan harus meninggalkan Sarah.

Di belahan dunia yang berbeda, John Smith, Nomor Enam, dan Marina terus berlatih untuk memperkuat pusaka mereka. Tak ketinggalan Sam yang mempunyai misi untuk mencari ayahnya yang ia yakin diculik alien.

Di buku ini, lebih banyak pertarungannya, isinya lebih ‘ganas’. Beberapa rahasia mulai terkuat pelan-pelan – misalnya, misteri pesawat kedua yang dilihat John di dalam citranya, apa sebenarnya peranan Sam.

Lebih banyak kesedihan dan penderitaan. Pusaka yang keren-keren juga bermunculan di buku ini (hmmm.. I wish I had one.. hehehe….)

Dan tampaknya, perjuangan para Garde ini masih berlanjut. Nomor Lima dan Nomor Delapan belum ketauan di mana keberadaannya.

Ada bonus cerita – The Lost Files: Six’s Legacy – cerita tentang Nomor Enam dan Katarina, Cêpan-nya, sebelum ia datang ke Paradise dan bertemu dengan John Smith. Kisahnya gak kalah tragis dan sengsara dibandingkan dengan John Smith.

Bocoran: buku ketiganya akan beredar 30 Agustus 2012 (hmmm di Inggris sih…) Semoga terjemahannya gak lama-lama ya…  J
 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang