Underground
nulisbuku.com
- 2010
385
hal.
(pinjam
dari Reading Walk)
Jaman-jaman MTV baru
muncul di Indonesia, pastinya punya deh VJ idola – sebuh saja Sarah Sechan,
Nadya Hutagalung, Jamie Aditya, Rahul Khana, Mike Kaseem… Saat-saat di mana gue
mengorbankan jam tidur siang gue demi nonton MTV Unplugged. (oopss.. ketauan
banget gue ini dari angkatan berapa.. hehehe…) Mulai rada ke belakang, VJ dari
Indonesia banyak beredar di MTV – seperti Shanty, Daniel Mananta and so on..
yah, semakin bertambah usia, gue gak lagi ‘mantengin’ MTV. Pengen banget
rasanya bisa cas-cis-cus bahasa Inggris seperti mereka, dengan gayanya yang
santai dan keren. Belum lagi, ketemu sama artis-artis mancanegara. Sempet
beberapa kali kirim request.. tapi, hiks… gak pernah diputer.. ikutan quiz apa
lagi… gak pernah beruntung.
Berkisah tentang
kehidupan pada VJ Underground – yah, sejenis MTV gitu. Berlokasi di Amerika.
Para VJ-nya antara lain ada Liv, Stefan, Claire, Heather, Gavin, Jared dan
lain-lain. Tentang keseharian kehidupan para VJ yang tampak gemerlap itu.
Keliling dunia untuk meliput acara-acara musik, party di klub, kegiatan siaran
di studio – baik secara live maupun tapping. Tak ketinggalan kehidupan
percintaan di antara para VJ ini. Mereka ini juga termasuk selebriti yang kerap
masuk dalam tabloid gosip.
Meskipun peran di dalam
buku ini tampak merata, tapi rasanya tokoh utama dalam buku ini adalah Liv dan
Stefan. Mereka berdua ini sudah berteman sejak lama, sampai akhirnya menyadari
bahwa mereka saling mencintai. Tapi, saat hubungan mereka sudah berubah status
– dari pertemanan jadi kekasih – semua jadi tampak berbeda. Stefan jadi lebih
posesif dan Liv jadi sensitif saat ruang geraknya dibatasi.
Selain tentang masalah
percintaan Liv dan Stefan, tokoh lain juga kebagian ‘masalah’. Sebut saja
Claire yang sempat OD, Heather yang ketakutan karena mengira dirinya hamil,
atau Jared yang sempat selingkuh.
Yang menarik di sini
adalah meskipun mereka dekat dengan dunia hura-hura, tapi mereka ini
pintar-pintar. Claire dan Liv belajar musik klasik, Claire main biola, Liv
belajar piano. Pendidikan formal mereka tak dilupakan. Selain itu, Stefan juga
mengembangkan usaha online promotion. Lalu, ada Shareef dan Aaliyah yang
digambarkan sebagai satu keluarga bahagia, meskipun sempat terbentur sedikit
masalah. Satu lagi yang mungkin ‘langka’ (untuk ukuran Amerika, lho…) adalah
Liv yang tetap mempertahankan ‘virginity’-nya sampai ia menikah nanti.
Buku ini full dengan percakapan
atau ocehan, bahasanya santai. Tulisannya kecil-kecil. Perpindahan satu cerita
ke cerita lain kadang gak nyambung. Rada
ganggu sih, selesai siaran.. tau-tau pindah ke klub, tau-tau pindah ke
apartemen – dengan tokoh yang berbeda. Gue sempat ketuker antara Aaliyah dan
Alisha. Terus, misalnya si VJ-VJ itu lagi tugas off air, gak diceritakan dengan
lebih detail gimana suka duka mereka saat itu. Cuma cerita singkat, abis itu
selesai dan pindah ke cerita lain lagi.
Akhirnya kesampaian baca
buku Ika Natassa yang satu ini. Beberapa kali membaca buku mbak satu ini,
selalu bertebaran kalimat-kalimat berbahasa Inggris yang canggih. Bahkan gue
sempat menulis di salah satu review gue, kenapa gak sekalian aja sih bikin buku
bahasa Inggris? Well.. ternyata gue yang telat. Buku yang ditulis waktu Ika
Natassa berusia 19 tahun ini, memang gak beredar di toko buku, tapi bisa
didapatkan melalui situs nulisbuku.com. First draft-nya dibuat tahun 1997, dan
baru jadi dalam bentuk buku tahun 2010.
2 comments:
eh, diterbitkan secara indie yah, makanya baru tahu ada judulnya yang ini meski bukan pembaca Ika Natassa sih
Aku sering lihat cover buku ini sering jadi book of the Month di Nulisbuku :D
Post a Comment