Thursday, February 28, 2013

Les Misérables



Les Misérables
Victor Hugo @ 1862
Reyvita Mutiara Andriany (Terj.)
Visi Media – Cet. 1, Desember 2012
482 hal.
(Gramedia Plaza Semanggi)

Berkisah dengan setting Perancis antara tahun 1815 – 1832, diawali dengan mengenalkan tokoh Tuan Charles-Francois-Bienvenu Myriel, yang diangkat menjadi Uskup di Kota D – beliau ini kemudian dikenal dengan nama Tuan Welcome. Sebagai uskup, kehidupannya sangat sederhana. Harta yang ia miliki, ia berikan untuk kepentingan ibadah dan membantu orang-orang miskin. Ia tak takut akan bahaya apapun, karena ia yakin, Tuhan akan selalu menjaganya. Ia bersedia menukar tempat tinggalnya yang besar demi menampung orang-orang sakit. Pintu rumahnya tak pernah terkunci. Menyebabkan kekhawatiran pada diri dua perempuan yang setia menemaninya – adiknya dan pengurus rumah.

Karena pintu rumah tak terkunci inilah, ia akhirnya mengenal sosok Jean Valjean – seorang mantan narapidana yang dihukum selama 19 tahun untuk melakukan kerja paksa di atas sebuah kapal. Kesalahan Jean Valjean, sebenarnya ‘ringan’ saja. Ia mencuri roti demi keluarganya yang kelaparan. Tapi, ia dihukum demikian berat dan menyebabkan ia berpisah dengan keluarganya. Setelah bebas, tak ada seorang pun yang mau menerimanya. Ia menjadi sosok yang ditakuti karena beredar kabar bahwa ia adalah orang yang sangat kejam. Cap sebagai ‘narapidana’ memberinya posisi yang sangat tidak enak. Orang langsung menjauh dan tak mau memberi bantuan, meskipun hanya untuk makan dan tidur.

Untung ada seorang perempuan baik hati yang memberi tahu, agar Jean Valjean mencoba datang ke rumah Monsieur Welcome. Jean Valjean juga sudah terlanjur memberi cap negatif gereja dan kerajaan .Karena merekalah yang menyebabkan dirinya menjadi seperti ini. Dan betapa terkejut dan malunya Jean Valjean, saat Monsieur Welcome membantunya dan membebaskan dirinya dari jerat hukum. Jean Valjean pun memutuskan untuk berubah dan membalas kebaikan Monsieur Welcome dengan berbuat kebajikan. Ia mengubah identitasnya menjadi Tuan Madelaine, dan menjadi tokoh yang dikagumi banyak orang.

Sementara itu, satu lagi warga yang tak beruntung, seorang perempuan cantik bernama Fantine. Karena kesalahan di masa remajanya, ia harus menjadi orang tua tunggal untuk anak perempuannya, Cosette. Dalam perjalanannya menuju kota M Sur M, ia bertemu dengan seorang perempuan yang tampak baik hati, bernama Nyonya Thenardier. Fantine pun menitipkan Cosette pada perempuan itu. Yang ternyata pada akhirnya, hanya bertujuan mendapatkan uang semata dan terus memeras Fantine. Sementara itu, di tempat Fantine bekerja, perempuan-perempuan bergosip, penasaran akan latar belakang Fantine, iri dengan kecantikannya.

Fantine menjadi sosok yang membenci Tuan Madelaine, karena menganggap dia sebagai salah satu penyebab nasib buruknya. Sementara itu, seorang polisi bernama Javert, mulai mencium ada sesuatu yang salah dengan Tuan Madelaine. Ia curiga bahwa Tuan Madelaine tak lain adalah Jean Valjean.

Di balik gemerlapnya Perancis saat ini, menyisakan sebuah sejarah yang penuh dengan penderitaan bagi kaum miskin. Mereka tidak bisa membela diri saat dinyatakan bersalah. Kesalahan yang kecil, diadili dan diberi hukuman yang sangat berat. Sementara para pejabat dan orang-orang kaya berfoya-foya dan menghamburkan kekayaan mereka. Seorang yang pernah menjadi narapidana, seolah tak mendapatkan tempat di masyarakat. Ia terus dicemooh dan dianggap berbahaya. 

Jean Valjean, tokoh yang menjadi keras karena penderitaan yang ia lewati. Tak percaya pada gereja, pemerintah dan hukum. Dan ia pun bertekad untuk menjadi seorang yang lebih baik. Saat dirinya dihadapkan pada sebuah pilihan, apakah membiarkan seseorang yang tak bersalah bernama Champmathieu dihukum,m atau mengakui siapakah sebenarnya sosok dibalik Tuan Madelaine?

Sosok Javert mewakili seorang penegak hukum yang taat. Tapi, sayangnya, terkadang ambisi juga mengaburkan mana yang benar dan salah. Saat Fantine membalas perlakukan Tuan Bamatabois, Javert tak peduli siapa yang sebenarnya salah. Yang ia tahu adalah Tuan Bamatabois adalah orang yang terpandang, itu artinya kesalahan ada di pihak Fantine. 

Sementara Fantine, hanyalah seorang ibu yang ingin anaknya bahagia dan sejahtera. Apa pun ia korbankan agar sang anak bisa hidup lebih baik daripada dirinya. Sayangnya, ia terlalu percaya dengan pasangan Thernadier dengan permintaannya yang semakin melambung.

Bagi pembaca yang senang cerita yang langsung menawarkan ketegangan atau konflik, buku ini rasanya kurang cocok. Karena di awal cerita, kita akan diajak dulu untuk berkenalan dengan Uskup Welcome, baru kemudian masuk ke tokoh utama, yaitu Jean Valjean dan Fantine. Alurnya lambat dan rada bertele-tele, cenderung membuat orang jadi bosan. Lain untuk penyuka historical-fiction, yang pasti tertarik dengan sejarah Perancis di masa-masa revolusi.

Awalnya, saya nyaris meletakkan buku ini dan ganti ke buku yang lain. Ini terjadi, saat saya membaca bagian pertama di buku ini, ya, bagian Uskup Welcome, tapi, begitu ganti ke bagian kedua, mulai masuk ke pengenalan seorang Jean Valjean, ditambah munculnya tokoh Fantine yang bisa membuat hati perempuan teriris-iris dan Javert yang membuat gemas karena kekakuannya, semakin membuat saya tertarik untuk melanjutkan membaca buku ini.

Buku ini ternyata masih ada lanjutannya, karena akhir cerita masih menggantung. Bagaimana dengan nasib Cosette dan kelanjutan kisah dari Jean Valjean yang kembali menjadi pelarian? Apakah Javert masih terus memburunya? Semoga saja Visi Media segera menerbitkan kelanjutan dari buku ini. Jangan karena booming film-nya, lalu setelah ‘gaung’nya selesai, kelanjutannya tak jelas kabarnya.



Lewat perannya sebagai Fantine, Anne Hathaway meraih Golden Globe dan Piala Oscar untuk kategori Aktris Pendukung Wanita Terbaik.

5 comments:

Kubikel Romance said...

awalnya aku juga bosan banget mbak, bertele-tele banget, kapan ini Jean Valjean muncul, baca kilat pas bagian pertama tapi mulai seru pas Jean Valjean muncul :)

ferina said...

aku juga nyaris berhenti baca buku ini karena bosen. ngantuk tiap bacanya.

- aingeal - said...

buku terjemahan LesMis ini ada yang versi lengkap gak sih kak? kalo yang ini masih belum tamat kan..

ferina said...

yang versi Bentang, kaya'nya sampai tamat

Althesia Silvia said...

Lanjut baca pake yang bentang aja mba fer..tpi sayangnya itu versi ringkas sih..

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang