Tuesday, September 18, 2012

Underground



Underground
nulisbuku.com - 2010
385 hal.
(pinjam dari Reading Walk)

Jaman-jaman MTV baru muncul di Indonesia, pastinya punya deh VJ idola – sebuh saja Sarah Sechan, Nadya Hutagalung, Jamie Aditya, Rahul Khana, Mike Kaseem… Saat-saat di mana gue mengorbankan jam tidur siang gue demi nonton MTV Unplugged. (oopss.. ketauan banget gue ini dari angkatan berapa.. hehehe…) Mulai rada ke belakang, VJ dari Indonesia banyak beredar di MTV – seperti Shanty, Daniel Mananta and so on.. yah, semakin bertambah usia, gue gak lagi ‘mantengin’ MTV. Pengen banget rasanya bisa cas-cis-cus bahasa Inggris seperti mereka, dengan gayanya yang santai dan keren. Belum lagi, ketemu sama artis-artis mancanegara. Sempet beberapa kali kirim request.. tapi, hiks… gak pernah diputer.. ikutan quiz apa lagi… gak pernah beruntung.

Berkisah tentang kehidupan pada VJ Underground – yah, sejenis MTV gitu. Berlokasi di Amerika. Para VJ-nya antara lain ada Liv, Stefan, Claire, Heather, Gavin, Jared dan lain-lain. Tentang keseharian kehidupan para VJ yang tampak gemerlap itu. Keliling dunia untuk meliput acara-acara musik, party di klub, kegiatan siaran di studio – baik secara live maupun tapping. Tak ketinggalan kehidupan percintaan di antara para VJ ini. Mereka ini juga termasuk selebriti yang kerap masuk dalam tabloid gosip. 

Meskipun peran di dalam buku ini tampak merata, tapi rasanya tokoh utama dalam buku ini adalah Liv dan Stefan. Mereka berdua ini sudah berteman sejak lama, sampai akhirnya menyadari bahwa mereka saling mencintai. Tapi, saat hubungan mereka sudah berubah status – dari pertemanan jadi kekasih – semua jadi tampak berbeda. Stefan jadi lebih posesif dan Liv jadi sensitif saat ruang geraknya dibatasi. 

Selain tentang masalah percintaan Liv dan Stefan, tokoh lain juga kebagian ‘masalah’. Sebut saja Claire yang sempat OD, Heather yang ketakutan karena mengira dirinya hamil, atau Jared yang sempat selingkuh. 

Yang menarik di sini adalah meskipun mereka dekat dengan dunia hura-hura, tapi mereka ini pintar-pintar. Claire dan Liv belajar musik klasik, Claire main biola, Liv belajar piano. Pendidikan formal mereka tak dilupakan. Selain itu, Stefan juga mengembangkan usaha online promotion. Lalu, ada Shareef dan Aaliyah yang digambarkan sebagai satu keluarga bahagia, meskipun sempat terbentur sedikit masalah. Satu lagi yang mungkin ‘langka’ (untuk ukuran Amerika, lho…) adalah Liv yang tetap mempertahankan ‘virginity’-nya sampai ia menikah nanti.

Buku ini full dengan percakapan atau ocehan, bahasanya santai. Tulisannya kecil-kecil. Perpindahan satu cerita ke cerita lain kadang gak  nyambung. Rada ganggu sih, selesai siaran.. tau-tau pindah ke klub, tau-tau pindah ke apartemen – dengan tokoh yang berbeda. Gue sempat ketuker antara Aaliyah dan Alisha. Terus, misalnya si VJ-VJ itu lagi tugas off air, gak diceritakan dengan lebih detail gimana suka duka mereka saat itu. Cuma cerita singkat, abis itu selesai dan pindah ke cerita lain lagi. 

Akhirnya kesampaian baca buku Ika Natassa yang satu ini. Beberapa kali membaca buku mbak satu ini, selalu bertebaran kalimat-kalimat berbahasa Inggris yang canggih. Bahkan gue sempat menulis di salah satu review gue, kenapa gak sekalian aja sih bikin buku bahasa Inggris? Well.. ternyata gue yang telat. Buku yang ditulis waktu Ika Natassa berusia 19 tahun ini, memang gak beredar di toko buku, tapi bisa didapatkan melalui situs nulisbuku.com. First draft-nya dibuat tahun 1997, dan baru jadi dalam  bentuk buku tahun 2010.

2 comments:

Tezar said...

eh, diterbitkan secara indie yah, makanya baru tahu ada judulnya yang ini meski bukan pembaca Ika Natassa sih

F. Juni Ismarianto said...

Aku sering lihat cover buku ini sering jadi book of the Month di Nulisbuku :D

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang