Bite-Sized Magic (The Bliss Bakery Trilogy #3)
Kathryn Littlewood @ 2014
@putronugroho (Terj.)
Penerbit Noura (Mizan Fantasi) – Cet. I, Mei 2014
345 Hal.
Sejak menjadi pemenang kompetisi memasak, Gala
des Gáteaux Grands, hidup Rose Bliss jadi tidak nyaman. Ketika bangun pagi,
yang ia lihat adalah sekurumunan wartawan yang menunggu di depan rumah mereka,
siap dengan kamera, menanti untuk mewawancarai Rose. Sampai-sampai Rose pun
berucap seandainya ia tak perlu lagi membuat roti.
Satu masalah selesai, maka datanglah masalah
lain, kali ini dengan adanya Undang-Undang Diskriminasi Usaha Roti Besar
Amerika yang menyatakan bahwa toko roti yang mempekerjakan kurang dari seribu
karyawan harus berhenti beroperasi. Itu berarti Follow Your Bliss Bakery harus
tutup. Calamity Falls menjadi suram, tak bergairah.
Sihir dari toko roti keluarga Bliss yang selama ini ‘menghidupkan’ Calamity Falls.
Masalah ini ternyata didalangi oleh Asosiasi
Internasional Penggilas Adonan, yang didukung oleh sebuah perusahaan yang
memproduksi kue-kue masal bernama Mostess, dengan pimpinan Tuan Butter. Mereka memproduksi kue-kue dengan bahan
pengawet – dengan tambahan bahan-bahan sihir yang bisa membuat kekacauan di
Amerika. Tujuan mereka adalah menghancurkan sebuah toko roti besar dan memonopoli
usaha kue dan roti. Kue-kue mereka bisa membuat orang menjadi zombie, saling
membenci dan serakah.
Rosemary Bliss diculik untuk menyempurnakan
resep-resep yang mengerikan tersebut, keluarga Bliss jadi sandera. Maka mau
tidak mau, Rose harus mengerjakan permintaan Tn. Butter. Di pabrik itu, ia pun
mencari penawarnya. Dibantu dengan Marge, salah satu pegawai pabrik Mostess,
Sage dan Ty, Rose berusaha keras agar kue-kue mengerikan itu tidak berhasil
diproduksi.
Buku ketiga ini, gue justru lebih suka dengan
peranan Gus, si kucing yang bisa bicara. Ia banyak membantu Rose dan memberi
ketenangan sendiri bagi Rose. Meskipun
kadang tingkahnya rada ngeselin, tapi jadi penyegar di dalam buku ini.
Unsur ‘petualangan’ menurut gue lebih kental di
buku kedua, ketika Rose, Sage dan Ty pontang-panting mencari bahan-bahan sihir
untuk kue mereka keliling Perancis. Tapi, kalau selama ini kita kenal
bahan-bahan sihir itu disimpan dalam toples biru, kali ini ada toples-toples
merah yang berisi bahan-bahan sihir jahat.
Bibi Lily menghilang… tapi, pengaruhnya masih
‘kuat’, Bliss Cookery Booke sudah kembali, namun efeknya masih meninggalkan
jejak.
Ihhh.. kue-kue produksi Mostess itu benar-benar
mengerikan, gue jadi teringat segala jajanan dengan aneka warna yang nge-jreng.
Nah, satu ‘pelajaran’ dalam buku ini, mengingatkan gue untuk lebih berhati-hati
dalam memilih makanan. Bukan gak mungkin, kue-kue seperti ini ada di sekitar
kita. Waktunya untuk mencari makanan sehat … tapi … boleh lah sekali-sekali
mengudap kue-kue manis yang cantik, lembut dan yummy.