At Betram’s Hotel (Hotel Bertram)
Agatha Christie @ 1965
NY Suwarni A.S (Terj.)
GPU – Cet. IV, 2013
320 Hal.
Hotel Bertram adalah sebuah hotel bergaya lama di
kawasan kota London. Di tengah-tengah berbagai perubahan
baru, Hotel Bertram tetap mempertahankan tradisi lama sebagai ciri khasnya. Kebanyakan
para tamunya adalah janda yang kaya, pejabat gereja dan juga gadis-gadis dari
sekolah mahal yang sedang berlibur.
Pokoknya, Hotel Bertram adalah hotel kalangan kelas atas, yang rasanya
gak mungkin di tempat ini akan terjadi sebuah kasus yang bisa mencela reputasi
hotel ini.
Rasa-rasanya nih, ini pertama kali gue membaca
Agatha Christie dengan tokoh Miss Marple, seorang perempuan tua yang meskipun
pendiam dan tenang, tapi mata dan telinganya selalu waspada. Ia mengamati
suasana sekitar, tingkah polah orang-orang di dalam sikapnya yang tenang.
Ada banyak kasus di dalam buku ini, yang malah
menurut gue jadi ‘tumpang-tindih’,
lenyapnya seorang pastor yang rada linglung, lalu perampokan kereta api
pos di Irlandia, seorang remaja putri yang ketakutan karena merasa ada yang
ingin membunuhnya, serta wanita yang dikenal pemberani yang nekat, tertembaknya
penjaga pintu Hotel Bertram, sampai rahasia di balik kesuksesan Hotel Bertram
yang dicurigai sebagai kedok untuk menutupi sebuah praktek kejahatan.
Sayangnya, Miss Marple justru juga gak berperan
banyak dalam penyelesaian kasus ini. Sejak munculnya kasus ini, Inspektur
Kepala Davy justru yang aktif menyelidiki berbagai kejanggalan dalam kasus yang
ternyata saling berkaitan ini. Baru belakangan, Inspektur Kepala Davy minta
bantuan Miss Marple yang ia yakin banyak mengamati hal-hal kecil yang luput
dari pandangan orang lain.
Meskipun ‘perkenalan’ gue dengan Miss Marple
kurang begitu ‘mulus’, tapi gue suka dengan cerita di sini. Setting tempatnya
di London,
dengan suasana yang suram, gloomy. Tapi, begitu masuk ke dalam Hotel Bertram,
rasanya jadi hangat, apalagi gue membayangkan suasana minum teh dengan kue
muffin yang katanya enak itu.
Selain itu, permasalahan yang mengangkat isu beda
generasi, di mana, ada generasi tua dan generasi muda yang beda cara hidupnya.
Generasi muda-mudi ini hidup bebas, gonta-ganti pasangan, lalu mudah sekali
berbohong. Generasi tua ada yang menyikapi dengan sinis, tapi ada juga yang
menerima perbedaan dengan cool.
Ngomong-ngomong, gue suka cover versi yang ini nih:
3 comments:
eh iya tuhh.. yang cover di bawah itu cakeps dhe :D
Kayaknya klo Miss Marple emang gk pernah punya peran langsung sbg investigator kayak detektif2 pd umumnya mb. Aku baru baca satu juga sih, dan emang gitu, yang lebih concern nyari2 petunjuk justru detektif/polisi di cerita itu. =D
@indah: jadi pengen punya juga
@nisa: hmm gitu ya... aku baru baca ini sih bukunya miss marple, jadi belum terlalu kenal sama karakternya
Post a Comment