The Rise of Nine
Pittacus
Lore @ 2012
Nur
Aini (Terj.)
Mizan – Cet. I, April 2013
404 hal
(via mizan online)
Pencarian Garde yang masih tersebar di seluruh
penjuru dunia masih terus dilakukan. John Smith dan Nomor Sembilan memburu
Setrakus Ra – pimpinan Mogadorian di Amerika, sekaligus mencari keberadan Sam
Goode dan Sarah Hart. Sementara itu Nomor Enam, Marina
– Nomor Tujuh dan Ella si Nomor Sepuluh berangkat ke India untuk mencari nomor Delapan.
Tinggal nomor Lima
yang masih belum jelas di mana keberadaannya.
Kewaspadaan dan ketegangan juga semakin
meningkat. Mantra pelindung sudah memudar. Para Mogadorian bisa saja membunuh
mereka tanpa harus sesuai urutan. Parahnya lagi, Mogadorian ini bekerja sama
dengan FBI untuk memburu para Garde ini. FBI dilengkapi dengan senjata
Mogadorian.
Di India, Nomor Enam, Marina dan Ella harus berhadapan dengan
Mogadorian yang akhirnya menyebabkan Crayton, Cepan-nya Ella tewas. Dengan
Pusaka yang dimiliki Nomor Delapan, mereka berempat mencoba berteleportasi ke New Mexico untuk kembali
berkumpul dengan Nomor Empat dan Sembilan.
Kelemahan para Garde ini terkadang adalah begitu
mudah terkecoh. Gak salah juga sih, Setrakus Ra ini bisa berubah wujud menjadi
salah satu dari mereka. Hingga akhirnya bisa mengelabui para Garde.
Seiring dengan pusaka mereka yang bertambah kuat,
pertempuran dengan Mogadorian juga semakin ganas, tapi ketika berhadapan dengan
Setrakus Ra, kekuatan mereka malah melemah. Dan membuat gue jadi merasa koq
bertempuran mereka saat berkumpul malah kurang ‘dahsyat’. Gak ada adu pusaka
yang mampu melumpuhkan Setrakus Ra dan Mogadorian, yang ada malah Setrakus Ra
dan para Mogs melarikan diri. Pertempuran mereka terlalu singkat, kaya’nya
cerita dalam buku ini habis di dalam perjalanan aja.
Buku ketiga ini memperkenalkan dua Garde baru,
yaitu si Nomor Sembilan – Garde yang sikapnya sangat cuek, sedikit ngeyel dan
ngeselin. Tapi, lucu aja dengan gaya
cueknya itu, dia tetap dengan gagah berani berduel dengan Setrakus Ra. Dalam
beberapa hal, justru Nomor Sembilan lebih tangguh dari John Smith, si Nomor
Empat yang masih suka mellow. Ya..ya.. ya.. lagi-lagi bad boy mencuri
perhatianku…hehehe… Nomor Sembilan jadi favorit gue di buku ini.
Lalu, Nomor Delapan, yang kemunculannya di India malah dianggap sebagai Dewa Wisnu dan
menjadikannya sosok yang suci di mata para orang India yang ditemuinya. Kemampuannya
untuk teleportasi jadi Pusaka yang paling keren buat gue, meskipun
kadang-kadang masih suka meleset.
Tapi ya, gue juga rada ‘kesel’ dengan John Smith,
terlalu menye-menye kadang. Buat gue, sosok Sarah juga jadi ‘ngerepotin’. Bikin
John Smith kadang kali jadi lengah dan lemah. Tapi, okelah, Sarah bukan
perempuan cengeng. Sarah gak ragu-ragu untuk megang senjata Mogadorian.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan dalam buku
ini, gue tetap menantikan kelanjutannya, The Fall of Five. Masih penasaran,
dengan sosok Garde nomor Lima
yang masih misterius.
0 comments:
Post a Comment