Flipped
Wendelin van Draanen @ 2001
Scholastic – Januari 2004
212 hal.
Kalo inget-inget jaman cinta monyet, jaman
suka-sukaan sambil malu-malu kucing, rasanya seru dan lucu banget (jadi
sebenernya suka sama si monyet apa si kucing sih?)… dan baca novel ini, beneran
bikin gue jadi mengenang kembali masa-masa itu. Jaman-jaman SD,
yang katanya belum boleh tuh namanya suka-sukaan sama cowok, apalagi pacaran.
Jaman kalo suka sama orang, terus curhat deh ke temen, dengan satu pesan
“Jangan bilang siapa-siapa ya”, tapi curhatnya ke hampir ke semua temen cewek…
terus kalo disorakin, “Ciee….” Itu malunya ampun… sampe gak berani gerak. Atau kalo kebetulan ketemu di jalan, suka
pura-pura gak liat (padahal pengen banget disapa). #eh.. kenapa gue jadi curhat
lagi….?
Jadi di usia kesekian ini, gue membaca kisah
cinta monyet antara Byrce Loski dan Juli Baker. Byrce yang baru aja pindah
rumah, langsung disambut Juli, tetangga barunya, yang menurut Byrce rada
‘gengezzz’. Gak di rumah, gak di sekolah, Juli selalu ngikutin Byrce.
Juli, gadis yang riang, pintar dan penuh
semangat. Dunianya langsung ‘jungkir balik’ ketika ia terpikat dengan mata biru
Byrce. Dan ia langsung membayangkan akan mendapatkan ciuman pertama dari Byrce.
Berbagai upaya dilakukan untuk mendekat Byrce, tapi Byrce malah ngedeketin
cewek lain, supaya bisa menjauhi Juli. Satu-satunya yang diinginkan Byrce,
adalah supaya Juli ‘lenyap’ dari kehidupannya.
Dibilang berteman, rasa gak, tapi kalo gak
berteman, mereka toh satu sekolah, satu kelas. Beranjak remaja, berbagai
peristiwa terjadi – mulai dari insiden pohon sycamore, insiden telur dan acara
‘lelang cowok’ untuk cari dana.
Sampai akhirnya mereka menyadari, kalo yah, gak
ada salahnya saling memberi kesempatan kan…
Kisah novel ini sederhana aja sih, tapi jangan
liat kalo hanya berkisah tentang abg yang lagi jatuh cinta, tapi juga tentang
keluarga. Ada banyak karakter menarik di dalam buku ini, misalnya Juli, si
gadis periang yang nyaris gak berpikir tentang keburukan orang lain, yang di
awal sempat membuat gue teringat sama Hermione, Byrce yang ‘pengecut’, Mr.
Baker dan kakek Chet yang bijaksana, Mr. Loski – seorang ayah yang berusaha
tampil ‘sempurna’ dan suka merendahkan orang lain, belum lagi si kembar Matt
dan Mike (yang bikin gue inget sama George dan Fred Weasley – ooopsss … gak
pernah bisa move on dari Harry Potter kaya’nya)
Banyak bagian-bagian lucu dalam buku ini, tapi
juga membuat haru. Pasangan Juli dan Byrce ini kadang pengen gue jewer. Kadang
sok jual mahal, tapi eh, tau-tau deketin lagi, minta ma’af. Terus, sok gak mau
deket-deket, tapi kepikiran kannnn… Dan yang menarik lagi, karena buku ini
diceritakan dari sudut pandang Byrce dan Juli, jadi kita bisa tau perasaan
mereka masing-masing terhadap satu kejadian yang sama.
Apa yang membuat gue tertarik membeli (dan
membaca) novel ini adalah tentu karena cover yang simple. Yah, gue sih memang
penggemar cover buku dengan latar putih dan hanya fokus di satu objek – seperti
si anak ayam terbalik ini. Anak ayam yang akan ‘menelurkan’ sebuah kisah antara
Juli dan Byrce. Dan untunggg.. gue
menemukan versi bahasa Inggrisnya, karena ternyata pernah liat bolak-balik
versi terjemahan dan gak membuat gue tertarik karena.. mmm.. covernya.
Recommended untuk para ABG, untuk mommy-mommy
yang mau bernostalgia, dan untuk para ayah yang bisa belajar dari bijaksana
dari Mr. Baker dan Kakek Chet dan untuk gak berpandangan negatif kaya’ Mr.
Loski.
Penulis buku ini - Wendelin van Draanen – juga
berprofesi sebagai guru
Submitted for:
-
Lucky No. 14 Reading Challenge – category: Cover Lust
-
Young Adult Reading Challenge 2014
- Books in English Reading Challenge 2014
-
Children Literature Project
-
New Author Reading Challenge 2014
1 comments:
Mbak Feeer....aku masih mau buku ini :))
Post a Comment