Lima Sekawan: Di Pulau Harta
(Five on a Treasure Island)
Enid Blyton @ 1942
Agus Setiadi (Terj.)
GPU – Cet. 21, April 2011
240 hal.
Untuk usia 8 tahun ke atas
Liburan kali ini, Julian, Dick dan Anne tidak
bisa berlibur dengan orang tua mereka yang sudah punya rencana sendiri. Sempat
bingung apa yang akan dilakukan ketiga anak ini selama mereka pergi, tapi
tiba-tiba ayah mereka ingat dengan adiknya yang memiliki sebuah puri di Kirrin.
Maka diputuskanlah mereka bertiga akan menghabiskan liburan mereka bersama Paman Quentin, Bibi Fanny dan Georgina – saudara sepupu mereka yang belum pernah mereka
temui.
Semangat menyambut liburan, hari yang dinantikan
tiba. Mereka berangkat ke Kirrin. Tempatnya dekat dengan sebuah teluk yang
nantinya jadi tempat piknik favorit mereka. Untuk ketiga anak ini, pada mulanya
Georgina adalah anak yang aneh dan sombong.
Dia tidak mau dipanggil Georgina, tapi George,
dan dia benci jadi anak perempuan yang katanya cengeng dan penakut.
Tapi, lambat laun, mereka berempat jadi akrab.
Bahkan George berbagi rahasia yang ia miliki dan mengajak ketiga sepupunya ke
sebuah pulau miliknya.
Dan dari sinilah petualangan dimulai. Ada orang lain yang
mengincar pulau milik George ini. Karena diperkirakan ada harta karun yang
terpendam, yang ada di kapal yang karam di dasar laut dekat pulau tersebut.
Inilah awal kisah petualangan Lima Sekawan yang
rasanya jadi kisah paling happening (at least waktu dulu gue kecil ya). Senang
rasanya bernostalgia membaca buku Lima Sekawan ini. Biar pun udah dicetak
beberapa kali dengan cover baru, tapi ilustrasi masih tetap ‘jadul’, celana
cutbray plus t-shirt ketat.
Kalau sekarang dibaca ulang, rasanya ada yang
rada-rada aneh. Misalnya nih, ayah Julian, Dick dan Anne kan adiknya Profesor Quentin, tapi koq ya
mereka gak pernah ketemu dengan sepupunya? Terus, gue jadi sebel dengan orang
tua mereka bertiga, udah tau anak-anak libur, koq bikin acara sendiri, terus
pake acara bingung anak-anaknya mau dititipkan di mana. Ide untuk berlibur di
Kirrin kan,
baru muncul di nyarisi di detik-detik
terakhir.
Tapi ya, lupakan itu… jangan pusing-pusing dengan
detail-detail itu, nikmati aja petualangan Lima Sekawan ini, berkhayal kembali
ke masa lalu… saat-saat gue pun suka berkhayal pengen bisa sekali-sekali
berpetualang seperti mereka… menikmati piknik asyik dengan menu sandwich, limun
jahe dan biskuit.
Posting ini dibuat untuk diikutsertakan dalam:
2 comments:
iyaa feeer, gue juga sempet mikir, apalagi kan katanya Kirrin itu punya Bibi Fanny, berarti yg namanya Kirrin itu ibunya George? Tapi bapaknya katanya bernama Quentin Kirrin. Pusing ih. Apa sekeluarga semua namanya Kirrin? hihihihi
hihihi, dulu kalo baca, terima2 aja ya... ternyata pas baca udah tua begini, ada aja yang gak pas :D
Post a Comment