Perfect Chemistry
Simone Elkeles @ 2008
Angelic Zaizai (Terj.)
Penerbit Terakota - 2011
451 Hal.
Brittany Ellis, tipe cewek yang dari segi fisik akan membuat iri perempuan-perempuan lain. Cantik, berambut pirang, kaya, ketua pemandu sorak. Pacarnya ‘tentu saja’ pemain football. Kaya’nya emang harus begitu ya, pemandu sorak pacarnya harus pemain football. Collin, pacarnya, menyebut mereka ‘Pasangan Emas’. Uh.. narsis banget…
Kehidupan Brittany tampak sempurna dari luar. Pakaian yang keren, mobil keren, dan Brittany harus selalu menunjukkan kesempurnaan itu di depan teman-temannya. Semua itu demi untuk menutupi ‘ketidaksempuranaan’ di dalam kehidupannya yang sebenarnya. Brittany memilik ibu yang perfeksionis, ayah yang selalu sibuk dan kakak perempuan yang mengindap penyakit celebral pansy..
Tapi kesempuraan itu pelan-pelan ‘berakhir’. Berawal dari kelas Kimia, saat Brittany harus berpasangan dengan Alejandro Fuentes atau Alex. Alex dikenal sebagai anak berandal, anggota gang yang berbahaya, tinggal di sisi kota yang berbeda dari tempat Brittany tinggal. Pokoknya, di mata orang ‘baik-baik’, pemuda seperti Alex harus dijauhi.
Bukan mau Alex untuk jadi anggota gang Latino Blood. Tapi, sebuah ‘keharusan’ demi melindungi keluarganya. Tapi, sebisa mungkin Alex menghindar dari keharusan melakukan transaksi narkoba. Namun, di sekolah, Alex dianggap trouble maker.
Brittany harus menghadapi sikap Alex yang ceplas-ceplos. Di hadapan Alex, kesempurnaan Brittany tak ada artinya. Alex terbiasa dengan kerasnya kehidupan antar gang. Bagi Alex, Brittany perempuan manja yang masalah terbesarnya hanya mencari kuteks yang sesuai dengan warna bajunya.
Lama-lama, sikap Alex yang cuek malah membuat Brittany nyaman. Berbeda dengan ketika ia bersama Collin. Dan Alex pun, melihat ada yang berbeda dari seorang Brittany. Hmm.. tapi sebenarnya, ada motif lain di balik niat Alex untuk menjadi lebih dekat dengan Brittany.
Memang sih, ceritanya klise, kisah cinta dua orang dengan latar belakang yang sangat jauh berbeda. Tapi cara berceritanya yang bikin jadi menarik. Ditambah lagi kehidupan anak SMA (di Amerika) yang kaya’nya ‘gerah’ kalau di usia 18 tahun tapi masih virgin :D
Pertama, gue suka dengan cover-nya. Bandingkan dengan cover versi aslinya yang hmm… dewasa. Kedua ternyata ceritanya cukup ok. Endingnya menurut gue cukup ‘manis’. Terus, porsi antara Alex dan Brittany juga imbang. Jadi bisa membayangkan kehidupan dari dua sisi tokoh yang berbeda.
Ternyata buku ini ada sekuelnya, yang nyeritain kehidupan adik-adik Alex – Carlos dan Luis. Tapi, lebih keren lagi, kalau ada lanjutan gimana kehidupan Alex selanjutnya. Apakah sesuai dengan keinginan Brittany atau masih di jalan yang lama?
Simone Elkeles @ 2008
Angelic Zaizai (Terj.)
Penerbit Terakota - 2011
451 Hal.
Brittany Ellis, tipe cewek yang dari segi fisik akan membuat iri perempuan-perempuan lain. Cantik, berambut pirang, kaya, ketua pemandu sorak. Pacarnya ‘tentu saja’ pemain football. Kaya’nya emang harus begitu ya, pemandu sorak pacarnya harus pemain football. Collin, pacarnya, menyebut mereka ‘Pasangan Emas’. Uh.. narsis banget…
Kehidupan Brittany tampak sempurna dari luar. Pakaian yang keren, mobil keren, dan Brittany harus selalu menunjukkan kesempurnaan itu di depan teman-temannya. Semua itu demi untuk menutupi ‘ketidaksempuranaan’ di dalam kehidupannya yang sebenarnya. Brittany memilik ibu yang perfeksionis, ayah yang selalu sibuk dan kakak perempuan yang mengindap penyakit celebral pansy..
Tapi kesempuraan itu pelan-pelan ‘berakhir’. Berawal dari kelas Kimia, saat Brittany harus berpasangan dengan Alejandro Fuentes atau Alex. Alex dikenal sebagai anak berandal, anggota gang yang berbahaya, tinggal di sisi kota yang berbeda dari tempat Brittany tinggal. Pokoknya, di mata orang ‘baik-baik’, pemuda seperti Alex harus dijauhi.
Bukan mau Alex untuk jadi anggota gang Latino Blood. Tapi, sebuah ‘keharusan’ demi melindungi keluarganya. Tapi, sebisa mungkin Alex menghindar dari keharusan melakukan transaksi narkoba. Namun, di sekolah, Alex dianggap trouble maker.
Brittany harus menghadapi sikap Alex yang ceplas-ceplos. Di hadapan Alex, kesempurnaan Brittany tak ada artinya. Alex terbiasa dengan kerasnya kehidupan antar gang. Bagi Alex, Brittany perempuan manja yang masalah terbesarnya hanya mencari kuteks yang sesuai dengan warna bajunya.
Lama-lama, sikap Alex yang cuek malah membuat Brittany nyaman. Berbeda dengan ketika ia bersama Collin. Dan Alex pun, melihat ada yang berbeda dari seorang Brittany. Hmm.. tapi sebenarnya, ada motif lain di balik niat Alex untuk menjadi lebih dekat dengan Brittany.
Memang sih, ceritanya klise, kisah cinta dua orang dengan latar belakang yang sangat jauh berbeda. Tapi cara berceritanya yang bikin jadi menarik. Ditambah lagi kehidupan anak SMA (di Amerika) yang kaya’nya ‘gerah’ kalau di usia 18 tahun tapi masih virgin :D
Pertama, gue suka dengan cover-nya. Bandingkan dengan cover versi aslinya yang hmm… dewasa. Kedua ternyata ceritanya cukup ok. Endingnya menurut gue cukup ‘manis’. Terus, porsi antara Alex dan Brittany juga imbang. Jadi bisa membayangkan kehidupan dari dua sisi tokoh yang berbeda.
Ternyata buku ini ada sekuelnya, yang nyeritain kehidupan adik-adik Alex – Carlos dan Luis. Tapi, lebih keren lagi, kalau ada lanjutan gimana kehidupan Alex selanjutnya. Apakah sesuai dengan keinginan Brittany atau masih di jalan yang lama?
3 comments:
baru mau komentar ceritanya kayaknya klise eh ternyata bener :D
yang kayak gini masuk teenlitkah ? atau udah chicklit ?
Udah beli dan udah ditimbun rapi, tapi... setelah baca review ini bahwa bukunya ada sekuel jadi males~ nunggu sekuelnya keluar dulu kali yaa~
@Fiction's World: ya.. std lah... :) sebenernya sih bisa masuk kategori teens (mengingat tokoh2nya yang masih pada remaja), tapi emang ceritanya 'dewasa' :D
@okeyzz: kaya'nya sekuelnya gak berhubungan sama Alex & Brittany deh. Tapi lebih nyeritain adik2nya si Alex.
Post a Comment