A Time to Kill
John Grisham @ 1989
Arrow - 1992
515 hal.
Mungkin ini adalah buku John Grisham yang paling
‘menyayat hati’ yang pernah gue baca. Buku ini dibuka dengan adegan pemerkosaan
terhadap seorang anak kecil berusia 10 tahun. Tonya Hailey, seorang gadis kecil
berkulit hitam, diperkosa oleh dua orang pria berkulit putih bernama Billy Ray
Cobb dan Peter Willard. Tak hanya itu, Tonya juga disiksa. Memang Tonya
selamat, tapi ia tak akan bisa memiliki anak. Dan yang semakin membuat geram,
Billy Ray dan Peter seolah tak merasa bersalah melakukan hal itu – karena yang
jadi korban adalah anak kecil berkulit hitam, mereka malah berkoar-koar dan
membuat lelucon atau perbuatan mereka itu.
Meskipun akhirnya Billy Ray dan Peter ditangkap,
tapi hal itu tidak membuat keluarga Hailey lega. Sejak peristiwa itu, semua
jadi suram. Tonya kerap ketakutan dan tidak bisa tidur nyenyak. Sebagai seorang
ayah, Carl Lee Hailey merasa harus melakukan sesuatu. Ia harus menghukum mereka
berdua dengan cara yang setimpal – maka ia pun menembak Billy Ray dan Peter
Willard ketika mereka digiring keluar dari pengadilan.
Clanton County pun menjadi heboh dan
menarik perhatian. Orang-orang kulit hitam tentu mendukung Carl Lee Hailey.
Sedangkan orang-orang kulit putih menuntut agar Carl Lee dihukum mati.
via whatculture.com |
Carl Lee minta bantuan pengacara Jack Brigance
untuk membebaskan dirinya dari hukuman kamar gas. Jack Brigance sendiri
berusaha memahami alasan Carl Lee melakukan tindakan itu dari sisi seorang
ayah. Tapi tentu saja, tak seharusnya Carl Lee main hakim sendiri.
Menjadi pengacara Carl Lee membuat hidup Jack
tidak tenang. Tak hanya Jack dan keluarganya yang mendapat terror, tapi juga
sekretaris dan orang-orang yang dekat dengannya. Demikian juga dengan para
juri. Pelakunya adalah anggota Ku Klux Klan, yang tak rela orang-orang hitam
mendapatkan keadilan dan kebebasan. Ku
Klux Klan ini adalah sebuah organisasi rahasia yang menolak persamaan hak
antara orang-orang kulit putih dan kulit hitam. Mereka ini identik dengan
kostum mereka yaitu jubah putih dengan topeng putih. Salah satu aksi mereka adalah
dengan membakar salib – dalam buku ini, mereka membakar salib di halaman rumah
Jack dan para juri yang terlibat.
via whatculture.com |
Isu rasis di dalam buku ini sangatlah kental.
Yang gue ingat, bagi orang kulit putih memperkosa orang hitam itu seperti ‘olahraga’.
Tapi, ketika hal itu terjadi sebaliknya, maka orang hitam haruslah dihukum
seberat-beratnya.
Ending dari novel ini juga membuat gue terharu,
ketika para juri sedang berkumpul, berusaha membuat keputusan apakah Carl Lee
Hailey bersalah atau tidak. Bertanya pada diri sendiri, apakah tindakan Hailey
benar atau salah.
Novel ini adalah novel perdana John Grisham, yang
diilhami oleh pengalaman pribadinya ketika menghadiri sebuah sidang korban pemerkosaan seorang anak
berusia 12 tahun. Dari seorang pengacara, John Grisham pun banting stir jadi
penulis.
Dalam versi filmnya, Matthew McConaughey berperan
sebagai Jack Brigance – yang melambungkan namanya menjadi salah satu aktor yang
diperhitungkan, sedangkan Samuel L. Jackson berperan sebagai Carl Lee Hailey.
Lewat buku ini (dan juga digambarkan dengan baik
di dalam filmnya), sedikit banyak gue jadi tau gimana sistem pengadilan di Amerika
Serikat. Para pengacara ‘haus’ dengan
publisitas, jika menang dalam kasus yang menyedot perhatian publik, nama mereka
tentu semakin terkenal dan akan dicari banyak orang. Di dalam buku ini, Jack
Brigance, sebagai ‘street lawyer’, yang meski mencari uang, tapi tetap
mengedepankan kepentingan client-nya. Bahkan ia hanya dibayar 900 dollar aja,
untuk kasus besar seperti ini. Sebuah nilai yang kecil dibandingkan dengan
kerugian materi yang ia dapatkan.
Drama pengadilan akan menjadi hal yang menarik di
dalam novel-novel John Grisham selanjutnya. Sebagai mantan pengacara, dirinya
piawai mengolah dunia hukum di Amerika menjadi sebuah bacaan yang menarik.
Karena John Grisham juga menampilkan ‘sisi buruk’ dari proses hukum di Amerika –
seperti suap-menyuap para juri, saksi ahli yang terkadang tidak kompeten tapi
diambil demi kepentingan klien.
Submitted for:
4 comments:
suka banget sama buku ini, kayanya Grisham's best deh ya... paling dramatis dan klasik :) suka juga sama filmnya yang bisa ngasih gambaran yang sesuai dengan bukunya :))
Menurutku sejauh yang aku baca "A Time to Kill" ini novel John Grisham yang paling bagus. ^^
@Astrid, Azia: yup, betul, ini juga jadi novel John Grisahm favoritku. ada drama-nya, cerita di pengadilan juga gak membosankan. dan film-nya juga pas banget
dalam pengantar yg ditulis oleh Grisham, ia mengatakan buku ini bukan material untuk bestseller awalnya, tapi justru buku yg paling kuingat dari novel-novel lainnya. thanks for joining Mystery Book Club mbak Fer, jangan kapok ikutan event lainnya ya :D
Post a Comment