Monday, December 30, 2013

Sparkling Cyanide




Sparkling Cyanide (Remembered Death)
St. Martin’s Paperback – December 2001
278 hal.

Hampir setahun setelah kematian Rosemary Barton, tapi kenangan akan seorang Rosemary masih lekat di ingatan orang-orang terdekatnya. Rosemary meninggal di acara makan malam merayakan ulang tahunnya. Orang-orang percaya Rosemary bunuh diri karena depresi dengan penyakit flu yang dideritanya. Begitu pula George Barton, yang percaya akan fakta itu, sampai ia mendapatkan surat kaleng yang berkata bahwa Rosemary dibunuh.

Maka, George Barton kembali mengundang 5 orang tamu yang hadir dalam acara makan malam itu, untuk menjebak siapa yang diduga melakukan pembunuhan atas Rosemary.

Mereka punya motif masing-masing untuk melakukan pembunuhan. Rosemary bukanlah tipe orang yang punya banyak musuh. Ia digambarkan sebagai perempuan yang ceria dan mudah bergaul. Ditambah lagi ia memiliki kekayaan yang didapat dari warisan.

Mereka yang hadir dalam acara makan malam itu adalah:

Iris Marle – adik Rosemary, - harta Rosemary akan menjadi miliknya jika Rosemary meninggal.

Stephen Faraday – seorang politikus yang tentunya tidak ingin dosa-dosanya diketahui publik, karena akan sangat mempengaruhi karir politiknya.

Alexandra Faraday – istri Stephen Faraday, yang senantiasa ingin melindungi suaminya.

Anthony Browne – punya masa lalu yang akan menyulitkan dirinya jika terbongkar.

Ruth Lessing – sekretaris George Barton yang (terlalu) setia.

George Barton – kecemburuan mungkin bisa membuat gelap mata.

Siapa di antara mereka yang mungkin melakukan itu?

Mari berkenalan dengan Kolonel Race, sosok yang buat gue begitu hati-hati, tenang dan cermat. Gak ada tingkah laku yang aneh macam Hercule Poirot, gak membuat orang bertanya-tanya, tapi tepat sasaran. Kolonel Race, membantu George Barton melakukan penyelidikan. Ia sendiri sebenarnya adalah salah satu tamu yang diundang, tapi tidak hadir dalam acara tersebut.

Buku ini penuh dengan teka-teki, misteri siapa dan bagaimana. Dan lagi-lagi Agatha Christie membuat semua orang ‘tampak bersalah’ (dan lagi-lagi gue menebak orang salah). Dan, juga penuh dengan ‘emosi’ – George Barton yang mengenang istrinya, Ruth Lessing yang berharap mendapat perhatian balik dari George Barton, Alexandra yang mencintai Stephen, Iris Marle yang lagi jatuh cinta tapi masih ‘berkubang’ duka. Ada Lucille Marle yang cerewet, sekali diajak bicara, bakal ‘merepet’ tanpa henti.

#Tulisan ini dibuat untuk posting bareng BBI  bulan Desember 2013 tema: detektif

2 comments:

Dion Yulianto said...

Sejauh pengalaman saya membaca karya2 Tante Agatha, belum sekalipun saya berhasil menebak pelakunya hihihi

ferina said...

@dion: idem :D

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang