Friday, May 31, 2013

9 dari Nadira




9 dari Nadira
Leila S. Chudori
KPG – Cet. I, 2009
270  hal.
(swap sama Bu Dokter Dewi)

Biasanya gue rada males membaca kumpulan cerpen, apalagi yang ditulis keroyokan oleh penulis yang berbeda-beda. Tapi, 9 dari Nadira, membuat buku ini jadi salah satu buku favorit yang gue baca di tahun 2013.

Memang ditulis dengan latar cerita yang berbeda-beda, tapi kesamaan tokoh dan benang merah dari seluruh cerita dalam kum-cer ini, membuat gue merasa membaca satu novel utuh. Judul cerita yang berbeda-beda, bagi gue, hanyalah sebuah pergantian bab.

Dalam bayangan gue, Nadira adalah perempuan yang hidup dalam dunianya sendiri, ia sadar akan keberadaan dirinya, tahu harus berbuat apa, tapi dia gak membiarkan orang lain masuk dan dia juga gak mau keluar dari ruang yang dia buat itu. Nadira membiarkan dirinya hidup dalam kenangan yang menyakitkan akan kematian ibunya.

Kematian Kemala, ibu Nadira, menjadi awal dari cerita dalam buku ini. Nadira yang sekilas tanpa emosi, membiarkan rasa sedih dan sakit hanya untuk dirinya sendiri. Berbeda dengan kakak perempuannya yang histeris.

Tapi jauh sebelum ibunya meninggal, Nadira sudah lebih dulu merasakan rasa tertekan dan kesendirian. Kakak tertuanya, Yu Nina, pernah ‘menyiksa’ Nadira. Hanya karena Nadira memperoleh uang tambahan, Yu Nina menuduhnya mencuri.

Nadira juga kecewa pada kakak laki-lakinya, Kang Arya – yang karena keisengannya membuat karya Nadira yang selalu dibingkai ayahnya jadi hancur.

Bakat menulis Nadira menurun dari ayahnya yang seorang wartawan. Ayah dan Ibu Nadira bertemu di Belanda. Ketika itu Bram bekerja paruh waktu di sebuah bar, Kemala, ibu Nadira, kebetulan diajak temannya ke bar tersebut. Dan jatuh cintalah mereka.

Nina, Arya dan Nadira dididik dengan baik oleh orang tua mereka. Mereka juga mendapatkan pendidikan agama yang kuat dari kakek mereka, ayah Bram.

Sebagai perempuan, mungkin Nadira cenderung ‘aneh’ kali ya. Terkurung di dalam dunianya sendiri, Nadira jadi ‘penghuni kolong meja’ di kantornya. Nyaris bagai gembel. Padahal ia cukup cantik. Seuntai tasbih jadi benda kenangan yang membuat Nadira tenang, tasbih milik mendiang Kemala.

Saat yang bisa membuat Nadira tersenyum kala seorang aktivis, penyair gombal bernama Niko memasuki kehidupan Nadira. Hari-hari Nadira jadi merah jambu dan ceria, hari-hari yang malah membuat seorang Utara Bayu – atasan Nadira – jadi kelabu.

Ada kisah cinta dalam buku ini, cinta seorang orang tua pada anaknya, cinta suami istri, cinta kakak-beradik – meskipun ketiganya punya rasa sakit satu sama lain, cinta Utara Bayu terhadap Nadira yang tak kesampaian, dan cinta yang tak disadari Nadira pada Utara Bayu.

Meskipun cerita dalam buku ini melompat-lompat, tak berurutan, tapi tetap bisa menyatu sebagai satu kesatuan cerita. Jangan liat cover atau ilustrasinya, yang rada kurang nyaman dipandang.

Bahkan di akhir cerita… gue masih menantikan apa yang terjadi dengan Nadira yang pulang ke Indonesia demi Utara Bayu…

Wednesday, May 29, 2013

Wishful Wednesday 33






Udah Rabu lagi… besok Kamis… terus Jum’at…terus weekend deh.. Yay!!! Dan hari Rabu, waktunya berkhayal pengen punya buku baru… lupakan timbunan di rumah… lupakan review yang belum dibuat (bulan Mei ini, rasanya gue kurang ‘produktif; nih..) pikirkan buku baru apa yang pantas untuk menambah timbunan… hehehe…

Di Wishful Wednesday edisi 33 di blog ini, kebetulan punya kesamaan dengan buku yang gue pengen, yaitu The Angel at 33 (Rumah No. 33).

Dari judul tampak ‘spooky’, tapi dari sekilas sinopsis gak serem-serem amat. Cover-nya juga terlihat ‘menyenangkan’. Ini nih, gue tampilkan 3 versi cover yang berbeda. 



Silahkan disimak sinopsisnya:

“Apakah aku sudah mati?
Rasanya sih tidak mati...”

Pada suatu malam, Sophie ditabrak bus. Tapi, dia tidak bisa—belum bisa—meninggalkan orang-orang yang dicintainya. Suaminya, Ollie, akan berantakan tanpa dia. Freddie, putra mereka, masih terlalu kecil. Dan sahabatnya, Jenny? Jenny harus mengetahui sesuatu sebelum segalanya terlambat...


Yuk... yang juga mau ikutan Wishful Wednesday, ini rules-nya ya:

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Wednesday, May 15, 2013

Wishful Wednesday 32






Browsing saat laper, malah bikin salah satu buku masuk jadi wishlist. Pas lagi liat-liat opentrolley, nyari bukunya Jerry Spinelli yang lain (ini gara-gara suka baca Milkweed, meskipun baru awal-awal)… nah tiba-tiba menemukan salah satu bukunya dengan cover yang lucu… jadi tiba-tiba pengen indomie telor (plus cabe rawit…)

Silahkan disimak sinopsisnya:


Eggs is a quirky and moving novel about two very complicated, damaged children. David has recently lost his mother to a freak accident, his salesman father is constantly on the road, and he is letting his anger out on his grandmother. Primrose lives with her unstable, childlike, fortuneteller mother, and the only evidence of the father she never knew is a framed picture. Despite their age difference (David is 9, Primrose is 13), they forge a tight yet tumultuous friendship, eventually helping each other deal with what is missing in their lives.

Jerry Spinelli received the Newbery Medal for Maniac Magee and a Newbery Honor for Wringer. His other books include Smiles to Go, Loser, Space Station Seventh Grade, Who Put That Hair in My Toothbrush?, Dump Days, and Stargirl. His novels are recognized for their humor and poignancy, and his characters and situations are often drawn from his real-life experience as a father of six children. Jerry lives with his wife, Eileen, also a writer, in Wayne, Pennsylvania.

Yuk... yang juga mau ikutan Wishful Wednesday, ini rules-nya ya:

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

opentrolley.co.id



Gue amat sangat jarang belanja buku import via online. Biasanya sih, hanya buku-buku terjemahan atau lokal yang gue beli via toko buku online. Soalnya, kalo beli buku import, rata-rata kan harus pakai kartu kredit, udah gitu, suka takut lama nunggu bukunya dateng (gak sabar gitu ceritanya).

Suatu hari, datanglah sebuah email yang memberikan penawaran voucher sebesar IDR 20,000. Ditawarin voucher tentu saja seneng dong. Maka, dengan semangat gue pun membuka www.opentrolley.co.id. Mulailah, browsing, mencari-cari buku inceran selama ini. Tapi, glek… hmm.. harga yang ada di opentrolley lumayan juga ya. Ada buku-buku yang rasanya lebih murah kalau beli langsung, seperti di Periplus atau Books & Beyond. Kaya’nya meskipun udah pakai voucher, gak berasa ‘nendang’ discount-nya. Belum lagi, ternyata ada ongkos kirim sebesar IDR 10,000 (kalau beli satu buku, rada berasa rugi sih.. jadi mending beli sekalian banyak)

Tapi… yang namanya udah browsing, ngeliat buku-buku keren, tentu saja gue tetap ‘tergiur’. Maka gue pun memutuskan untuk menggunakan voucher tersebut.

Ternyata, belanja di opentrolley cukup ‘menyenangkan’. Buku-buku yang ditawarkan beragam dan user friendly. Kita bisa melihat buku-buku berdasarkan genre, penulis, bahkan harga – dengan berbagai edisi pilihan cover yang berbeda.

Yang menyenangkan dari opentrolley ini adalah, setelah kita melakukan konfirmasi pemesanan, kemudian pembayaran, pihak opentrolley juga segera mengirimkan email konformasi balik. Sebelum konfirmasi pemesanan, customer juga bisa mengecek ketersediaan buku itu. Di setiap buku yang kita klik ada informasinya, apakah pre-order, in-stock, low-stocking atau re-stocking. Pada saat buku kita akan dikirim, opentrolley juga mengirimkan email tracking number paket kita. Pengiriman juga tepat waktu, sesuai yang mereka sebutkan di dalam website mereka atau dalam email konfirmasi.

O ya untuk cara pembayaran, selain via ATM, internet banking, sekarang opentrolley juga sudah menerima pembayaran dengan kartu kredit.

Cara opentrolley mengemas paket pesanan kita juga rapi. Selain plastik dari jasa pengiriman, juga dilengkapi dengan kardus dan bubble wrap. Jadi gak khawatir deh, buku bakal basah atau rusak. Selamat sampai tujuan dengan rapi.






Overall, pelayanan di opentrolley ini memuaskan. Dan rasanya, gue bakalan belanja di sini lagi next time. Banyak buku-buku yang udah masuk wishlist nih jadinya gara-gara bolak-balik browsing di sini. Mungkin kalau sekali-sekali bisa diadakan discount besar-besaran seru juga tuh. Atau ada kolom khusus buku-buku obral. Hmm.. kasih bonus bookmark juga boleh tuh.. hehehe..

Biar gak menyesal dengan buku yang gue beli, maka gue blogwalking ke beberapa blog, mencari review-review keren, mencatat sana-sini. Sampai akhirnya, ini nih buku yang gue pesan. Gue menemukan buku ini saat membaca The Book Thief. Di lembar-lembar terakhir, ada daftar buku yang direkomendasikan oleh penerbitnya.


Milkweed (by Jerry Spinelli)

He’s a boy called Jew. Gypsy. Stopthief. Runt. Happy. Fast. Filthy son of Abraham.

He’s a boy who lives in the streets of Warsaw. He’s a boy who steals food for himself and the other orphans. He’s a boy who believes in bread, and mothers, and angels. He’s a boy who wants to be a Nazi some day, with tall shiny jackboots and a gleaming Eagle hat of his own. Until the day that suddenly makes him change his mind. And when the trains come to empty the Jews from the ghetto of the damned, he’s a boy who realizes it’s safest of all to be nobody.
Newbery Medalist Jerry Spinelli takes us to one of the most devastating settings imaginable—Nazi-occupied Warsaw of World War II—and tells a tale of heartbreak, hope, and survival through the bright eyes of a young orphan.

Pandawa Tujuh




Pandawa Tujuh
Pitoyo Amrih
Diva PRESS – Juni 2012
494 Hal
(Dari Diva PRESS)

Pandawa Lima, Khrisna, Perang Baratayuda dan nama-nama lain dalam dunia pewayangan memang bukan istilah yang aneh buat gue, karena ada dari buku-buku yang gue baca menyebutkan nama-nama tersebut. Tapi, untuk asal mula keberadaan Pandawa Lima, nah ini yang gue masih belum tau. Maklum gue bukan pembaca kisah-kisah wayang macam Mahabarata.

Dalam Pandawa Tujuh ini, dikisahkan latar belakang, asal usul dari Pandawa Lima. Dan kenapa akhirnya justru disebut Pandawa Tujuh.

Pandawa Lima adalah sebutan bagi kelima anak Pandu – Raja Hastinapura. Dari istri pertama – Dewi Kunti: Samiaji (Yudhistira) – anak yang paling bijaksana dan rajin membaca, Bratasena (Bima, yang ketika lahir sudah membuat ‘gempar’ dan Permadi (Arjuna), anak yang paling gagah dan tampan. Lalu dari istri kedua, Dewi Madrim, beliau mendapatkan keturunan si kembar – Nakula dan Sadewa. Dalam dunia pewayangan, adalah hal yang lumrah berganti-ganti nama apabila mereka memperoleh pencapaian di satu titik tertentu.

Ketika Raja Pandu mangkat, seharusnya Samiaji lah yang menjadi Raja Hastinapura, tapi karena belum cukup umur, maka adik Raja Pandu yang sementara menjalankan pemerintahan. Tapi, karena umurnya yang sudah tua, justru Sangkuni dan Duryudana yang banyak berperan. Keadaan di Hastinapura menjadi tidak baik. Ditambah lagi dengan kehadiran 100 Kurawa yang maunya membuat kacau saja.

Beberapa kali Samiaji ditantang dalam sebuah pertaruhan dan selalu kalah. Yang menyebabkan Pandawa Lima beserta anak istrinya harus keluar dari Hastinapura. Bahkan sampai nyaris melecehkan Drupadi – istri Samiaji (Yudhistira) Dalam perjalanannya, Pandawa Lima membentuk kerajaan sendiri. Tapi, yang namanya napsu ternyata tak menghentikan Duryudana untuk tetap merebut Hastinapura meskipun Pandawa Lima telah menyingkir. Maka meletuslah Perang Baratayuda, perang di mana Pandawa Lima mencoba mendapatkan lagi hak mereka atas Hastinapura, meskipun berat tetap mereka jalani. Dalam Perang Baratayuda ini, Bima kehilangan anaknya, Gatotkaca.

Setelah perang, Pandawa Lima akhinya memilih untuk ‘menyingkir’ dari pemerintahan dan berbaur dengan rakyat biasa. Pada akhirnya, meskipun memperoleh kemenangan, toh tak memuaskan batin mereka karena begitu banyak yang harus dikorbankan.

Adalah Khrisna dan Satyaki yang selalu mendampingi Pandawa Lima dalam berbagai kejadian penting. Khrisna meskipun berat hati karena harus ‘melawan’ saudara sendiri, memilih mendukung Pandawa Lima. Sedangkan Satyaki adalah sepupu dari Khrisna dan Pandawa. Ia mengorbankan nyawanya untuk melindungi Pandawa Lima setelah kemenangan Pandawa Lima dalam Perang Baratayuda. Dengan adanya Khrisna dan Satyaki, maka mereka pun disebut Pandawa Tujuh.

Menarik sebenarnya menurut gue. Banyak hal yang akhirnya gue tahu dari mana asal mulanya – misalnya nih, seperti Bima dengan senjatanya yang mematikan.  Tokohnya mungkin gak banyak, tapi karena suka berganti-ganti nama, adakalanya gue jadi bingung dan sedikit mengulang ke halaman-halaman sebelumnya. Dan juga banyak kejadian yang tumpang-tindih.

Apa yang ada di dalam buku ini, menunjukkan sifat manusia yang tak pernah puas – apalagi dalam hal kekuasaan. Nafsu memiliki yang bukan haknya, atau nafsu ingin menambah terus dan terus meski sudah memiliki penggantinya.

Gue sempat heran dengan Yudhistira, yang menurut gue paling bijaksana. Kenapa dia mau aja diajak taruhan sama Kurawa, padahal dia tahu, Kurawa bakalan curang dan Yudhistira juga bakalan kalah, bahkan nyaris merendahkan harga diri Drupadi. Tapi ternyata, justru Yudhistira yang mau kasih pelajaran ke para Kurawa itu.

Mungkin gue bakal melirik-lirik lagi buku-buku dari DIVAPress yang berkisah tentang dunia pewayangan.

(hmmm.. ma’afken, kalo ada nama-nama yang salah tulis ya, dalam review ini)

Terima kasih, Dion dan DivaPress untuk bukunya.

Friday, May 10, 2013

A Werewolf Boy




A Werewolf Boy
Kim Mi Ri @ 2012
Julian Tan & Iingliana (Terj.)
GPU – April 2013
208 Hal
(Gramedia Plaza Semanggi)

Profeson Park Jong Do melakukan penelitian terhadap makhluk yang diduga adalah manusia serigala. Tak banyak yang tahu tentang penyelidikan ini. Maklum memang hal ini bersifat rahasia dan dilakukan di sebuah rumah yang letaknya terpencil. Tujuan ‘menciptakan’ makhluk ini adalah untuk memperkuat angkatan bersenjata Korea. Setelah Profesor Park Jong Do meninggal dunia, rumah itu terbengkalai dan tak ada kelanjutan dari penelitian itu.

Beberapa tahun kemudian, keluarga Kim Sooni datang dan menempati rumah itu. Kim Sooni pindah ke rumah itu setelah ayahnya meninggal dan harta mereka habis untuk membayar hutang-hutang. Kim Sooni sendiri menderita penyakit yang mengharuskan ia menjalani pengobatan dan tak boleh terlalu lelah.

Saat mereka datang, rumah itu begitu kotor dan tak terawat. Saat sedang membersihkan sebuah gudang di belakang rumah itu, Kim Sooni dan ibunya menemukan anak laki-laki yang sangat kotor. Dan anehnya lagi, anak laki-laki ini tidak bisa berbicara. Awalnya Sooni menganggap anak laki-laki ini sangat mengganggu. Ibu Sooni memutuskan untuk melaporkan anak ini ke polisi.

Sementara menunggu feedback dari pihak kepolisian, Ibu Sooni merawat anak laki-laki itu dan memberinya nama Cheol Soo. Lama-lama, justru Sooni dan Cheol Soo pun bersahabat. Sooni mengajar Cheol Soo membaca, berbicara.

Tapi ada salah satu anak laki-laki yang tak menyukai hubungan mereka, yaitu Ji Tae. Anak dari pemilik rumah yang membantu keluarga Sooni. Ji Tae selalu berusaha memancing emosi Cheol Soo dan berusaha membuktikan bahwa Cheol Soo itu berbahaya.

Cheol Soo selalu melindungi Sooni sampai akhirnya, karena emosi yang tak bisa ditahan lagi, Cheol Soo berubah menjadi manusia serigala.

Mungkin banyak yang bakal mikir, apakah ini adalah Twilight versi Asia. Tapi, buat gue, sih gak ya, kalau Twilight menunjukkan sosok werewolf yang ‘gagah perkasa’, justru di sini si werewolf justru makhluk yang rapuh. Ia tak sadar akan kekuatannya sendiri. Kim Sooni berusaha membuat Cheol Soo menjadi lebih ‘normal’, ia tahu Cheol Soo tidak akan menyakitinya. Dan dari Kim Sooni, Cheol Soo belajar artinya bergaul, mencintai dan menyayangi.

Buku ini (yang diadaptasi dari sebuah film dengan judul sama) ‘berpotensi’ bikin nangis. Ya, khas drama-drama Korea gitu kali ya. Bagian-bagian perpisahan dan juga pertemuan rasa sukses ‘mengiris-iris’ hati.

Wednesday, May 08, 2013

Wishful Wednesday 31



Asyik.. besok libur.. eh tapi.. gak asyik ah.. ada Jum’at kejepit. Enaknya, hari ini berkhayal pengen buku apa ya? Cari yang bacaan yang ringan-ringan aja kali ya, yang pas kalo dibaca pas weekend atau liburan…

Kebetulan pas kemarin liat-liat di Books and Beyond, eh, ketemu buku Sophie Kinsella yang baru. Dulu nih, pas awal-awal chicklit lagi ‘booming’, gue beli deh hampir semua chicklit – dari penulis yang berbeda-beda, gak peduli ceritanya yang nyaris setipe. Tapi, karena cover-nya yang cerah dan lucu, ya.. jadinya gitu deh… lama-lama koq bosen juga ya dengan si chicklit ini. Dan akhirnya, hanya beberapa penulis aja yang masih ‘setia’ gue tunggu karya-karyaya.

Salah satunya, adalah Sophie Kinsella. Selain terkenal dengan karakter Becky Bloomwood di serial Shopaholic itu, Sophie Kinsella juga nulis buku-buku lain dengan karakter yang sama kocaknya, tapi tetap terasa beda.

Dan inilah novel terbaru dari Sophie Kinsella – Wedding Night



Ini dia sinopsisnya:

Lottie just knows that her boyfriend is going to propose during lunch at one of London’s fanciest restaurants. But when his big question involves a trip abroad, not a trip down the aisle, she’s completely crushed. So when Ben, an old flame, calls her out of the blue and reminds Lottie of their pact to get married if they were both still single at thirty, she jumps at the chance. No formal dates—just a quick march to the altar and a honeymoon on Ikonos, the sun-drenched Greek island where they first met years ago.

Their family and friends are horrified. Fliss, Lottie’s older sister, knows that Lottie can be impulsive—but surely this is her worst decision yet. And Ben’s colleague Lorcan fears that this hasty marriage will ruin his friend’s career. To keep Lottie and Ben from making a terrible mistake, Fliss concocts an elaborate scheme to sabotage their wedding night. As she and Lorcan jet off to Ikonos in pursuit, Lottie and Ben are in for a honeymoon to remember, for better . . . or worse.

Yuk... yang juga mau ikutan Wishful Wednesday, ini rules-nya ya:

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Thursday, May 02, 2013

The Book Thief




The Book Thief
Markus Zusak @ 2005
Knopf – 2007
552 hal
Untuk anak 12 tahun ke atas
(Rental @ ReadingWalk)

Gue bingung mau nulis review apa untuk buku ini. Buku ini termasuk yang bikin gue sesak napas.. sedih….  Dari awal, sarat dengan aura ‘kematian’… dan wajar saja, karena narator dari buku The Book Thief ini adalah Malaikat Maut….

Malaikat Maut ini dekat dengan kehidupan Liesel Meminger. Pertama kali ‘perjumpaan’ mereka, tahun 1939, ketika ia menjemput adik Liesel. Saat pemakaman adiknya ini, Liesel menemukan sebuah buku – The Graver Digger’s Handbook. Inilah kali pertama Liesel mencuri buku. Buku yang biasa-biasa saja itu menjadi istimewa bagi Liesel.

Selain ia harus kehilangan adiknya, Liesel juga harus berpisah dengan ibunya. Liesel dibawah ke Himmel Street, Molching, Jerman, untuk kemudian diasuh oleh pasangan suami-istri – Hans dan Rosa Hubermann.

Rosa Hubermann, adalah perempuan yang kalau sekilas diambil kesimpulan adalah perempuan dengan karakter keras. Ia sering mengkritik, memanggil orang dengan sebuah kasar dan suka membicarakan kejelekan orang. Rosa bekerja sebagai pencuci baju dari rumah ke rumah. Tapi, pada dasarnya, ia adalah perempuan yang penyayang dan memperlakukan Liesel dengan baik.

Sedangkan Hans Hubermann, adalah laki-laki dengan figure kebapakaan. Ia lah yang menenangkan Liesel setiap kali Liesel bermimpi buruk, yang mengajari Liesel membaca dan akhirnya mencintai buku.

Liesel kemudian berteman dengan seorang bocah laki-laki bernama Rudy Steiner. Rudy Steiner bermimpi menjadi seorang pelari, seperti Jesse Owen. Bersama Rudy, Liesel melalui banyak kejadian – termasuk berbagai kenakalan.

The Graver Digger’s Handbook, bukan satu-satunya buku yang dicuri oleh Liesel. Secara diam-diam, Liesel ‘menyelamatkan’ sebuah buku yang hendak dibakar, lalu ia juga mengambil beberapa buku di  rumah Ilsa Hermann – salah seorang pemakai jasa Rosa. Dan di kemudian hari, Ilsa Hermann akan menjadi penyelamat Liesel.

Cerita semakin rumit, ketika rumah mereka kedatangan tamu bernama Max Vandenburg, seorang Yahudi. Hans memang berhutang budi pada ayah Max dan ia  bersedia menyembunyikan Max di ruang bawah tanah rumah mereka. Bersama Max, Leise juga banyak belajar, tentang persahabatan. Liesel bercerita, membaca bukunya.

Perjumpaan lainnya tahun 1943, Malaikat Maut lagi-lagi menjemput orang-orang yang disayangi Liesel. Gue merinding membaca narasi dari Malaikat Maut. Kematian datang tanpa rasa sakit… Napas gue serasa tertahan… perut gue jadi berasa diaduk-aduk. Mual … Nyeri.. Sedih… dan ikut merasa kehilangan.

Yah, dalam perang, maut memang menjadi ‘sahabat karib’. Ada yang cukup beruntung untuk lolos dari maut, ada yang menyongsongnya tanpa rasa sakit. Dan bagi Liesel, buku menjadi penyelamatnya. Bersembunyi saat serangan udara datang, Liesel membawa bukunya dan membacakan keras-keras agar bisa didengar oleh semua orang.

Berbicara tentang Malaikat Maut di sini – dalam bayangan orang, ia adalah sosok dengan jubah hitam tanpa wajah, tapi, entah kenapa, gue merasa, Malaikat Maut di sini juga punya ‘perasaan’. Ia tak tega mencabut nyawa orang-orang yang jadi korban dalam perang, terutama anak-anak… Dan ia tahu, siapa yang siap bertemu dengannya dengan suka rela. Dan buat ia, tak semua orang bisa lolos dari maut dalam ‘persinggungan’ selama beberapa kali, seperti Hans Hubermann. Tapi, adakalanya Malaikat Maut juga kesal dengan pekerjaan yang tak ada habisnya ini dalam peperangan… Well, the Death needs to have some rest too…

Buku ini termasuk kategori Young Adult. Jangan berpikir bahwa tema dalam buku ini terlalu berat untuk anak-anak usia 12 tahun atau yang beranjak remaja. The Book Thief memang mengambil latar perang, masa Holocaust, masa-masa kejayaan Hitler – yang mengklaim bahwa bangsa mereka lebih baik dari pada orang-orang keturunan Yahudi, yang pada akhirnya harus ‘dihabiskan’.

Tanpa bermaksud untuk menggurui, menurut gue, dengan  membaca buku ini, mereka akan tahu, bahwa dari sudut pandang seorang anak, mereka gak peduli apa sih suku, agama atau ras mereka. Yang suka mengkotak-kotakkan itu kan orang dewasa, demi kepentingan politik. Bagi anak-anak, yang mereka tahu adalah berteman, bersahabat. Lihat Liesel yang setia menunggu Max, ketika orang-orang Yahudi berbaris. Ia nekat memberikan roti untuk orang-orang Yahudi itu. Beruntung Liesel juga diasuh oleh Hans dan Rosa Hubermann yang juga tak peduli dengan yang namanya orang Yahudi.

Siapa tahu, anak-anak yang membaca buku ini, jadi punya pandangan yang lebih luas dan bisa jadi pemimpin yang lebih baik… Buku ini mengajarkan tentang persahabatan, cinta, kasih sayang, kesedihan, bahkan kematian.

Dan… ok… sekarang gue pengen baca buku Markus Zusak yang lain, dan seperti yang Markus Zusak bilang, “ This is the first time I’ve ever missed characters that I’ve written – especially Liesel and Rudy.”.. yeah.. me too… I missed Liesel.. and all the characters in this book – Rudy, Max, Hans and Rosa Hubermann…


Posting ini dibuat untuk diikutsertakan dalam:




Wednesday, May 01, 2013

Wishful Wednesday 30






Kalau Wishful Wednesday gue kali ini ‘kembaran’ sama Astrid boleh kan? Sebenernya, gue tuh gak suka kalo cover buku itu ada ‘muka’ orangnya. Tapi, kaya’nya untuk buku satu pengecualian.

Well… gue ‘kesengsem’ sama Mas Leo sejak di Growing Pains, terus berlanjut pas di Titanic … eh koq jadi ngomongin Leonardo DiCaprio sih #salahfokus


Tapi, gue pernah nyaris beli buku ini, yang edisi terjemahan, tapi rada gak sreg dengan covernya…  Dan ngeliat cover versi film ini, kesannya mewah, dengan warna emas dan para bintang yang berbusana glamour.

Ini dia sinopsisnya:

The Great Gatsby, F. Scott Fitzgerald’s third book, stands as the supreme achievement of his career. This exemplary novel of the Jazz Age has been acclaimed by generations of readers. The story of the fabulously wealthy Jay Gatsby and his love for the beautiful Daisy Buchanan, of lavish parties on Long Island at a time when The New York Times noted “gin was the national drink and sex the national obsession,” it is an exquisitely crafted tale of America in the 1920s.The Great Gatsby is one of the great classics of twentieth-century literature.

Yuk... yang juga mau ikutan Wishful Wednesday, ini rules-nya ya:

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)
 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang