Unwind (Pemisahan Raga)
Nell Shusterman @ 2007
Mery Riansyah (Terj)
GPU – Agustus 2013
456 hal
(via Bukumoo123)
Untuk usia 13 tahun ke atas
Mendonorkan organ tubuh sesungguhnya tidaklah
salah, dan tentunya bukanlah hal yang baru. Dan tentu saja apa pun yang
didonorkan akan sangat berguna bagi yang membutuhkan, sebut saja donor ginjal
atau donor mata. Biaya atau pun harganya tentulah sangat mahal, inilah yang
menyebabkan donor illegal juga menjadi marak. Konon kabarnya, di Cina, donor
illegal jadi bisnis. Harganya juga lebih ‘murah’ dibandingkan dengan yang
resmi. Tapi masalah higienis atau ‘jaminan’ dari apa yang didonorkan juga jadi
pertanyaan atau meragukan. Masalah donor ini diolah Nell Shusterman menjadi
cerita yang bikin merinding kalau membayangkan prakteknya.
Dalam sebuah RUU Kehidupan, ada bagian mengenai
Pemisahan Raga atau Unwind, di mana setiap anak mulai dari janin sampai 13
tahun tidak boleh dibunuh, sedangkan ketika anak itu mencapai usia 13-18 tahun,
maka orang tua mereka boleh memilih apakah anak itu akan tetap ‘dipertahankan’,
atau mereka para orang tua bisa menandatangani
surat untuk mengikutsertakan anak itu ke dalam proses Unwinding – di
mana mereka akan menjalani proses Pemisahan Raga – seluruh anggota tubuh si
anak akan ‘dipisah-pisah’ – dari ujung kaki sampai ujung kepala – bahkan sampai
organ-organ bagian dalam. Si anak akan tetap ‘hidup’ dalam bentuk yang berbeda
dengan di dalam tubuh orang lain. Lewat usia 18 tahun, maka anak itu akan
menjadi manusia yang bebas.
Ajaibnya lagi, dalam RUU ini juga diatur mengenai
anak dari hasil hubungan di luar pernikahan. Orang tua mereka ‘bebas’
meninggalkan anak mereka di depan pintu rumah orang lain – sepanjang tidak
ketahuan. Dan orang yang ‘ditinggalin’ sama bayi, wajib merawat bayi itu
sebagai anak adopsi. Dalam sebuah rumah, bukan tidak mungkin ada 2 atau 3 anak
hasil adopsi.
Tiga tokoh utama dalam buku ini akan menjalani
Proses Pemisahan Raga mereka. Connor, ‘diserahkan’ oleh orang tuanya karena
mereka sudah tidak tahan dengan sikap Connor yang sering menyebabkan masalah.
Ia tipe anak pemberontak, sukar mengendalikan emosinya.
Risa, seorang anak panti asuhan yang berbakat
bermain piano, ia harus menjadi Unwind karena panti asuhan mereka sudah
kekurangan tempat, sehingga ada anak-anak yang harus ‘dikorbankan’.
Lain lagi dengan Lev. Ia
menjalani proses ini dengan sukarela. Lev tumbuh dalam keluarga yang sangat
taat beragama. Proses ini sudah direncanakan sejak ia lahir. Sebagai anak
terakhir, Lev adalah sebuah ‘persembahan’. Nah, anak-anak persembahan terkadang
menganggap ‘derajat’ mereka lebih tinggi daripada Unwind lain.
Jika mereka sudah menjadi Unwind, maka tak ada
pilihan lagi bagi mereka. Anak-anak ini akan dicekoki dengan doktrin bahwa
mereka akan menjadi pahlawan, mereka akan sangat berguna bagi orang lain.
Ada anak-anak yang pasrah,
ada anak-anak yang memberontak. Seperti Connor dan Risa. Di usia 13 tahun,
mereka harus bersembunyi, menyelamatkan diri dan bertahan sampai usia 18 tahun.
Karena jika tertangkap, maka mereka akan berakhir di meja operasi.
Membaca buku ini ada yang membuat gue
‘terganggu’. Sejak awal, sejak lembar pertama gue tahu apa itu Pemisahan Raga
dan ketika Nell Shusterman ‘melengkapinya’ dengan gambaran sebuah proses
pemisahan raga terhadap salah satu anak, dengan begitu smooth… perlahan, tapi
pasti… dengan cara yang sangat bikin ngilu.
Dan gue ‘lega’ ketika tokoh Connor, Risa dan Lev
tidak berakhir dan terjebak ke dalam sebuah cinta segitiga yang biasanya jadi
pemanis di cerita-cerita dystopia. Mereka ini adalah remaja-remaja yang
‘terjebak’ karena gak punya pilihan, hingga akhirnya memutuskan untuk berontak.
Dan apa yang mereka usahakan pada akhirnya, meskipun ‘sedikit’, menyulutkan
semangat pada anak-anak Unwind lainnya. Bahkan dengan sebuah cerita yang
singkat, tokoh antagonisnya bisa mendapatkan simpati gue.
Menutup buku ini, ada sebuah pertanyaan, apakah
mungkin hal seperti ini benar-benar bakal ‘terjadi’, ketika dunia semakin padat
dan gak ada pilihan lain untuk menekan laju penduduk? Dan, koq rasanya
anak-anak usia jadi gak punya hak untuk bersuara dan berpendapat, semua jadi
tergantung dengan keputusan orang tua.
Penghargaan yang pernah diraih untuk buku ini
adalah Sakura Medal di tahun 2009.
0 comments:
Post a Comment