Takdir Elir
Hans J. Gumulia
GPU - 2012
238 hal
(Gramedia Plasa Semanggi)
Memasuki sebuah dunia baru bernama Vandaria.
Entah kenapa dari awal cerita, ‘memancarkan’ aura yang begitu tenang. Mungkin
karena diawali dengan setting tempat yang sacral, di sebuah kuil tempat Pendeta
Agung. Tapi di balik ketenangan itu, sebenarnya ada konflik yang mengganggu di benua
Elir. Di Benua Elir ini sedang terjadi konflik yang tak diketahui dengan jelas
apa masalahnya. Yang jelas, dua kerajaan besar yang berkuasa di benua Elir ini
sama-sama sedang menahan diri untuk tidak memulai peperangan.
Dua kerajaan ini adalah Kerajaan Serenade di
barat benua Elir, dipimpin oleh Raja Althor, dan Kerajaan Vandergaar, di timur
benuar Elir, dipimpin oleh Raja Xaliber. Dua raja ini adalah raja yang
bijaksana dan dicintai rakyatnya. Kehidupan di kedua kerajaan relatif tenang –
ini sebelum adanya masalah aneh dan gak jelas ini. Padahal, dua raja ini dulunya
bersahabat, lho. Perbedaan dari keduanya adalah Raja Althor ini lebih perasa,
susah banget menyembunyikan apa yang lagi dia pikirin atau lagi dirasakannya.
Beda dengan Raja Xaliber yang kalau melihat raut wajahnya, orang lain gak akan
tahu apa yang lagi di pikirin.
Atas petunjuk dari Vanadis (dewa-dewi Vandaria),
Pendeta Agung memerintahkan Rozmerga untuk pergi ke benua Elir dengan membawa
selembar surat yang ditujukan kepada dua raja tersebut. Rozmerga ini adalah
framless anggota Kesatria Valiant Ordo Vhranas di Tanah Suci Bedina..
Selain Rozmerga, ada Liarra, framelss keturunan
suci Flavianus, yang tinggal di Hutan Tentram Raz’ Vinel, dengan busur
Valuminaire, busur legendari yang ‘melemparnya’ ke dunia lain – ke Padang Pasir
Tak Bernama, di mana ia bertemua dengan Sigmar. Dan ternyata Sigmar dengan
senjata pusakanya, sebuah pisau belati bernama Sylia. Sigmar ini adalah pemudah
‘blasteran’, separuh frameless, separuh manusia.
Raja Althor memiliki senjata pedang yang sangat
besar (beneran gueeede banget), bernama Valdin, sedangkan senjata Raja Xaliber
adalah Kriger, sebuah tombak. Dua senjata ini juga merupakan warisan dari tetua
framless Flavianus. Dan bila keempat senjata ini saling bersentuhan, keempat
pemegang senjata ini akan mendapatkan sebuah visi, dari masa lalu.
Keempat orang inilah, plus Rozmerga yang akan
menentukan takdir bagi benua Elir. Merekalah yang bias menyelesaikan konflik
dan menyingkirkan aura jahat yang menyebabkan perpecahan ini.
Ada beberapa hal yang gue suka atau yang
nyangkut, jadi kali ini pake bullet
points aja deh,
- Mulai dari cover… ouch… hehehe.. ada cewek seksi, berbusana minim… hihihi.. awas, ada yang iseng ngelapor ke Komisi Anti-Pornografi (eh.. apakah ada komisi ini?)
- Lalu masuk ke deskripsi tokoh – di sini pengenalan singkat para tokoh berhasil membuat gue gak bingung menebak latar belakang para tokoh. Dan, favoritku adalah Sigmar yang kocak.
- Yang keren di cerita ini menurut gue (salah satunya) adalah ide ‘pohon rumah’ tempat tinggal para frameless Flavianus dan negeri di awannya Republik Highwind
- Terbayang-bayang asparagus bakar kesukaan Rozmerga
- Bahwa cerita fantasi gak harus dengan nama para tokoh yang ribet penulisan dan pengucapannya, dan gak harus ada binatang atau makhluk aneh yang mengerikan. Di cerita ini, hanya muncul dua makhluk baru yaitu Gorken dan Kelabang Raksasa. Gorken ini kocak banget, sukanya sama yang metal dan bling-bling :D
- Karena si Kerajaan Serenade identik dengan warna putih, dan Kerajaan Vandergaard identik dengan warna hitam – gue pikir ini adalah simbol si baik dan si jahat, tapi ternyata bukan. Dua-duanya baik, dan dua-duanya ganteng… hehehe..
- Tokoh di cerita ini semuanya masih baik-baik, si tokoh antagonis masih belum muncul secara utuh.
- Framelss – makhluk baru yang unik. Punya dua bola mata yang berbeda, punya kemampuan sihir. Ciri lebih lengkap, silahkan tengok di website Vandaria.
- Ceritanya gak rumit, gak kebanyakan masalah dan rahasia. Jadinya, berasa santai aja gitu pas bacanya. Buat gue, jadi lebih menikmati proses bacanya tanpa perlu harus mengingat begitu banyak tokoh dan hubungan mereka.
- Pleasee… lanjutannya jangan kelamaan ya, terbitnya…
Novel Vandaria Saga yang sudah terbit sejauh ini,
selain Takdir Elir ,adalah Harta Vaeran, Ratu Seribu Tahun (dua buku ini,
kemarin nyari di Gramedia Pondok Indah Mall udah out of stock), lalu ada
kumpulan cerpen Kristalisasi dan Hailstrom. Dan, ehem.. harga buku-buku
Vandaria Saga ini cukup ‘aduhai’. Hehehe…
Dunia Vandaria, diciptakan oleh A. Raditya.
Sebelumnya, pada tahun 2000, Raditya menciptakan karya berjudul Holy Knights,
sebuah cerita fiksi fantasi bersambung. Semua orang bisa ikut berpartisipasi
dan ambil bagian dalam dunia Vandaria. Hehehe.. kalo gue sih, sebagai penikmat
aja deh…
Mari, yuk… kita ‘Mengkristal bersama Vandaria’.
*bikin tulisan ini, sambil buka website-nya
Vandaria Saga… ‘merinding’ sendiri denger musiknya, dan lansung kebayang, kalo
jadi film kaya’ apa ya?*
2 comments:
aku jg ga nyaman sama covernya.. >_<
suka sih cuma waktu dibaca di kereta ampe diliatin mas-mas dan bapak bapak.. >_<
hahaha.. pengen tau aja itu mas2 and bapak2 :)
Post a Comment