Mary, Mary
James Patterson @ 2005
Barokah Ruziati (Terj.)
GPU - 2013
456 hal.
Alex Cross menghadapi dua masalah pelik. Pertama,
ia harus menghadapi masalah dalam kehidupan pribadinya sehubungan dengan hak
asuh atas Alex Kecil. Kedua, di tengah-tengah liburan bersama keluarganya –
yang tergolong langka – ia harus dipanggil untuk berurusan dengan kasus
pembunuhan berantai dengan kode ‘Mary Smith’.
Sebuah pembunuhan berantai terjadi di Los Angeles, korbannya
adalah artis Hollywood papan atas, seorang ibu yang tampak sempurna, dan punya
posisi penting. Setelah melakukan pembunuhan yang sangat sadis, si pelaku
meninggalkan ‘souvenir’ stiker anak-anak dengan huruf A, B, lalu ia mengirim
email kepada pimpinan surat kabar LA Times, yang menceritakan kronologi, atau
detail dari pembunuhan itu. Pihak kepolisian seolah menemui jalan buntu, belum
tuntas pemeriksaan terhadap korban terakhir, korban baru justru muncul.
Ngaku salah satu penggemar buku-buku James
Patterson, tapi baru sekali ini baca buku dari seri Alex Cross, itu pun udah
seri ke 11 ternyata. Hmmm… jadinya gue rada gak tau nih latar belakang
kehidupan Alex Cross sebelum ini. Sekilas info yang gue dapat di buku ini,
istrinya tewas ditembak, punya dua anak yang beranjak ABG, sama satu anak –
Alex Kecil – hasil hubungan dengan Christine, perempuan yang rada labil, yang
juga pernah jadi tawanan gara-gara Alex.
Untuk kasus yang ditampilkan di sini, buat gue
emang bikin pusing. Karena ‘jejak’ yang ditinggalkan si pembunuh nyaris tidak
memberikan petunjuk apa-apa. Di cerita ini, pembaca akan dibuat ‘ngilu’ dengan
sepak terjang si pelaku pembunuhan, motifnya samar-samar (dan untung terjawab
di akhir cerita), meskipun sosok antagonis yang hanya diketahui lewat
email-email yang dikirim cukup menggambarkan betapa ia adalah seorang pembunuh
berdarah dingin. Banyak yang menduga pembunuhnya adalah seorang wanita, tapi
bagi Alex Cross nama ‘Mary Smith’ bisa berarti banyak – bisa laki-laki, bisa
wanita pelakunya.
Apa motif si pelaku? Sticker yang ditinggalkan (buat
gue) seolah menunjukkan ia punya masa lalu yang kurang baik di masa kecilnya,
sehingga ia mengincar sosok wanita yang terlihat sempurna, tapi sebenarnya
menyimpan cacat, sosok ibu yang dengan anak-anak yang manis, tapi sering lebih
sibuk dengan aktivitas sosialnya. Tapi… apakah benar begitu motifnya? Lalu, apa
maksud dengan huruf A, B yang juga ia tinggalkan?
3 bintang yang tadinya mau gue kasih, jadi
berubah 4, karena gue cukup puas dengan pengambaran sosok Alex Cross – yang
konon kabarnya adalah detektif handal, tapi juga ternyata adalah seorang
laki-laki, seorang ayah yang rapuh, yang hanya ingin menjaga agar keluarganya
tetap utuh dan aman. Dan juga karena ending yang mengejutkan, ketika gue pikir kasusnya selesai, eh... tau-tau ada kejutan lain yang dikasih.
0 comments:
Post a Comment