Wednesday, November 13, 2013

At Betram’s Hotel




At Betram’s Hotel (Hotel Bertram)
Agatha Christie @ 1965
NY Suwarni A.S (Terj.)
GPU – Cet. IV, 2013
320 Hal.

Hotel Bertram adalah sebuah hotel bergaya lama di kawasan kota London. Di tengah-tengah berbagai perubahan baru, Hotel Bertram tetap mempertahankan tradisi lama sebagai ciri khasnya. Kebanyakan para tamunya adalah janda yang kaya, pejabat gereja dan juga gadis-gadis dari sekolah mahal yang sedang berlibur.  Pokoknya, Hotel Bertram adalah hotel kalangan kelas atas, yang rasanya gak mungkin di tempat ini akan terjadi sebuah kasus yang bisa mencela reputasi hotel ini.

Rasa-rasanya nih, ini pertama kali gue membaca Agatha Christie dengan tokoh Miss Marple, seorang perempuan tua yang meskipun pendiam dan tenang, tapi mata dan telinganya selalu waspada. Ia mengamati suasana sekitar, tingkah polah orang-orang di dalam sikapnya yang tenang.

Ada banyak kasus di dalam buku ini, yang malah menurut gue jadi ‘tumpang-tindih’,  lenyapnya seorang pastor yang rada linglung, lalu perampokan kereta api pos di Irlandia, seorang remaja putri yang ketakutan karena merasa ada yang ingin membunuhnya, serta wanita yang dikenal pemberani yang nekat, tertembaknya penjaga pintu Hotel Bertram, sampai rahasia di balik kesuksesan Hotel Bertram yang dicurigai sebagai kedok untuk menutupi sebuah praktek kejahatan.

Sayangnya, Miss Marple justru juga gak berperan banyak dalam penyelesaian kasus ini. Sejak munculnya kasus ini, Inspektur Kepala Davy justru yang aktif menyelidiki berbagai kejanggalan dalam kasus yang ternyata saling berkaitan ini. Baru belakangan, Inspektur Kepala Davy minta bantuan Miss Marple yang ia yakin banyak mengamati hal-hal kecil yang luput dari pandangan orang lain.

Meskipun ‘perkenalan’ gue dengan Miss Marple kurang begitu ‘mulus’, tapi gue suka dengan cerita di sini. Setting tempatnya di London, dengan suasana yang suram, gloomy. Tapi, begitu masuk ke dalam Hotel Bertram, rasanya jadi hangat, apalagi gue membayangkan suasana minum teh dengan kue muffin yang katanya enak itu.

Selain itu, permasalahan yang mengangkat isu beda generasi, di mana, ada generasi tua dan generasi muda yang beda cara hidupnya. Generasi muda-mudi ini hidup bebas, gonta-ganti pasangan, lalu mudah sekali berbohong. Generasi tua ada yang menyikapi dengan sinis, tapi ada juga yang menerima perbedaan dengan cool.

Ngomong-ngomong, gue suka cover versi yang ini nih:



 

3 comments:

-Indah- said...

eh iya tuhh.. yang cover di bawah itu cakeps dhe :D

markica said...

Kayaknya klo Miss Marple emang gk pernah punya peran langsung sbg investigator kayak detektif2 pd umumnya mb. Aku baru baca satu juga sih, dan emang gitu, yang lebih concern nyari2 petunjuk justru detektif/polisi di cerita itu. =D

ferina said...

@indah: jadi pengen punya juga

@nisa: hmm gitu ya... aku baru baca ini sih bukunya miss marple, jadi belum terlalu kenal sama karakternya

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang