Gadis
Kretek
Ratih Kumala @ 2012
GPU – Cet. I, Maret 2012
275 hal
(Pinjem sama Om Tan)
Boss besar Kretek Djagad
Raja sedang sekarat. Dalam keadaan ‘ngelindur’, Pak Raja malah menyebutkan nama
seorang perempuan yang karuan membuat istrinya berang dan cemburu. Jeng Yah –
demikian nama perempuan itu. Ketiga anak laki-laki mereka pun bertanya-tanya,
siapakah Jeng Yah? Bertanya pada ibu mereka sama saja memicu pertengkaran,
karena ibunya berkata “Jangan berani-berani menyebut nama perempuan itu!” Waduh…
Maka, Tegar, Karim dan
Lebas pun mencari informasi tentang siapakah sosok Jeng Yah itu. Bergulirlah
sebuah kisah di balik kesuksesan Kretek Djagad Raja.
Diawali dengan persaingan
antara Soedjagad dan Idroes Moeria di masa perang kemerdekaan. Kala itu jaman
serba susah. Pada dasarnya Soedjagad dan Idroes ini berteman sejak kecil. Tapi,
persaingan diam-diam dalam memperebutkan seorang gadis bernama Roemisa, membuat
mereka akhirnya menjauh. Syarat untuk bisa mendapatkan hati sang gadis adalah
harus bisa baca-tulis. Sebuah syarat yang berat kala itu.
Awalnya Idroes-lah yang
mulai dengan usaha kretek ini. Tapi, selalu saja tak selang berapa lama, muncul
kretek sama produksi Soedjagad, entah dengan nama yang berbeda, atau kemasan
yang nyaris sama. Tak ketinggalan pula slogan yang menarik hati para konsumen. Tentu
saja Idroes gemas. Meskipun ia berhasil memenangkan ‘hati’ Roemisa, tapi tetap
saja tak membuat Soedjagad menyerah. Puncaknya adalah ketika tiba-tiba Idroes
menghilang kala masa pendudukan Jepang. Nyaris saja Roemisa jatuh ke pelukan
Soedjagad.
Persaingan terus
berlanjut bahkan sampai pasangan ini memiliki anak perempuan bernama Jeng Yah.
Tapi selalu saja, Idroes selalu selangkah lebih maju. Kretek Gadis-lah yang
membuat Idroes semakin sukses. Saat itu, seorang pemuda bernama Soeraja tengah
dekat dengan Jeng Yah. Pemuda yang tak jelas asal-usulnya ini membuat Jeng Yah
jatuh cinta. Mereka nyaris menikah, tapi sayang, peristiwa G30S/PKI membuat
rencana mereka berantakan. Soeraja pun menghilang, Kretek Gadis juga sempat
mengalami masa koma.
Dan… bagian yang lucu
adalah saat pembaca rahasia luka di wajah Soedjagad terbuka apa penyebabnya. Dan
terbongkar pula sebuah rahasia lain, yang membuat ketiga anak laki-laki
Soedjagad justru merasa bersalah.
Wah, sebuah usaha yang
sangat sederhana, melahirkan perusahaan kretek yang kemudian jadi nomer 1. Cover
novel ini bisa membuat pembaca bertanya-tanya, siapakah si Gadis Kretek? Si
Gadis yang tengah memegang rokok (yang kalo di iklan rokok aja kan gak boleh
keliatan ada rokoknya… CMIIW). Tapi, gue suka cover-nya, tampak klasik.
Pembaca juga diberi ‘pengetahuan’
tentang segala sesuatu tentang kretek, mulai dari cara memilih tembakau dan
cengkeh, sejarah kretek, bahan pembungkus kretek, plus resep rahasia yang
membuat kretek itu jadi ‘enak’.
Tak hanya itu, Soedjagad
juga mengajarkan pada anak tertuanya, bagaimana seharusnya seorang pemimpin itu
bersikap, bahwa banyak yang menggantungkan hidup pada pabrik kretek mereka.
Para buruh bukan hanya pekerja, tapi juga keluarga mereka.
Tapi, kenapa gue merasa
porsi si Gadis Kretek ini terlalu singkat ya? Justru begitu panjang kisah cinta
Idroes dan Roemisa, plus cerita tentang persaingan Idroes dan Soedjagad.
2 comments:
Gadis Kretek ini hisfic lokal yang paling aku suka selama ini, terasa banget emosinya. Hehe...betul, porsinya emang banyakan awal2 perjuangan Idroes ya?
@Fanda: hehehe, jarang denger dirimu baca novel lokal :)
Post a Comment