Wednesday, January 29, 2014

Will Grayson, Will Grayson



Will Grayson, Will Grayson

Speak, 2011
310 hal.

Will Grayson: berteman dengan Tiny Cooper – cowok yang tidak malu-malu ‘memplokamirkan’ dirinya sebagai gay, sempat membuat Will dijauhi oleh teman-teman satu sekolahnya yang lain gara-gara hal ini. Tapi, Will sendiri cowok normal, beda dengan Tiny – yang meskipun namanya Tiny, postur tubuhnya tidaklah ‘seimut’ namanya. Tiny Cooper adalah remaja yang ceria dan super pe-de, rasanya dunia Tiny selalu berwarna.

will grayson: cowok gay, tidak terlalu populer di sekolah, punya teman di dunia maya bernama Isaac. Suatu hari, mereka berencana ‘kopi darat’.

Dalam sesi yang seharusnya jadi kopi darat itulah, kedua Will Grayson bertemu di sebuah porn stor.  Will Grayson ada di sana karena gak tau mau ke mana lagi sembari menunggu Tiny dan Jane nonton sebuah konser, sementara will grayson, ada di sana karena di tempat itulah Isaac berjanji akan menemuinya. Well.. malam itu jadi malam yang sangat menyebalkan untuk mereka berdua.

Tiny Cooper membuat hidup kedua Will Grayson berubah. Sebagai seorang sahabat  bagi Will Grayson dan juga seorang ‘kekasih’ bagi will grayson.

Unik… itu menurut gue ketika gue selesai membaca buku ini. 3 tokoh utama dengan karakter yang berbeda, tapi mempunyai inti yang sama  - yaitu pencarian jati diri seorang remaja, yang menuntut pengakuan dan penghargaan dari dunia luar. Dua penulis yang berkolaborasi, dengan gayanya masing-masing, tapi berhasil membuat suatu novel yang utuh.

Cara penulisan Will Grayson bagian John Green dengan bagian David Levithan juga dibedakan. Bagian John Green, nama ditulis dengan huruf besar – Will Grayson, penulisan juga normal. Sementara bagian David Levithan, ditulis dengan huruf kecil – will grayson, menurut gue, semakin menunjukkan karakter dari will grayson, yang agak kurang pe-de, lebih suka ‘bersembunyi’ di dunia maya, dan juga rada tertutup.

Awalnya, gue sempat nyaris putus asa baca buku ini, sedikit flat di bagian awal, gue nyaris sebal dengan Tiny Cooper yang ‘mendominasi’ bagian Will Grayson. Sehingga, Will Grayson tertutup di balik Tiny Cooper yang besar itu. Dan… astaga… gue jadi membayangkan Tiny Cooper seperti Ivan Gunawan… yang semakin lama, gue semakin gak rela dengan bayangan gue itu. Tapi, ke belakang, Tiny Cooper berhasil menarik simpati gue… dengan curhatnya ke will grayson di ayunan… ooo… ternyata hidupnya gak seindah dan seceria sikap yang selama ini ditampilkan.

Tokoh-tokoh dalam novel ini sederhana, seperti tokoh yang dekat dan mungkin ada di antara teman-teman kita (atau mungkin mirip dengan gue sendiri), Willl dan will, mereka berdua gak mau dunia tahu permasalahan mereka, mereka tertutup, beda dengan Tiny yang sampai bikin drama musikal tentang kehidupan pribadinya. Ada ups and downs dalam hubungan persahabatan dan juga percintaannya. Ada juga cerita tentang keluarga Will dan will, dan juga bagaimana Tiny yang terbuka dengan pilihan kehidupan seksualnya.

Bintang di goodreads cukup tinggi, rata-rata kasih bintang 4 – 5 untuk Will Grayson, Will Grayson. Tapi, kenapa akhirnya gue pun ikut ‘tergerak’ membaca buku ini, tak lain karena, pertama, gue ‘terpengaruh’ sama beberapa tweet dari Ika Natassa atau Amrazing, yang bilang It’s a must read. Apalagi, dalam program LitBox, buku ini jadi salah satu pilihan Ika Natassa. Dan ternyata, di buku ini bertaburan quote-quote keren dan ‘menyentuh’ hati…

Endingnya sih manis…. Tapi… hmmm.. kenapa ada adegan yang rada-rada sinetron sih… :D, tapi… so far… buku ini masuk sebagai buku favorit gue…

Will Grayson… will grayson … Tiny Cooper …. I appreciate you


Submitted for:





1 comments:

Mekar A. Pradipta said...

Waduh! Ivan Gunawan?

o_O

Tapi aku juga sih Mbak. Kalo aku malah ngebayanginnya cowok kulit item yang waktu itu ikut audisi Glee.

Ga terlalu menikmati baca buku ini T.T

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang