Monday, October 28, 2013

The Wonderful Story of Henry Sugar and Six More



The Wonderful Story of Henry Sugar and Six More
Roald Dahl @ 1977
Puffin - 2011
213 hal.

Selama ini, gue hanya tau Roald Dahl itu nulis buku anak-anak, seperti Mathilda, Charlie & The Chocolate Factory, The Twits, BFG dan lain-lain (yah, karena ini yang baru ada terjemahannya). Tapi, ternyata, buku Roald Dahl itu banyak banget, dan ini gue tau setelah ikutan quiz di @HobbyBuku. Salah satunya adalah buku The Wonderful Story of Henry Sugar – yang merupakan kumpulan tulisan, fiksi dan non-fiksi. Thank you, Dewi, yang udah  mau dititipin buku ini.

Seperti halnya cerita-cerita Roald Dahl yang lain, pastilah terselip sebuah kisah yang ‘ajaib’. Meskipun ternyata, buku ini masih lebih ‘normal’ dibandingkan buku untuk anak-anak yang udah gue baca. Keajaiban dan segala hal yang absurd dalam buku ini masih lebih diterima.

Di dalam buku ini, beberapa cerita Roald Dahl ‘menekankan’ biar gak jadi orang yang serakah, misalnya di dalam cerita The Boy Who Talked with Animals, The Mildenhall Treasure dan The Wonderful Story of Henry Sugar.

Roald Dahl juga bercerita tentang ‘bullying’ di The Swan. Ini bener-bener bikin gue gemes. Kacau banget, dan kasus seperti ini banyak terjadi di masa-masa sekarang.

Yang menarik adalah tulisan Lucky Break- di sini Roald Dahl bercerita awal mulanya beliau menjadi seorang penulis. Ini mirip-mirip memoar singkat. Dan, ada tips-tips untuk yang mau jadi penulis. Kata Roald Dahl, tulis aja sedikit apa yang ada di kepala kamu, gak harus jadi satu cerita penuh, yang sedikit itu bakalan berguna suatu hari nanti.

Dan seandainya, Roald Dahl tidak bertemu dengan C.S Forester, mungkin A Piece of Cake – karya perdana Roald Dahl ini tidak akan pernah diterbitkan, dan kita gak akan pernah mengenal karya-karya Roald Dahl yang lain.

Well, as always, gue gak begitu bisa nulis ‘review’ kalo dari kumpulan cerpen or kumpulan tulisan. Tokoh-tokoh dalam buku ini semua tampak ‘normal’, gak ada yang ajaib macam pasangan The Twist, gak ada tokoh-tokoh yang jahatnya keterlaluan seperti Mrs. Trunchbull. Kalo mau dibilang rada ‘nyentrik’, adalah Henry Sugar, yang dengan kemampuannya ‘melihat tanpa melihat’ itu, mencoba menjadi seorang Robin Hood.

Tapi ya, gue agak bingung nih, mau masukin buku ini ke kategori anak-anak atau dewasa ya? Pesan moralnya sih oke buat anak-anak, tapi untuk cerita, rasanya masih terlalu berat. Bahkan, sejujurnya, ada bagian-bagian, di mana gue merasa bosan dengan cerita yang rada berputar-putar.

Dan… di dalam edisi ini, aku ‘kehilangan’ ilustrasinya Quentin Blake yang buat gue udah jadi salah satu ciri khas di buku-bukunya Roald Dahl.

2 comments:

astrid said...

kalo menurut gue buku ini buat org gede sih fer hehehe soalnya kayanya tingkat absurditasnya lebih masuk ke org dewasa ;p ada juga tales of unexpected, kumcer yang gila2an juga...dahl emang sinting ya. in a good way tapinya :D

ferina said...

@astrid: iya juga ya, ceritanya lebih rumit. gak 'sehitam-putih' cerita untuk anak2nya. tapi, setelah gue baca cerita untuk orang dewasa ini, gue semakin suka sama Roald Dahl.

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang