The Devil
in Black Jeans
aliaZalea
GPU – Februari 2013
352 Hal.
(Pinjem sama @pipitkuprit)
Kepulangannya ke Indonesia,
tujuan awalnya hanyalah untuk menghadiri pemakaman dan pembacaan surat wasiat ayahnya.
Tapi, tak pernah disangka-sangka oleh Johan Brawijaya, bahwa ayahnya
‘mewariskan’ Blu, adik angkatnya, untuk di’urus’ oleh dirinya selama ibu Blu
menyelesaikan pendidikannya di Le Cordon Bleu. Selama ini, sebagai drummer yang
‘katanya’ paling ganteng se-Indonesia, kehidupan Jo ya, bebas-bebas aja. Tapi, kini
ia harus bertanggun jawab atas diri remaja berusia 15 tahun itu.
Blu, adalah penyanyi opera Indonesia. Yah,
mirip-mirip Connie Talbot gitu kali suaranya ya? Semakin Blu dikenal banyak
orang, kesibukan Blu juga semakin bertambah. Belum lagi, Blu juga tidak boleh
ketinggalan pelajaran di sekolah, latihan yang intens menjelang pentas, fitting
kostum, dan juga urusan sehari-hari. Jo termasuk kakak yang overprotective. Ia
mengatur jadwal Blu dengan ketat. Ia juga mengawasi pergaulan Blu dengan
teman-temannya.
Tapi, lama-lama, seiring dengan kesibukannya
sendiri sebagai drummer-nya Revel (baca: Celebrity Wedding), Jo juga kewalahan
mengurus Blu. Maka pihak manajemen memutuskan sudah waktunya Blu memiliki
Personal Assistant.
Waktu interview, Jo sudah pasang muka ‘jutek’ dan
sikap yang sangat ngeselin. Tapi, sebagai mantan PA dari penyanyi kawakan, Dara
tidak gentar. Meskipun kesal dengan sikap Jo yang maunya ngajak perang aja.
Dan benar saja, terkadang apa yang dilakukan Dara
sering kali tidak sesuai dengan pandangan Jo. Padahal Blu sendiri menyukai
Dara.
Ehem.. tapi ya, pastinya gak perlu dikasih tau
apakah ini spoiler apa gak, pembaca juga ngerti arah dari hubungan
‘marah-marah’ ini ke mana. Jo, yang terbiasa dengan perempuan yang
mengejar-ngejar dirinya justru berusaha menolak perasaannya sendiri yang
penasaran dengan sikap Dara yang justru berani menentangnya. Sementara Dara,
juga sama, ia berusaha meyakinkan dirinya kalau ia mencintai tunangannya, Panji
dan mengingkari kalau ia pelan-pelan juga suka sama Jo.
Ada fase sama-sama menerima, tapi ada juga fase
yang bikin si tokoh langsung down dan memilih untuk menyepi, atau kalo gue
bilang fase ‘penolakan’, fase yang bikin susah diri sendiri dengan cara yang
gak jelas. Ya, soalnya, udah tau sama-sama suka, tapi pake nyari kejelekan dari
diri lawan atau malah diri sendiri. Yang bikin kedua tokoh sama-sama berurai
air mata dan well… aliaZalea juga berhasil membuat gue gemes. Ehem.. gemes sama
Jo (langsung mikir seperti siapakah sosok Jo ini di dunia nyata?), gemes sama
drama-drama antara Jo dan Dara.
Kadang-kadang ya, udah tau sih cerita yang begini
bakal ke mana arahanya, tapi memang pinter-pinternya si penulis untuk bikin
sesuatu yang baru dari cerita yang temanya udah umum begini.
4 comments:
Yang paling berkesan dan paling aku inget adalah iklan pake shower (yg deskripsinya lebih mirip semprotan air dari pemadam kebakaran) itu. Kayaknya seksi abis =))
aku lebih suka celebrity wedding mbak, gemes juga mereka saling menghindar dan terlalu kelamaan ketika menyadari perasaan masing-masing
@Oky: hahaha... terbayang2 adegan shower-nya ya :D
@Peri Hutan: justru cerita yang bikin gemes malah kadang bikin 'nagih' pengen baca terus
Tema biasa (benci jadi cinta) jadi luar biasa dengan adanya Jo ya hahahaha. Jadi penasaran sama karya aliaZalea lainnya. Ini ratingnya berapa nih? :)
Post a Comment