Bliss (The Bliss Bakery Trilogy #1)
Kathryn Littlewood @ 2012
Nadia Mirzha (Terj.)
Penerbit Noura (Mizan Fantasi) – Cet. I, November
2012
310 Hal.
(Gunung Agung – Senayan City)
Sekilas cerita:
Rosemary, adalah anak kedua dari pasangan Purdy
dan Albert Bliss. Keluarga ini memiliki sebuah toko roti bernama ‘Follow Your
Bliss’ di Calamity Falls. Toko roti ini adalah usaha turun-temurun dalam
keluarga Bliss. Rose, kerap dimintai tolong oleh ibunya untuk membeli
bahan-bahan untuk membuat roti atau kue.
Yang Rose tau, roti atau kue yang dibuat oleh
ayah dan ibunya, bukanlah kue biasa. Rose tau ada ‘sihir’ yang terlibat. Saat
hujan lebat dan ada anak kecil yang tersambar petir, ibunya segera mengumpulkan
bahan-bahan untuk membuat kue, salah satunya adalah ‘petir’ yang ‘ditangkap’
dan dimasukkan ke dalam toples biru. Tapi, setiap mereka berdua selalu bersikap
seolah-olah tidak ada hal yang luar biasa. Rose ingin orang tuanya melibat
dirinya lebih jauh lagi, lebih dari hanya belanja ke pasar atau ke toko
bahan-bahan kue. Rose ingin menunjukkan ‘eksistensi’nya.
Suatu hari, orang tua Rose dipanggil oleh
Walikota Hummer, untuk menyembuhkan wabah penyakit dengan kue-kue mereka.
Meskipun berat, Purdy dan Albert pun pergi ke pusat kota. Meninggalkan toko kue di tangan anak-anak
mereka. Hanya satu pesan mereka, yaitu menjaga sebuah ruang tempat Cookery
Booke - sebuah buku resep rahasia tersimpan, buku resep turun-temurun yang
sangat berharga dan tak boleh sampai jatuh ke tangan orang lain.
Saat orang tua mereka pergi, datanglah Lily,
perempuan yang masih mengaku sebagai kerabat jauh mereka. Lily datang dengan
segala pesona yang membuat orang – terutama saudara-saudara Rose langsung
menyukainya. Awalnya Rose tak percaya terhadap Lily. Tapi saat Lily berhasil
membangkitkan semangatnya, Rose pelan-pelan membuka diri terhadap Lily.
Rose bertekad membuat sebuah ‘gebrakan’ agar saat
orang tuanya pulang ke rumah, mereka bisa melihat potensi dalam diri Rose.
Tapi.. ooppsss.. siap sangka, usaha Rose malah menimbulkan kekacuan di Calamity
Falls.
Yang Unik:
- Cover
buku yang bikin gue terbayang lagi ada di depan etalase sebuah toko kue, bengong memandang cupcakes, rainbow cake, red velvet, blue velvet dan segala macam kue
warna-warni lainnya, sambil ‘ngeces’… *glek..glek…* (kandidat cover favorite
2013, nih…)
-
Kertas
buku yang kalau dilihat dari samping berwarna biru dan sedikit ‘gemerlap’.
- Ingredients
di dalam buku ini, di luar tepung, gula dan lain-lain, misalnya: sebutir telur
burung cinta bertopeng, napas tidur lembut seorang yang tak pernah bohong,
rahasia waktu kurcaci yang tidur abadi atau tangisan warlock. Semua bahan-bahan
ajaib ini tersimpan di dalam toples biru yang misteriuss
- Resep-resep:
Muffin Asmara,
Cookie-Cookie Kebenaran, Cake Pemutar-Balik-Keadaan-yang-Sebenarnya atau Torte
Blackberry Balik-ke-Dulu. Hati-hati kalau makan kue ini, terkadang hasilnya tak
sesuai yang diharapkan kalau dibuat dengan sembarangan.
-
Lalu,
ukuran atau takaran dalam membuat kue: sekepalan, panas seperti tujuh nyala
api, lama memanggang selama beberapa putaran lagu, atau takaran secangkang ek…
hmm…
Sedikit ‘curcol’:
Tokoh Rosemary mengingatkan gue pada diri gue
sendiri. Sama-sama sebagai anak kedua, terkadang jadi labil atau malah jadi
‘minder’. Sering merasa kalah sama anak pertama, maunya deket sama adik (anak
ketiga), tapi si adik malah lebih milih adik yang paling kecil. Terkadang
sering merasa gak ‘dianggap’, ortu yang kaya’nya lebih perhatian sama anak
pertama atau anak yang paling kecil. Buntutnya, jadi malah gak percaya diri,
karena selalu membandingkan diri dengan anak pertama, merasa gak disayang
karena orang tua lebih perhatian ke anak yang lebih kecil… *sigh*
Akibatnya, jadi sering terpengaruh sama omongan
orang lain, apalagi kalau orang lain itu memberi pujian… sesuatu yang jarang
didapat dari orang-orang terdekat. Liat aja di sini Rosemary yang langsung
percaya diri begitu dapat pujian dari Bibi Lily.
Sebagai anak kedua, butuh ‘dorongan’ atau
dukungan lebih, biar jadi lebih pe-de, perlu diyakinkan kalau sebagai anak
kedua, bukan berarti harus selalu jadi nomor dua. Perlu disadarkan kalau dia
juga punya kemampuan.
Sekian curhatnya :D
5 comments:
Aku juga anak ke2 , mbak. Menurutku sih enaknya anak kedua tuh lebih dibebasin. Soalnya ortu sibuk dgn yg adik Dan Kakak yg dituntut untuk dapat tanggung jawab terbesar. Jadi si anak kedua dibiarin main sendiri deh. K
Duuuh mba fer jadi curhat :') *puk-puk*
mba waktu baca buku ini jadi laper ngga? *ngences liat kue2nya*
@Dewi: hehehe.. karena dibebasin, jadi malah berasa gak diperhatiin
@Ana: hmmm.. ngiler... pengen makan cake yang krim-nya tebel...
Perbedaan anak pertama dan anak kedua ini kyanya masalah klasik, Biasanya orang/saudara kebih ingat anak pertama , untuk mencari perhatian biasanya anak kedua punya kebiasaan dan sifat yang berbeda dari anak pertama.
-Pengalaman jadi anak dan orang tua :D
aduhh, pgen bgt bli buku ini.. ngeliat sampulnya udh bkin ngiler apalagi stelah bca sinopsisnya klo trnyata ini bku ttng magic2, aku suka bku2 fantasy sprti itu :)
blh tau hrganya brpa mbk ferina?
Post a Comment