Wednesday, December 04, 2013

Unwind




Unwind (Pemisahan Raga)
Mery Riansyah (Terj)
GPU – Agustus 2013
456 hal
(via Bukumoo123)

Untuk usia 13 tahun ke atas

Mendonorkan organ tubuh sesungguhnya tidaklah salah, dan tentunya bukanlah hal yang baru. Dan tentu saja apa pun yang didonorkan akan sangat berguna bagi yang membutuhkan, sebut saja donor ginjal atau donor mata. Biaya atau pun harganya tentulah sangat mahal, inilah yang menyebabkan donor illegal juga menjadi marak. Konon kabarnya, di Cina, donor illegal jadi bisnis. Harganya juga lebih ‘murah’ dibandingkan dengan yang resmi. Tapi masalah higienis atau ‘jaminan’ dari apa yang didonorkan juga jadi pertanyaan atau meragukan. Masalah donor ini diolah Nell Shusterman menjadi cerita yang bikin merinding kalau membayangkan prakteknya.

Dalam sebuah RUU Kehidupan, ada bagian mengenai Pemisahan Raga atau Unwind, di mana setiap anak mulai dari janin sampai 13 tahun tidak boleh dibunuh, sedangkan ketika anak itu mencapai usia 13-18 tahun, maka orang tua mereka boleh memilih apakah anak itu akan tetap ‘dipertahankan’, atau mereka para orang tua bisa menandatangani  surat untuk mengikutsertakan anak itu ke dalam proses Unwinding – di mana mereka akan menjalani proses Pemisahan Raga – seluruh anggota tubuh si anak akan ‘dipisah-pisah’ – dari ujung kaki sampai ujung kepala – bahkan sampai organ-organ bagian dalam. Si anak akan tetap ‘hidup’ dalam bentuk yang berbeda dengan di dalam tubuh orang lain. Lewat usia 18 tahun, maka anak itu akan menjadi manusia yang bebas.

Ajaibnya lagi, dalam RUU ini juga diatur mengenai anak dari hasil hubungan di luar pernikahan. Orang tua mereka ‘bebas’ meninggalkan anak mereka di depan pintu rumah orang lain – sepanjang tidak ketahuan. Dan orang yang ‘ditinggalin’ sama bayi, wajib merawat bayi itu sebagai anak adopsi. Dalam sebuah rumah, bukan tidak mungkin ada 2 atau 3 anak hasil adopsi.

Tiga tokoh utama dalam buku ini akan menjalani Proses Pemisahan Raga mereka. Connor, ‘diserahkan’ oleh orang tuanya karena mereka sudah tidak tahan dengan sikap Connor yang sering menyebabkan masalah. Ia tipe anak pemberontak, sukar mengendalikan emosinya.

Risa, seorang anak panti asuhan yang berbakat bermain piano, ia harus menjadi Unwind karena panti asuhan mereka sudah kekurangan tempat, sehingga ada anak-anak yang harus ‘dikorbankan’.

Lain lagi dengan Lev. Ia menjalani proses ini dengan sukarela. Lev tumbuh dalam keluarga yang sangat taat beragama. Proses ini sudah direncanakan sejak ia lahir. Sebagai anak terakhir, Lev adalah sebuah ‘persembahan’. Nah, anak-anak persembahan terkadang menganggap ‘derajat’ mereka lebih tinggi daripada Unwind lain.

Jika mereka sudah menjadi Unwind, maka tak ada pilihan lagi bagi mereka. Anak-anak ini akan dicekoki dengan doktrin bahwa mereka akan menjadi pahlawan, mereka akan sangat berguna bagi orang lain.

Ada anak-anak yang pasrah, ada anak-anak yang memberontak. Seperti Connor dan Risa. Di usia 13 tahun, mereka harus bersembunyi, menyelamatkan diri dan bertahan sampai usia 18 tahun. Karena jika tertangkap, maka mereka akan berakhir di meja operasi.

Membaca buku ini ada yang membuat gue ‘terganggu’. Sejak awal, sejak lembar pertama gue tahu apa itu Pemisahan Raga dan ketika Nell Shusterman ‘melengkapinya’ dengan gambaran sebuah proses pemisahan raga terhadap salah satu anak, dengan begitu smooth… perlahan, tapi pasti… dengan cara yang sangat bikin ngilu.

Dan gue ‘lega’ ketika tokoh Connor, Risa dan Lev tidak berakhir dan terjebak ke dalam sebuah cinta segitiga yang biasanya jadi pemanis di cerita-cerita dystopia. Mereka ini adalah remaja-remaja yang ‘terjebak’ karena gak punya pilihan, hingga akhirnya memutuskan untuk berontak. Dan apa yang mereka usahakan pada akhirnya, meskipun ‘sedikit’, menyulutkan semangat pada anak-anak Unwind lainnya. Bahkan dengan sebuah cerita yang singkat, tokoh antagonisnya bisa mendapatkan simpati gue.

Menutup buku ini, ada sebuah pertanyaan, apakah mungkin hal seperti ini benar-benar bakal ‘terjadi’, ketika dunia semakin padat dan gak ada pilihan lain untuk menekan laju penduduk? Dan, koq rasanya anak-anak usia jadi gak punya hak untuk bersuara dan berpendapat, semua jadi tergantung dengan keputusan orang tua.

Penghargaan yang pernah diraih untuk buku ini adalah Sakura Medal di tahun 2009.




0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang