Thursday, August 15, 2013

Evergreen






Evergreen
Grasindo - 2013
203 Hal.

Dipecat dari Sekai Publishing, membuat Rachel merasa jadi orang paling menderita sedunia. Putus asa, gak mau keluar dari kamar, kerjanya hanya mecahin gelas. Sahabat-sahabatnya mulai bosan dan lelah menerima telepon Rachel yang curhat, keluhan dan minta dikasihani. Pelan-pelan mereka mulai menjauhi Rachel. Rachel menyalahkan Sekai Publishing, membenci sajabatnya, malu sama keluarga karena selama ini begitu begitu sombong karena jadi editor di penerbit yang top, sampai-sampai Rachel kepikiran untuk bunuh diri.

Suatu hari, Rachel mampir ke sebuah kafe yang sebenarnya berlokasi tak jauh dari apartemennya, bernama Evergreen. Kafe ini menyajikan es krim dan kue-kue manis lainnya. Ketika mencicipi es krim pertamanya, Rachel langsung jatuh cinta dan datang lagi dan lagi ke Evergreen.

Ia pun berkenalan dengan pegawai Evergreen – Yupa, Gamma, Fumio dan Kari. Bahkan akhirnya, Yupa menawarinya untuk bekerja di Evergreen. Meskipun awalnya gengsi, Rachel pun bekerja di sana. Yah… gak gampang untuk seorang Rachel ‘musuhan’ sama dapur untuk bekerja di kafe.

Melihat ketulusan Yupa, Gamma, Fumio, dan Kari, Rachel pelan-pelan menyadari betapa dirinya dulu sangat egois, hanya ingin diperhatikan tapi tak peduli dengan masalah orang lain. Rachel kembali belajar untuk tersenyum dengan tulus, lebih empati dan melihat bahwa banyak orang yang punya masalah lebih berat dari dirinya.

Membaca novelnya Prisca Primasari, selalu aja menyisakan rasa manis dan hangat. Contoh aja Éclair, Paris atau Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa. Manis - karena tokoh-tokohnya menyenangkan, ditambah lagi dengan manisnya es krim di Evergreen. Ngebayangin interior Evergreen yang manis, dihiasi gordyn berhias boneka beruang, ada hiasan wadah es krim, lalu sayup-sayup terdengar ‘soundtrack’ lagu-lagu The Beatles…. Tapi… siapa sangka pemiliknya adalah cowok sok keren, sok cool, berpenampilan berantakan dan takut bebek??

Dan rasa hangat karena cerita tentang tokoh yang saling mendukung satu sama lain, kedekatan mereka, cerita duka dan suka yang bikin haru. Tokoh-tokoh seperti Yupa yang jail, kocak, seneng baca manga, Gamma – yang lebih tenang, Fumio – kakak yang sangat menyayangi adiknya, yang berusaha menyimpan tangisnya sendiri, Kari yang sok galak, Rachel yang dulunya egois dan selalu pengen jadi pusat perhatian, pelan-pelan berubah, jadi bisa senyum dan gak tegang, lalu ada Toshi, yang polos, di balik sakitnya tetap berusaha kuat. Di balik sosok-sosok yang penuh senyum dan kejailan itu, mereka justru mereka menyimpan luka dari masa lalu. Semua tokoh punya cerita masing-masing, tapi gak saling tumpang tindih.

Satu hal yang rada mengganggu dari novel ini adalah font-nya yang kecil itu. Coba diperbesar sedikit, bakal lebih nyaman bacanya, terutama untuk gue yang bermata minus ini.

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang