The Graveyard Book (Cerita dari Pemakaman)
Neil Gaiman @ 2008
Lulu WIjaya (Terj.)
GPU, Maret 2013
351 Hal
Untuk usia 11 tahun ke atas
(via @HobbyBuku)
Tersebutlah seorang anak bernama Nobody Owens,
atau yang kemudian dipanggil dengan nama Bod. Ia anak yatim piatu yang tumbuh
di sebuah pemakaman. Sejak bayi ia diasuh oleh pasangan hantu Mr. dan Mrs.
Owens. Taman bermain dan sekolahnya adalah
pemakaman, teman-teman dan gurunya adalah para hantu. Ia ‘terjebak’ di
pemakaman ini karena orang tua dan kakaknya tewas dibunuh oleh seorang pria
bernama Jack. Bod luput dari tragedi itu karena rasa ingin tahu dan
berpetualang khas bayi yang menyelamatkannya. Bod dilindungi dari segala
kejahatan yang masih memburunya, dilengkapi dengan pengetahuan dari para arwah
yang menjaganya sampai ia kelak siap untuk meninggalkan pemakaman itu dan
menghadapi dunia luar yang sesungguhnya. Bod diberikan hak istimewa hingga ia
bisa melihat para arwah, berbicara bahkan menyentuh mereka. Dan lewat walinya,
Silas, Bod memuaskan rasa ingin tahunya tentang dunia luar. Bod juga suka
membaca. Ada
banyak buku-buku yang di dalam makam, milik para ‘penghuni’ pemakaman itu.
Di pemakaman ini banyak hal yang menarik bagi Bod
– ia diajarkan cara Memudar, Menghantui Mimpi, bertemu makhluk aneh bernama
ghouls, berteman dengan seorang gadis yang dibunuh karena disangka penyihir,
mengalami malam aneh dan misterius pada hari Tarian Kematian.
Mungkin agak terlalu gelap untuk buku bagi
anak-anak. Dan harus sedikit hati-hati dengan adegan pembunuhan di awal cerita
ini. Lumayan sadis menurut gue. Tapi, buat gue, sebuah kisah petualangan –
jenis apa pun akan selalu menarik. Pemakaman, tempat yang selama ini selalu dikatakan
sebagai tempat yang angker, menakutkan dan penuh dengan makhluk-makhluk halus,
membuat anak-anak atau orang dewasa sekali pun ‘malas’ untuk lewat apalagi
kalau menjelang malam.
Banyak kan kisah-kisah seputar pemakaman yang
disebarluaskan turun-temurun, lengkap dengan bumbu-bumbu cerita yang pastinya
makin hari bumbunya makin banyak dan bikin ‘sedap’.. hehehe.. contoh aja, kisah
di kuburan Menteng, kisah pastor yang membawa kepalanya sendiri (aduh… nulis
ini gue berasa horor sendiri kan?)
Tapi, di dalam The Graveyard Book ini, gue seolah
‘melihat’ sisi lain dari sebuah pemakaman. Mungkin karena sejak kecil
dikelilingi hantu, Bod justru nyaris tak mengenal rasa takut sama hantu. Dan
sebagai anak yang mulai tumbuh, Bod juga ingin berteman dengan manusia dan
keluar dari pemakaman. Namun, dunia luar tidak lah ramah seperti di dalam
pemakaman.
Di sini, pemakaman bagaikan tempat yang menarik.
Bukan karena bagus dan mewah seperti San Diageo Hills, tapi dari pandangan
seorang anak kecil, di tempat ini banyak hal yang ia bisa jelajahi. Bahaya,
pasti… tapi semakin dilarang, semakin pengen tau, toh…
Ini adalah salah satu ‘nasihat’ dari penghuni
pemakaman untuk Bod
“… Kalau
kau tidak berani mempertaruhkan apa pun, tak ada hal yang akan kau peroleh di
ujung hari.”
(hal. 266)
Dan rasanya, kasih sayang orang tua itu gak
mengenal ‘wujud’, meskipun kalau dalam cerita ini, lebih banyak Silas yang
berperan, tapi ada bagian-bagian di mana Mr. dan Mrs. Owen peduli dengan Bod. Lihatlah
nyanyian Mrs. Owens untuk Bod, bagaikan sebuah doa keberhasilan bagi Bod.
“Tidurlah
bayi kecilku, oh
Tidurlah
hingga kau bangun
Waktu
bangun, kau akan melihat dunia
Kalau aku
tak keliru
Ciumlah
seorang kekasih
Tarikanlah
sebuah lagu
Temukan
namamu
Dan harta
karun yang terkubur
Hadapilah
hidupmu
Kepedihannya,
kenikmatannya
Jangan
biarkan satu jalan pun
Tak
tertempuh…”
(hal. 349 –
350)
The Graveyard Book memperoleh penghargaan
Newberry Medal pada tahun 2009.
Tulisan ini dibuat untuk event:
0 comments:
Post a Comment