I am Number Four
Pittacus
Lore @ 2010
Nur
Aini (Terj.)
Mizan – Cet. I, Januari 2011
493 hal
(via surgabuku’s clearance sale)
Sembilan orang anak dilarikan dari Planet Lorien
ketika planet mereka diserang oleh kaum Mogadorian. Masing-masing anak ditemani
oleh pendamping mereka. Sebelum meninggalkan Planet Lorien, mereka diberi
mantra, sehingga kaum Mogadorian yang kejam tidak bisa membunuh mereka, kecuali
secara berurutan. Jika salah satu dari mereka berhasil dibunuh, akan timbul
bekas luka di kaki mereka.
Tiga guratan sudah menandai kaki John Smith – si
Nomor Empat. Ini artinya para kau Mogadorian kini mengincar dirinya. Selama 10
tahun hidup di Bumi, John Smith – ini nama terbarunya, hidup berpindah-pindah
tempat bersama pendampingnya, Henri. Mereka selalu berganti identitas dan
nyaris tak pernah lama berada di satu kota. Sembilan anak itu disebut Garde dan
para pendamping disebut Cêpan.
Planet Mogadorian menyerang Planet Lorien untuk
mendapatkan sumber kehidupan baru. Planet Lorien kaya dengan berbagai sumber
alam. Dan setelah Planet Lorien hancur, selain memburu kesembilan anak itu,
para Mogadorian juga mengincar planet Bumi sebagai sumber kehidupan baru.
Di Bumi, para Garde dan Cêpan berbaur dengan
manusia. Sebisa mungkin menghindar kontak yang terlalu dekat, jangan sampai
punya foto. Mereka tersebar di seluruh penjuru bumi. Karena jika mereka
berkumpul, mantra itu akan pudar. Di Bumi mereka juga mengasah kekuatan mereka
yang disebut Pusaka. Pusaka itu akan berguna untuk berperang melawan Mogadorian
dan kembali ke Planet Lorien.
Dengan dirinya yang kini menjadi target, John
Smith benar-benar harus ekstra hati-hati. Tempat persinggahan mereka kali ini
adalah sebuah kota kecil di Ohio bernama Paradise. Tak disangka-sangka, di kota
ini John jatuh cinta dengan gadis bernama Sarah Hart dan ini justru membuat
keinginannya untuk berjuang semakin kuat. Ia tak ingin lari dan sembunyi lagi.
Di kota ini juga, mereka tahu bahwa para Mogadorian semakin dekat. Tapi, dengan
Pusaka yang ia miliki, John pun semakin siap untuk berjuang.
Duh, ini buku ternyata keren ya… Alien tak harus
berwajah buruk dengan jumlah mata yang tak normal, kepala besar, mulut aneh…
Alien di sini ganteng… :D Dan seperti manusia, mereka juga bisa terluka
meskipun mereka bisa sembuh dengan cepat dengan adanya batu penyembuh. Mereka
juga punya hati dan bisa jatuh cinta.
Gue rada gak setuju kalo cerita ini dibilang ‘The
Next Twilight Saga’. Meskipun ada unsur romance-nya, I am Number Four tidak
menitikberatkan pada cerita cinta-cintaanya. Gue lebih ngeliat cerita ini
sebagai cerita ‘super hero’. Tokohnya juga gak ‘menye-menye’. Tapi, hmm.. emang
tetap aja sih, gue meleleh saat membaca bagian perpisahan John dengan Sarah.
Yang menarik lagi adalah penulisnya yang
‘misterius’ – Pittacus Lore – yang disebut sebagai Tetua di Planet Lorien. Saat
Planet Lorien dalam keadaan genting, para Tetua berkumpul, tapi tak ada yang
tahu bagaimana keadaan mereka – di mana mereka, apakah mereka masih hidup.
Dan salah satu Tetua, Pittacus Lore, mengisahkan
cerita ini (katanya) agar kita sebagai manusia waspada – keenam anak yang
tersisa, para Mogadorian, mungkin saja salah satu di antara kita – yang mungkin
saja tetangga, teman sekerja, orang yang lagi mondar-mandir, yang bisa jadi
lagi ngeliat gue nulis review ini … hehehe.. bahkan menurut penuturan Pittacus
Lore, banyak tokoh dunia berasal dari Planet Lorien.
Benda keren yang ada di dalam buku ini adalah
Peti Loric. Saat terburu-buru pindah dan ‘ngungsi’ ke tempat lain, Peti Loric
satu-satunya benda yang gak boleh ketinggalan. Peti berukir dan terkunci. Hanya
bisa dibuka bersama-sama oleh Grande dan Cêpan, bisa dibuka oleh satu orang
saja jika salah satu di antara mereka sudah tewas. Di dalam Peti Loric ini tersimpan
batu-batu kecil yang bisa membentuk jadi sistem tata surya Planet Lorien,
selain itu juga ada batu-batu penyembuh.
Penasaran pengen baca kelanjutannya… pengen cari
film-nya juga ah…
6 comments:
filmnya lumayan kereen, efek waktu perangnya bagus.. ayo Mbak nontoon.. :D
aku nggak selesai baca ini gara-gara nonton filmnya dulu :))
@orybun , @perihutan : waks.. harus segera cari film-nya nih...
kalau gitu saya nonton filmnya aja deh :)
*nyari pinjeman
ada yang punya file pdf versi indonesianya ?
@Helvry: masih nyari nih filmnya, belum ketemu juga
@Fakikh: wah, kalo pdf indonesia-nya saya gak tau di mana nyarinya :)
@Leadership: terima kasih buat kunjungannya
Post a Comment