Revolting Rhymes
Roald Dahl
Quentin Blake (Illustrastor)
Puffin
Roald Dahl emang jagonya ‘memutarbalikkan’ cerita
anak-anak. Jagonya bikin cerita yang begitu hitam-putih – yang baik jadi
sangatlah baik, dan yang jahat – aduh ampun-ampun sadisnya.
Di Revolting Rhymes ini, kembali Roald Dahl
memporakporandakan imajinasi yang sudah tertanam di benak gue. Ada 6 dongeng
yang udah akrab sejak gue masih kecil, diceritakan kembali dengan ending yang
sangat berbeda dan aduh… benar-benar melenceng, dan bisa gue bilang ‘sadis’.
Sepanjang membaca buku ini, gue hanya bisa ‘bengong’,
ketawa dan aduh, berkata ‘Opa Dahl, mengapa engkau tega?’
Pertama ada Cinderella – dengan Prince Charming
yang ganteng tapi kejam.
Lalu kisah Jack yang males mandi dalam Jack and
the Beanstalk
Snow White jadi berpenampilan centil, plus 7
kurcacinya yang memanfaatkan cermin ajaib untuk tujuan lain.
Goldilocks and the Three Bears – harus menerima
kenyataan bahwa beruang-beruang itu tidaklah sebaik penampakannya.
Dan yang paling ‘kacau’ nih cerita Little Red
Riding Hood and the Wolf dan The Three Little Pigs – si gadis bertudung merah jadi
penyelamat tapi juga mimpi buruk bagi ketiga babi cilik.
Cerita yang memang berakhir dengan ‘happily ever
after’ ini, ‘ditempuh’ dengan cara-cara yang kejam, sadis juga licik.
Ow… sekali lagi, para orang tua, dampingi
anak-anaknya ya, kalau mau membaca buku ini. Meskipun banyak pesan moral di
dalam buku ini – misalnya – jangan gampang percaya sama orang, jangan males
mandi dan dongeng tidaklah seindah kenyataan hidup #eeaaa…
Ya sudahlah, buku ini gak bisa diceritakan
panjang lebar, baca aja sendiri, temukan ‘keindahan’ rima di dalam yang indah,
dan tertawalah membaca ‘keajaiban’ yang diciptakan oleh Roald Dahl.
Submitted for:
0 comments:
Post a Comment