Click
(Klik)
Eoin Colfer, Linda SuePark, Ruth Ozeki, Nick Hornby, Tim Wynne-Jones, David Almond, Gregory Maguire,
Deborah Ellis, Margo Lanagan & Roddy Doyle @2007
GPU - September 2012
Jia Effendi (Terj.)
228 Hal.
(Gramedia Plaza
Semanggi)
Ketika George Keane
meninggal dunia, ia mewariskan kamera dan foto-foto untuk Jason dan sebuah
kotak berisi 7 kerang untuk Maggie. Jason dan Maggie adalah cucu George, yang
lebih suka dipanggil ‘Gee’. Jason yang menginjak remaja, tak terlalu peduli
dengan apa yang ditinggalkan Gee, yang ia tahu, foto-foto itu mempunya nilai
uang yang cukup tinggi, cukup besar untuk membawanya ke Tobago
mencari ayah kandungnya. Sedangkan bagi Maggie, sekotak kerang di dalam kotak
unik ini adalah sebuah teka-teki.
Apa yang disajikan dalam
buku ini adalah sebuah kisah yang menarik. 10 cerita yang ditulis oleh 10
penulis, masing-masing dengan karakter penulisan sendiri. 10 cerita ‘berbicara’
dan menceritakan kisahnya sendiri, menguak satu-per satu teka-teki, baik itu
tentang foto-foto yang dimiliki Jason atau kerang yang dimiliki Maggie. Semua
punya arti dalam perjalanan kehidupan seorang Gee. Gee adalah seorang
fotografer, yang meliput bukan hanya tempat-tempat yang indah, tapi justru yang
mempunyai nilas sejarah dan kehidupan seorang manusia. Gee pernah ada di Jepang,
bertemu dengan korban perang dunia, lalu berkunjung ke penjara di Rusia, atau
bagaimana Gee bisa mendapatkan foto seorang Mohamad Ali yang legendaris itu.
Dan menariknya lagi, tak
kisah ini tak hanya berkisar saat Maggie dan Jason masih anak-anak, saat mereka
menerima warisan tersebut, tapi sampai ke tahun 2030, saat Maggie menemukan
tempat terakhir dari kerang yang dimilkinya.
Setiap cerita seolah
berdiri sendiri, tapi seiring kita membaca buku ini, kita akan tau, kemana
cerita-cerita tersebut saling berhubungan. 7 penulis memiliki cerita untuk satu
orang, hanya Maggie yang ditulis oleh 3 orang penulis yang berbeda. Gaya bercerita tentunya
juga beda-beda dan ada yang enak untuk dinikmati, ada yang hmmm.. rada bikin
kening berkerut. Favorit gue adalah Lev yang ditulis oleh Deborah Ellis.
Dari 10 penulis dalam
buku ini, sebagian terus terang gak familiar untuk gue. Paling-paling, tentunya
Eoin Colfer – si penulis Artemis Fowl, Nick Hornby – penulis About a Boy, dan
satu lagi Linda Sue Park, penulis A Single Shard.
Royalti dari buku ini
akan disumbangkan ke Amenesti International, sebuah badan organisasi yang
bergerak dalam perlindungan hak asasi manusia. Coba di akhir buku ini, ada
salah satu penulis yang cerita tentang proses penulisan buku ini, ya… gimana
sebuah cerita yang berdiri sendiri bisa menjadi satu buku yang ada benang
merahnya.
6 comments:
Aku lagi baca buku ini juga, mbak. Baru ampe cerita kedua.
Yg cerita pertama sih asyik. Tapi cerita kedua langsung bikin males lanjutin baca. Gaya bahasanaya ribet ah X))
@Dewi: mungkin ya karena yang nulis beda2, jadi ada yang ribet, ada yang enak dibaca. aku juga gak semuanya suka (dan gak semuanya 'ngerti')
Akhirnya cari juga buku ini ya mbak :D kelebihan dan kekurangan tulisan keroyokan pasti ada aja yang kurang sreg, mungkin ada 3-4 kisah yang jadi favoritku
@HobbyBuku: tapi, secara keseluruhan, aku suka sih sama buku ini
wahh jadi pengen cepetan baca, kebetulan baru dapet kado dari Mbak @HobbyBuku =) menarik ya fer..
@astrid: wahh.. dapet kado Klik ya? *untung belum beliin :D*
Post a Comment