What Happened to Goodbye
Sarah Dessen @ 2011
Susan Meliana Husen (Terj.)
Elex Media Komputindo – 2013
474 hal
(via @Hobbybuku)
Tadinya McLean Sweet memiliki kehidupan yang
‘sempurna’. Ayah dan ibu yang harmonis. Mereka memiliki sebuah restoran,
terkadang kala ayahnya sibuk dengan urusan restoran, ibunya akan mengajak Mclean ‘melarikan’ diri ke sebuah pantai, menginap di
hotel murah dan bersenang-senang berdua. Nama Mclean diambil dari seorang
pelatih dari sebuah klub basket yang sangat digilai-gilai ayahnya.
Tapi itu dulu… sebelum ibu Mclean
bertemu dengan seorang pelatih basket bernama Peter Hamilton dan akhirnya
memutuskan untuk bercerai dan meninggalkan kehidupan yang sempurna itu. Mclean membuat pilihan untuk ikut bersama ayahnya.
Berpindah-pindah tempat, mencari restoran lokal yang berpontensi untuk bisa
lebih dikembangkan. Dan basket, olahraga yang dulu sangat ia cintai, seolah
jadi sebuah hal yang harus ia hindari demi menjaga perasaan ayahnya dan
melupakan masa lalu yang pahit.
Dan di tempat-tempat baru itu, Mclean
memutuskan untuk ‘berganti identitas’ – entah itu jadi Beth, Liz, Eliza dengan
kepribadian yang berbeda-beda. Sehingga ia bisa sedikit melupakan masa lalu dan
menjadi seseorang yang berbeda.
Tapi, di tempat persinggahan mereka yang terakhir
di Lakeview, Mclean bertemu dengan seorang
pemuda yang genius, yang punya orang tua kaku, bernama Dave Wade. Di sini,
Mclean akhirnya memutuskan untuk tetap menjadi ‘Mclean’.
Di kota ini pula, Mclean
bertemu teman-teman baru, yang terbuka menceritakan masa lalu dan kepahitan
mereka. Meski ada ketakutan di dalam diri Mclean,
kalau saat ia sudah mulai merasa nyaman, tau-tau tiba saatnya untuk kembali
pergi.
Perceraian pastinya memberi dampak pada seorang
anak – meskipun kalo kata orang tuanya, tidak ada masalah dengan si anak, tapi
mereka berdua yang bermasalah. Dan cara seorang anak untuk mengatasi perubahan
itu berbeda-beda. Di dalam kasus Mclean, ia
memilih untuk berganti identitas. Gak berarti dia jadi seolah memiliki masalah
kepribadian ganda, hanya saja ia gak mau orang lain tau masa lalunya, yang
ujung-ujungnya bergosip karena masalah skandal itu. Maklum deh, Peter Hamilton
itu termasuk orang yang terkenal.
Selain itu, masalah ibunya yang ingin kembali
dekat dengan Mclean juga menganggu dia. Karena pada satu sisi, Mclean masih tetap menyalahkan ibunya atas apa yang
terjadi dalam keluarga mereka. Dan Mclean seolah tak memberi kesempatan pada
ibunya untuk memperbaiki hubungan mereka.
Yang gue suka dari buku-buku Sarah Dessen adalah
tema seorang remaja dengan berbagai permasalah yang rumit, remaja yang sedang
mencari jati diri dan terkadang dianggap ‘remeh’ oleh orang tua. Kadang sih,
orang tua itu masih menganggap remaja sebagai anak kecil, sementara sebenarnya
mereka sedang dalam proses menuju kedewasaan (uhuk…)
Ada bagian dalam buku ini
yang terkesan datar. Konflik di restoran, hubungan Mclean dengan teman-teman
barunya, bahkan, hubungan Mclean dengan Dave
yang ‘dipajang’ di bagian belakang cover juga terkesan biasa-biasa aja.
Tertutup dengan masalah pribadi Mclean,
terutama dengan ibunya. Ending cerita, cukup manis, meskipun rada kurang
nendang. Terlalu banyak konflik di tengah-tengah cerita, tapi pas ending koq
kaya’nya cepet banget.
O ya.. yang sangat mengganggu di dalam buku ini,
adalah begitu banyak typo yang bertebaran di sepanjang cerita.
0 comments:
Post a Comment