Peter Pan
JM Barie
Julanda Tantani (Terj.)
GPU – 2014
240 Hal.
“Terbang,
ayo kita terbang!
Dan Peter pun mengajak ketiga anak keluarga Darling––Wendy, John, dan Michael––ikut dengannya ke Neverland. Di sana mereka mengalami banyak petualangan seru bersama Peter, Tinker Bell, dan para Anak Hilang pengikut setia Peter. Mereka berhadapan dengan Kapten Hook dan gerombolan bajak lautnya, orang-orang Indian, putri duyung, dan si buaya yang di dalam perutnya ada jam yang selalu berbunyi tik-tik-tik. Di Neverland, semua begitu menyenangkan, waktu berlalu tanpa terasa, tapi pada akhirnya ingatan tentang rumah membuat anak-anak keluarga Darling ingin pulang. Sayangnya tidak semudah itu, sebab saat mereka sedang bersiap-siap, rombongan bajak laut mengacaukan semuanya.”
Inilah pertama kali gue membaca versi asli dari
kisah Peter Pan. Selama ini gue hanya tau versi Disney yang tentu saja berakhir
bahagia, atau ngeliat versi dari film Hook dan kartun Jake and the Neverland
Pirates hehehe… Tapi dari film atau
kartun itu juga sih, gue jadi ngeh kenapa Hook takut sama buaya dan kenapa si
buaya itu selalu berbunyin ‘tik tok tik tok’.
Tapi memang gue gak ‘berjodoh’ dengan novel-novel
klasik, bahkan untuk cerita anak-anak ini pun, gue merasa bosannnn… apa mungkin
karena gue udah tau versi-versi dengan bahasa yang lebih ringan.
Gak usah kali ya, gue rangkum lagi cerita Peter
Pan ini, karena pastinya udah banyak yang tau kan cerita tentang si Peter dan Anak-Anak
yang Hilang beserta anak-anak dari keluarga Darling.
Sedikit kaget ketika cerita aslinya ternyata
lebih ‘kejam’. Peri imut-imut, Tinker Bell, digambarkan sebagai peri yang
cemburu berat karena Peter yang membagi perhatian dengan Wendy, sehingga Tinker
Bell mencari akal agar Wendy celaka. Kapten Hook, tentu saja memang kejam, tapi
Peter juga gak kalah ‘sadis’nya. Banyak darah di buku ini... jadi berpikir... kaya'nya kurang pas kalo ini buku buat anak-anak. Tapi kalo soal imajinasi, gue jadi membayangkan seperti apa Neverland Island itu .... sedikit banyak jadi inget kembali film-film Peter Pan yang udah gue tonton.
Gue ‘tersentuh’ dengan perhatian Anak-Anak Hilang
kepada Wendy, dan langsung ‘menobat’kan Wendy sebagai Ibu mereka.
Sedih rasanya membayangkan ketika anak-anak
Darling mulai lupa pada keluarga mereka, tapi juga nyari ngakak dengan sikap
konyol Mr. Darling yang ‘menghukum’ dirinya sendiri karena mengusir Nana,
anjing pengasuh mereka keluar, sehingga anak-anak mereka hilang, pergi bersama
Peter Pan.
Ada rasa kasian sama Peter
Pan yang ditinggal sama teman-temannya, sementara teman-temannya mulai menua,
ia masih tetap ada di Neverland
Island, menjemput Wendy
dan keturunannya setiap tahun.
Inilah kisah seorang anak yang ‘menolak’ untuk
jadi dewasa… emang sih, kadang rasanya enak jadi anak-anak… selalu happy, ceria,
nyaris tanpa beban.
Submitted for:
-
Baca Bareng BBI bulan April 2014 – tema: Fairy Tales
-
Lucky No. 14 Reading Challenge – category: Once upon a Time
-
Children Literature Project
1 comments:
samaaa...gw baca yg versi inggrisnya juga berasa bosen fer. kirain versi terjemahan lebih ceria XD btw suka sama covernya euy
Post a Comment