Tuesday, December 31, 2013

Where She Went



Where She Went

Definitions - 2012
288 hal.

Ini lanjutannya If I Stay – yang diceritakan dari sudut pandang Mia. Sedangkan di Where She Went, Adam Wilde yang giliran cerita.

Adam Wilde sekarang udah jadi selebritis, dengan band-nya Shooting Star, mereka jadi pujaan banyak orang. Lagu-lagu mereka bertengger di puncak tangga lagu dunia. Tapi, ternyata dikelilingi begitu banyak orang tetap membuat Adam kesepian. Ketenaran tidak bisa membuat Adam lupa akan rasa marah, sedih, terpuruk dan bingung karena ditinggal begitu saja oleh Mia Hall. Lewat lagu-lagu yang ia ciptakan, ia berusaha menumpahkan segala uneg-uneg yang ada di hatinya. Adam juga jadi pribadi yang sulit, moody, susah tidur. Dia bahkan menjauh dari rekan-rekan satu band-nya, membuat ia dicap egois. Rasanya baca apa yang ada di pikiran Adam, jadi ikutan merasa lelah… setiap hari bangun, dan berkata, “Hanya satu hari, satu periode dua puluh empat jam untuk kaulewati…”

Waktu lagi galau, Adam jalan-jalan sendiri, dan tiba-tiba saja menemukan sebuah poster yang isinya konser yang menampilkan Mia Hall sebagai pemain cello. Maka masuklah Adam ke sana, menikmati penampilan Mia.

Singkat kata… mereka pun bertemu, berbicara… dan tentunya yang bikin penasaran, jadi ending-nya gimana dong??? Mereka balik lagi, atau memutuskan pisah baik-baik, atau…. ‘gantung’ lagi?

Jangan khawatir buku ini bakal jadi ‘menye-menye’ karena menceritakan laki-laki yang patah hati. Gayle Forman menggambarkan sosok Adam Wilde yang patah hati, tapi gak jadi mellow dan sedih berkepanjangan. Meskipun jadi sedikit temperamental, Adam bisa menyalurkan emosinya lewat nulis lagu. Sayangnya, Adam jadi rada ketergantungan sama rokok dan obat tidur.

Mia sempat jadi sosok yang membuat gue sebal di sini. Dengan segudang alasan yang katakanlah buat gue gak masuk akal, sampai bisa dia bisa gitu aja meninggalkan ada (hmmm… kenapa gue jadi tiba-tiba kaya’ Tim Pembela Adam begini?), tapi, Mia juga jauh lebih dewasa. Cara bertuturnya lebih tenang, dan mampu membuat Adam yang uring-uringan juga ikut tenang.

Seolah pengen bikin pembacanya terus penasaran, Forman gak melulu menampilkan perjalanan Mia dan Adam selama beberapa jam bersama, tapi juga sesekali kembali ke masa lalu, jadinya, pas kira-kira eh… ini nih endingnya, tau-tau, di bab berikutnya, cerita lagi masa-masa galau Adam pas baru aja Mia pergi, atau pas mereka masih happy as a couple.

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang