Cat among the Pigeons (Kucing di Tengah Burung
Dara)
Agatha Christie @ 1959
Ny. Suwarni (Terj.)
GPU – Cet. VI, November 2002
360 hal
(Goody bag acara KuBuGil)
Ramat, sebuah kerajaan kecil di Timur Tengah,
mengalami kudeta. Pangeran Ali tewas dalam kecelakaan pesawat bersama
sahabatnya, Robert Rowilson. Dicurigai pesawat itu sudah disabotase. Pangeran
Ali sendiri sudah mengetahui bahwa keadaan tidaklah aman, ada orang-orang yang
mengincar nyawanya. Untuk itu, ia minta Bob untuk membawanya keluar dari Ramat
dengan pesawat. Tapi, sebelumnya, ia menitipkan sekantung permata kepada Bob.
Sementara itu, Meadowbank, sebuah sekolah
perempuan yang terkenal di Inggris, memulai tahun ajaran baru. Kepala sekolah, Bu
Bulstrode, didampingi Bu Chadwick menyambut para murid yang didampingi orang
tuanya. Murid-muridnya berasal dari kalangan keluarga kaya, bahkan seorang
putri dari Ramat juga bersekolah di sini. Putri Shaista, sepupu dari Pangeran
Ali. Tak hanya murid-murid yang baru, tapi juga ada guru baru, tukang kebun dan
sekretaris Bu Bulstrode. Meadowbank juga sedang membanggakan Paviliun Olahraga
mereka yang baru.
Tapi, siapa sangka justru dua pembunuhan terjadi
di Paviliun Olahraga baru ini, dan kejadian juga menimpa guru olahraga yang
baru bernama Bu Stringer. Yah, memang sih, beliau bukan guru yang disukai, baik
di antara para murid maupun di antara rekan sesama guru.
Pihak kepolisian setempat disibukan dengan
mencari motif di balik pembunuhan itu. Apalagi kemudian, setelah Bu Stringer,
pembunuhan dengan korban dari pihak guru kembali terjadi. Orang tua murid mulai
menjemput anak-anak mereka pulang.
Apakah pembunuhan ini berkaitan dengan keberadaan
Putri Shaista – yang bilang ia takut diculik, yang secara tak langsung juga
berkaitan dengan permata yang hilang yang dicari oleh banyak pihak?
Bagi yang menantikan Hercule Poirot, mungkin akan
agak sedikit kecewa, karena Poirot baru muncul menjelang akhir cerita. Jadi
sedikit deh aksi-aksinya Poirot. Meskipun ketika ia muncul, langsung bergerak
cepat dengan berbagai pertanyaan yang cenderung bikin orang bingung. Berutung seorang
murid bernama Julia Upjohn, anak dari seorang mantan spionase, menghubungi
Hercule Poirot, jadi kasus pembunuhan ini bisa segera terungkap. Gue malah jadi
berharap seandainya Adam, si tukang kebun itu dapat peran yang lebih dalam atau
jadi ‘bintang’ dalam buku ini.
Satu lagi nih, tokoh yang membuat gue ‘kagum’,
adalah sosok Nyonya Upjohn, yang jadi kunci di dalam cerita ini. Kenapa gue
kagun, kaya’nya ibu satu ini adalah orang yang ‘nyentrik’. Mantan spionase,
seneng banget cerita panjang lebar terus pergi ke Anatolia naik bis. Bikin ribet orang
lain karena bingung gimana menghubunginya… maklum deh, belum ada telepon
genggam di cerita ini.
Lagi-lagi, Agatha Christie memikat gue dengan
alur cerita yang seru. Menebak-nebak siapa pembunuh – yang selalu dari tokoh
yang tak terduga. Karakter guru dan tokoh-tokoh lain digambarkan dengan detail,
mulai dari sifat baik dan buruk, sehingga siapa pun bisa jadi tersangka.
Bahkan, ada konflik lain yang tak terduga juga muncul di dalam kisah kali ini.
2 comments:
arti kata kucing di tengah burung dara itu sendiri apa ya? hehe
@Anisky: hmmm, kalo aku kasih tau, ntar jadi spoiler :)
Post a Comment