Menanti Cinta
Adam Aksara
Mozaik Indie Publishing - 2014
221 hal.
(Beli di mozaikindie.com)
Alex – seorang dosen kimia, pemuda kaya tapi
kesepian. Ia lebih suka menyendiri, berkesperimen dengan segala percobaan
kimia. Cacat yang dideritanya membuat Alex tak suka bergaul dan membenci
orang-orang yang menghina kondisinya.
Claire – seorang gadis, berasal dari keluarga
yang kekurangan. Ibunya seorang pelacur, pemabuk, plus ayah tiri yang pemabuk
dan sering berusaha menganggunya. Claire berjuang untuk bangkit dari segala
keterpurukan dalam hidupnya, termasuk kuliah dan bekerja di resto cepat saji
demi membiayai keluarganya. Bagi ibu dan ayah tirinya yang penting uang..
uang.. dan uang.. tak peduli bagaimana cara mendapatkannya, termasuk menjual
keperawanan Claire.
Sama seperti Alex, kekurangan dalam hidupnya
membuat Claire enggan bergaul dengan yang lain. Ia lebih memilih bersembunyi
dalam perpustakaan, berkutat dengan buku-buku kimia, sambil menunggu malam
tiba, hingga ia tak perlu terlalu lama di rumah.
Kesendirian Claire menarik perhatian Alex. Dengan
segala kekuasaan yang dimilikinya, ia mengumpulan informasi tentang Claire dan
membantu Claire melewati kesulitan yang ia hadapi.
Konon, buku ini diangkat dari sebuah kisah nyata
dari seseorang yang bernama Claire Ichimura. Alex dan Claire, dua tokoh utama
dalam buku ini. Tokoh-tokoh lain benar-benar menjadi pelengkap demi berjalannya
cerita ini. Terkesan sangat klise, Alex yang kaya-raya, pintar, jenius punya
kekuasaan yang tampak tak terbatas, tapi buat gue, cacat yang diderita Alex
justru menjadikan dia sebagai tokoh yang lebih membumi, karena
ketidaksempurnaannya.
Claire justru yang menurut gue terlalu
‘sempurna’. Meskipun dengan kehidupan yang bergelimang duka, tapi ia tetap
tegar. Tapi ada satu hal yang sangat gue sayangkan… kenapa ya… setelah segitu
kuat dia berhasil melawan nafsu para lelaki seperti ayah tirinya atau bosnya,
tapi… dia luluh di depan Alex?
Sesungguhnya, cerita dalam buku ini sangat klise.
Pria kaya dan gadis miskin saling jatuh cinta. Kekuatan novel ini ada di cerita
yang mengharu-biru yang sanggup membuat para pembaca berurai air mati. Penuh
emosi yang gak bisa diungkapkan di antara Alex dan Claire. Alex yang takut
mencintai Claire karena kecacatannya, dan Claire yang juga takut Alex ‘jijik’
dengan dirinya. Bahasa yang sederhana dan tema cinta bisa membuat pembaca larut
dalam kisah ini dan ikut bersimpati pada Alex dan Claire.
Buat yang gampang ‘mewek’ baca novel seperti ini,
silahkan sedia tissue. Karena penulis bisa bikin pembaca ‘ngamuk’ dengan bagian
setelah epilog.
Cover-nya cantik, tapi nama penulis rada
‘tertelan ‘ sama judul buku ini. Terlalu kecil buat menurut gue, digedein
dikittt lagi deh, biar yang mau beli buku ini ‘ngeh’ siapa penulisnya.
Submitted for:
0 comments:
Post a Comment