The Time Keeper
Mitch Albom @ 2012
Hyperion
222 hal.
“With endless time, nothing is
special.
With no loss or sacrifice, we
can’t appreciate what we have”
Dalam buku ini, ada dua orang dengan keinginan
yang berbeda.
Sarah Lemon, seorang gadis, pintar tapi bertubuh
kurang proporsional. Menjadikan dia bahan ejekan di sekolah. Ketika ada seorang
cowok yang mendekati dia, Sarah pikir, cowok itu, Ethan, benar-benar menyukai
dia. Tapi, Sarah ‘hancur’ ketika ia melihat salah satu status Ethan di Facebook
yang intinya mengejek Sarah. Dan, ketika itulah Sarah ingin semuanya segera
berakhir.
Sementari itu, Victor Delamonte, seorang
pengusaha, salah satu orang terkaya di dunia, didiagnosis dokter bahwa hidupnya
tak akan lama lagi. Victor menolak ‘menyerah’ pada kematian dan segera mencari
berita tentang ‘pengawetan’ manusia. Pada dasarnya, ia tidak ingin mati, ia
hanya ingin diawetkan dan pada saatnya nanti ia ingin ‘bangun’ kembali di masa
yang baru.
Maka, Sang Penjaga Wakut bernama Dor, ‘diutus’ ke
dunia, untuk menyadarkan kedua umat manusia ini bahwa waktu adalah sesuatu yang
tidak bisa mereka buat main-main.
“It is never too late or too soon. It is when
it is supposed to be.”
Manusia itu emang selalu gak ada puasnya, dikasih
waktu panjang , malah minta cepet-cepet selesai. Dikasih waktu singkat, minta
perpanjangan waktu lagi. Yah, gue sendiri juga gitu, kalo ada kerjaan,
terkadang mikir ‘Nanti deh… deadline-nya masih lama.’ Giliran deadline udah
tinggal sehari, baru kelabakan dan minta perpanjangan waktu.
Kalo lagi
nunggu, lagi bosen… berasa waktu lambatttt banget. Apalagi kalo pas
ngantri, kaya’nya emosi ngeliat petugas yang koq kaya’nya lamban banget.
Gue juga sering merasa waktu itu berlalu begitu
cepat. Gak terasa Mika udah 6 tahun, udah masuk SD, tapi gue merasa belum
menjadi seorang ibu yang ‘sempurna’. Mika bukan lagi bayi kecil yang bisa gue
gendong sebelah tangan. Kalo lagi mellow, kadang gue pengen Mika tetap ada
seperti saat ini, gak gede-gede… Tapi.. hehe… gak boleh gitu kan ya? Ketika gue lagi kesel sama Mika, dan
Mika bilang ‘Mama gak sayang sama Mika, Mama marah-marah terus.’ Aduhhhh.. itu
rasanya dunia ‘hancur’…. Gue lagi-lagi berjanji, untuk gak akan marah-marah
lagi ke Mika, gue janji akan menikmati waktu gue sama Mika, karena gue yakin
ada saatnya Mika berada dalam ‘dunianya sendiri’, di mana gue akan ada di luar
lingkaran itu dan menjadi ‘pengawas’. Huhuhu… curhat deh jadinya.
Dan, dari buku ini, semoga gue jadi semakin lebih
menghargai waktu – setiap detiknya, biar gue gak menyesal dan gak merasa
terlambat. Gak ada yang namanya kecepetan atau terlalu lambat – karena memang
semua udah sesuai pada waktu dan tempatnya.
2014.02.15
Submitted for:
3 comments:
Kepingin buku itu jugaa deh jadinyaa... :D
Kepingin buku itu jugaa deh jadinyaa... :D
setuju time flies so fast bangeeeet...dan ini esensi si time keeper ya :) bikin kita jd harus ngehargain waktu
Post a Comment