Tuesday, January 07, 2014

A Corner of the Universe



 

A Corner of the Universe

Scholastic - 2004
189 hal
Untuk usia 8 tahun ke atas

Hattie Owen, tinggal bersama keluarganya di sebuah kota kecil bernama Millerton. Orang tua Hattie mengelola ‘boarding house’ – jadi selain Hattie dan kedua orang tuanya, juga tinggal di rumah mereka Miss Hagerty, wanita tua yang gemar menjahit dan merajut, Mr. Penny, yang di kamarnya banyak beraneka jenis jam dan Angel Valentine, seorang gadis cantik yang bekerja di bank.

Hattie memiliki kakek dan nenek – Papa dan Nana, yang di Millerton cukup terpandang di antara para warga. Di dekat mereka berdua, Hattie harus selalu tampak sempurna, tanpa cela.

Saat liburan musim panas, Hattie kesepian, karena sabahat satu-satunya, Betsy, pergi berlibur ke luar kota bersama keluarganya. Hattie menghabiskan waktu dengan membaca.

Tapi, liburan musim panas kali ini tidaklah sama. Ada Adam, paman Hattie yang baru kali ini ia temui dan sebuah rombongan karnaval yang datang ke Millerton. Di musim panas ini, hidup Hattie ikutan bagai roller coaster.

Adam, adalah sebuah pribadi yang unik. Berusia 22 tahun, tapi bertingkah seperti anak kecil. Ada hari baik, ada hari buruk. Penggemar berat I Love Lucy, sitcom yang paling happening di tahun 1960an. Terlepas dari penyakit autis yang dideritanya. Adam menjadikan hari-hari liburan musim panas itu lebih berwarna. Ada kegembiraan – melihat Adam yang polos, yang begitu antusias dan ceria, tapi juga ada kegetiran dan rasa sedih, karena sosok Adam, seolah menjadi ‘aib’ dalam kehidupan Papa dan Nana yang sempurna itu. Apalagi, ketika itu, di tahun 1960an, pengetahuan tentang autis belum begitu canggih. Millerton yang tenang jadi sedikit terguncang dengan kedatangan Adam. Penduduk kota Millerton ‘mencela’ kekurangan Adam, sementara Nana tetap berlindung di balik kesempuranaan, dan Hattie seolah bertindak sebagai pembela Adam.

“No one knows, says Adam, “what it is like.”
(hal. 112)

Tapi, Adam mengajarkan Hattie keberanian untuk bicara dan mengemukakan keinginanannya sendiri, untuk tidak malu dengan kekurangan orang lain, bahwa tidak semua orang itu sempurna. Kepolosan Adam menjadikan Hattie lebih dewasa.

Cerita ‘A Corner of the Universe’ cukup menyentuh, meskipun gue berharap sedikiiiiit lagi lebih banyak tentang Adam dan Hattie. Tapi biar begitu, di bagian-bagian yang kadang terasa singkat itu, gue bisa ikutan merasa deg-degan ketika Adam ‘ngamuk’ di Ferris wheel. Dan paling seneng kalo Adam udah manggil Hattie.. berasa ikutan seneng. Gue jadi terbayang Dustin Hoffman di Rain Man – salah satu film favorit gue.


Submitted for:









0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang