Thursday, September 06, 2012

Gadis Kretek



Gadis Kretek
Ratih Kumala @ 2012
GPU – Cet. I, Maret 2012
275 hal
(Pinjem sama Om Tan)

Boss besar Kretek Djagad Raja sedang sekarat. Dalam keadaan ‘ngelindur’, Pak Raja malah menyebutkan nama seorang perempuan yang karuan membuat istrinya berang dan cemburu. Jeng Yah – demikian nama perempuan itu. Ketiga anak laki-laki mereka pun bertanya-tanya, siapakah Jeng Yah? Bertanya pada ibu mereka sama saja memicu pertengkaran, karena ibunya berkata “Jangan berani-berani menyebut nama perempuan itu!” Waduh…

Maka, Tegar, Karim dan Lebas pun mencari informasi tentang siapakah sosok Jeng Yah itu. Bergulirlah sebuah kisah di balik kesuksesan Kretek Djagad Raja.

Diawali dengan persaingan antara Soedjagad dan Idroes Moeria di masa perang kemerdekaan. Kala itu jaman serba susah. Pada dasarnya Soedjagad dan Idroes ini berteman sejak kecil. Tapi, persaingan diam-diam dalam memperebutkan seorang gadis bernama Roemisa, membuat mereka akhirnya menjauh. Syarat untuk bisa mendapatkan hati sang gadis adalah harus bisa baca-tulis. Sebuah syarat yang berat kala itu.

Awalnya Idroes-lah yang mulai dengan usaha kretek ini. Tapi, selalu saja tak selang berapa lama, muncul kretek sama produksi Soedjagad, entah dengan nama yang berbeda, atau kemasan yang nyaris sama. Tak ketinggalan pula slogan yang menarik hati para konsumen. Tentu saja Idroes gemas. Meskipun ia berhasil memenangkan ‘hati’ Roemisa, tapi tetap saja tak membuat Soedjagad menyerah. Puncaknya adalah ketika tiba-tiba Idroes menghilang kala masa pendudukan Jepang. Nyaris saja Roemisa jatuh ke pelukan Soedjagad.

Persaingan terus berlanjut bahkan sampai pasangan ini memiliki anak perempuan bernama Jeng Yah. Tapi selalu saja, Idroes selalu selangkah lebih maju. Kretek Gadis-lah yang membuat Idroes semakin sukses. Saat itu, seorang pemuda bernama Soeraja tengah dekat dengan Jeng Yah. Pemuda yang tak jelas asal-usulnya ini membuat Jeng Yah jatuh cinta. Mereka nyaris menikah, tapi sayang, peristiwa G30S/PKI membuat rencana mereka berantakan. Soeraja pun menghilang, Kretek Gadis juga sempat mengalami masa koma.

Dan… bagian yang lucu adalah saat pembaca rahasia luka di wajah Soedjagad terbuka apa penyebabnya. Dan terbongkar pula sebuah rahasia lain, yang membuat ketiga anak laki-laki Soedjagad justru merasa bersalah.

Wah, sebuah usaha yang sangat sederhana, melahirkan perusahaan kretek yang kemudian jadi nomer 1. Cover novel ini bisa membuat pembaca bertanya-tanya, siapakah si Gadis Kretek? Si Gadis yang tengah memegang rokok (yang kalo di iklan rokok aja kan gak boleh keliatan ada rokoknya… CMIIW). Tapi, gue suka cover-nya, tampak klasik.

Pembaca juga diberi ‘pengetahuan’ tentang segala sesuatu tentang kretek, mulai dari cara memilih tembakau dan cengkeh, sejarah kretek, bahan pembungkus kretek, plus resep rahasia yang membuat kretek itu jadi ‘enak’.

Tak hanya itu, Soedjagad juga mengajarkan pada anak tertuanya, bagaimana seharusnya seorang pemimpin itu bersikap, bahwa banyak yang menggantungkan hidup pada pabrik kretek mereka. Para buruh bukan hanya pekerja, tapi juga keluarga mereka.

Tapi, kenapa gue merasa porsi si Gadis Kretek ini terlalu singkat ya? Justru begitu panjang kisah cinta Idroes dan Roemisa, plus cerita tentang persaingan Idroes dan Soedjagad.

2 comments:

Fanda Classiclit said...

Gadis Kretek ini hisfic lokal yang paling aku suka selama ini, terasa banget emosinya. Hehe...betul, porsinya emang banyakan awal2 perjuangan Idroes ya?

ferina said...

@Fanda: hehehe, jarang denger dirimu baca novel lokal :)

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang