Nibiru dan Kesatria Atlantis
Tasari
GK @ 2010
Penebit Metamind - Cet. I, Desember 2010
692 hal
(via bukumoo123)
Tersebutlah sebuah negara bernama Kedhalu, yang
didirikan oleh seorang raja baik hati dan dicintai oleh rakyatnya bernama Raja
Saternatez. Kedhalu dibagi menjadi dua bagian yaitu Kedhalu Utara dan Kedhalu
Selatan. Setelah Raja Saternatez ‘menghilang’, Kedhalu dipimpin oleh Petunya.
Kedhalu Utara adalah tempat pemerintah berpusat.
Di sini semuanya bisa dibilang makmur dan mewah. Penduduk Kedhalu bagian Utara
ini berpenampilan rapi dan terpelajar. Rumah mereka bagus-bagus
Berbeda dengan Kedhalu bagian Selatan. Di sini
semua lebih kasar, rumah mereka berdinding lumpur sudah mengeras. Mereka
bekerja sebagai pekerja kasar untuk orang-orang Utara. Dan di sinilah Dhaca
Suli – tokoh utama dalam buku ini – dilahirkan.
Dhaca Suli ini anak yang ‘bengal’, bandel. Tiga
tahun berturut-turut ia selalu tinggal kelas. Anak-anak Kedhalu menuntut ilmu
di Bhepomany, tempat mereka mengasah Pughaba yang mereka miliki. Ada bisa
menguasai unsur alam, binatang, ruang dan waktu, menghilang, bahkan hingga
kekebalan, menyembuhkan luka dan mengendalikan pikiran.
Pughaba ini adalah semacam ‘kekuatan’ yang ada
pada setiap penduduk Kedhalu. Dan Pughaba ini harus terus dilatih agar mereka
semakin kuat. Biasanya sih, kalo udah lulus dari Bhepomany, mereka bekerja
untuk Petunya.
Masa lalu Dhaca Suli ini juga misterius, ibunya
sudah meninggal dan ayahnya, Wamap Suli seorang kuli kasar ber-Pughaba rendah,
yang gara-gara Dhaca mimpi buruk jadi panik.
Aduh… rasanya akan sangat panjang kalo diceritain
semuanya di sini.. bukunya aja tebel banget.
Tapi, yang jelas, dari awal sih keliatan si Dhaca
Suli akan jadi salah satu penentu nasib Kedhalu. Di mana setiap 5013 tahun,
sang pembawa kiamat, Nibiru akan muncul dan membawa kehancuran bagi Kedhalu.
Banyak pihak-pihak yang iri dengan Dhaca Suli, si bocah dari Selatan yang
tiba-tiba saja jadi buah bibir se-Kedhalu. Hingga akhirnya ada juga yang ingin
membuat Dhaca celaka.
Dhaca yang tadinya seorang bocah bandel dengan gank Empat Keparat Kecil-nya, jadi
seorang anak yang tangguh dan punya tekad.
Lalu, ada kejuaraan Piala Bhepomany, yang
rintangan berlapisnya mengingatkan gue pada Triwizard Turnament-nya Harry
Potter. Tapi di sini lebih keren dong… rintangannya lebih banyak.
Horeee… *tepok tangan sendiri* .. rasanya ini
adalah yang pertama kalinya gue berhasil menyelesaikan buku ‘seksi’. Terkagum-kagum
dengan buku yang sangat tebal ini. Gue menemukan ‘rasa’ yang berbeda dari apa
yang gue temukan ketika membaca Muhammad: Lelaki Penggengam Hujan. Karena
‘wujud’nya yang gendut, hard cover, gue jadinya hanya membaca buku ini saat
weekend. Soalnya, ribet aja kalo dibawa-bawa ke kantor.
Wah, di dalam buku ini, banyak banget nama-nama
aneh, penulisannya juga ribet bener, tentu saja tak ketinggalan hewan-hewan
yang juga wujudnya ajaib. Gue juga jadi bertanya-tanya, akan setebal apakah
buku selanjutnya (konon kabarnya sih ada – yah, mengingat ending yang
menggantung itu).
Untuk mempermudah pembaca, di bagian akhir, Tasaro
menulisakan ringkasan sejarah Kedhalu. Lengkap dengan kitab-kitabnya, nama
raja-raja, lalu peta Kedhalu sendiri.
Kalau buat gue, membaca kisah ini serasa membaca
cerita tentang negeri khayangan. Terutama kalau membayangkan busana yang
dikenakan para penduduk Kedhalu Utara – misalnya di keluarga Thalkay – baju
yang melambai sampai ke lantai (eh.. berima.. :D), rambut panjang berurai serta
tutur kata yang lemah lembut.
Akhir kata… mungkin baru pertama kali ya, gue
membaca fantasi karya penulis Indonesia yang ‘selengkap’ ini – yah mungkin
terlepas dari beberapa kekurangan. Tapi, keren banget kan, ‘mengkhayal’,
menciptakan negeri sendiri, bahasa-bahasa dan istilah sendiri, bahkan gue
serasa baca buku sejarah. Konfliknya sendiri juga ribet. Tebakan gue sedikit
meleset… tentang siapa yang berhak memakai cincin Raja Saternatez… benar-benar
di luar dugaan…
* Tulisan
ini dibuat dalam rangka Posting Bareng BBI – genre fantasy. Ehmm tadinya pengen
ikutan yang tema Gothic, tapi takut gak keburu – secara sedikit ‘mengantuk’
setiap baca bukunya… hehehe…
5 comments:
wowww..hebat fer, berhasil baca buku tebel! =D dan karya penulis lokal pula ya...btw gw suka covernya, tampak menarik dan gak kayak buku lokal ya =)
kapan ya bisa beli buku ini? aduh lihat tumpukan. Bagusnya itu si tasaro bikin bahasa dan kamus sendiri ya keren
@astrid: ilustrasi di dalemnya juga bagus :)
@dion: coba tanya sama ana tuh, aku beli di bukumoo123, dgn harga 'miring' :)
buku ini emang keren :).. tapi.. hmmm.. masih bintang 3 aja deh :D
eh kabarnya ini buku mau dibuat seri keduanya .. aku nunggu serinya lengkap aja deh. *eh :D
judulnya tertarik...illustrasi sampulnya saja yang bikin saya pikir2 beli.
kapan2 coba baca...
Post a Comment