Wednesday, May 09, 2012

Danny the Champion of the World



Danny the Champion of the World (Danny si Juara Dunia)
Roald Dahl @ 1977
Quentin Blake (illustrator)
Poppy Damayanti Chusfani (Terj.)
GPU – Cet. II, Januari 2010
248 hal.
(Jembatan penyeberangan Semanggi)

Ah.. senangnya dalam waktu yang berdekatan, gue menemukan dua buku Roald Dahl yang tergolong ‘langka’ ini – dengan harga yang sangat ‘bersahabat’. Dan yang gak diduga-duga, waktu lagi jalan di jembatan penyeberangan, ada yang jual buku-buku murah (hmmm.. biasanya bajakan sih), dan tiba-tiba gue melihat buku ini. Gue buka, dan ternyata buka bajakan. Happy…. Langsung aja gue beli…

Kali ini bercerita tentang Danny yang tinggal hanya berdua dengan ayahnya di dalam sebuah caravan. Ibu Danny sudah meninggal saat Danny masih bayi. Ayahnya mempunyai sebuah bengkel kecil. Kehidupan mereka sederhana, tapi mereka tak pernah merasa kekurangan.

Bagi Danny, ayahnya adalah segalanya. Setiap malam, ayah kerap membacakan dongeng sebelum tidur. Pokoknya ayah adalah sosok yang sangat ia kagumi.

Sampai suatu hari, ia justru mendengar cerita bahwa ayahnya tak sesempurna yang ia lihat selama ini. Ayah Danny menyimpan rahasia besar yang menjurus pada perbuatan kriminal. Wah…. Tapi apakah itu?

Justru setelah ayahnya bercerita, Danny pun gak sabar ingin ikut serta dalam petualangan bersama ayahnya. Rencana yang sempurna pun disusun – tujuannya utamanya adalah untuk menjebak Mr. Hazell yang pelit dan sombong itu.

Dan, lebih hebatnya lagi, beberapa tokoh masyarakat di kota kecil itu – eh, bukan pejabat penting sih, tapi penduduk kota yang dipandang sebagai warga ‘baik-baik’ seperti Dokter Spencer, Sersan Samways, atau Mrs. Clipston yang istri seorang pendeta – mereka ikut terlibat dalam misi rahasia itu.

Hihihi… asyik banget nih. Cerita ini terinspirasi dari cerita masa kecil Roald Dahl sendiri. Misalnya, karavan tempat tinggal Danny terinspirasi dari karavan yang ada di kebun Roald Dahl, atau, Danny yang udah bisa nyupir mobil di usia sembilan tahun, Roald Dahl sendiri mengajar putrinya, Ophelia, mengendarai mobil di usia sepuluh tahun.

Yang pasti, ada satu pesan di akhir cerita yang oke banget, yang intinya: “Jadilah orang tua yang asyik, karena bagi anak-anak, punya orang tua yang kaku sama sekali gak menyenangkan.” Hehehe.. bener banget, Opa Dahl.

2 comments:

alvina vanila said...

yeaay.. udah punya berapa Dahlnya Mbaak? aku juga masih berburu lagi nih :D

ferina said...

@orybun: hmmm berapa ya? yang pasti masih nyari Aruk-Aruk sama George Marvelous Medicine

o ya, James-nya udah gak ada aku cari di Gramedia. Adanya cuma The Giraffe, The Pelly and Me sama The Magic Finger

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang