Tuesday, July 31, 2012

The Sherlockian



The Sherlockian
Penerbit: Twelve, Hachette Book Group (2010)
350  hal.
(Pinjam sama Astrid)


Arthur Conan Doyle, sebenarnya rada ‘kesal’ dengan sosok Sherlock Holmes yang ternyata lebih ‘ngetop’ dibandingkan dirinya sendiri – si pencipta tokoh detektif flamboyan yang cerdas itu. Bahkan, para fans Holmes, menganggap sosok itu adalah nyata. Tak jarang Doyle menerima surat yang isi sebenarnya ditujukan kepada Holmes – ada yang minta cariin kucingnya yang hilang lah, minta tangkepin penjahat lah, dan lain-lain.

Maka, di suatu hari, Doyle memutuskan untuk ‘mengakhiri’ kisah Sherlock Holmes dalam ‘Kisah Penutup’ (baca: Memoar Sherlock Holmes). Doyle menerima caci-maki dari para penggemar Holmes yang terkejut. Mereka berduka.

8 tahuh kemudian, lagi-lagi, Doyle membuat kejutan. Dengan ‘memunculkan’ kembali kisah Sherlock Holmes. Kemunculan ini kembali menyisakan misteri, kenapa Holmes muncul kembali? Apa yang terjadi dalam kurun waktu 8 tahun itu?

Sir Arthur Conan Doyle rajin menulis buku harian. Tapi, justru buku harian yang memuat kisah hari-hari selama kurun waktu tersebut hilang.

Tahun 2010, para Sherlockian dikejutkan dengan berita bahwa salah satu anggota Baker Street Irregulars, kelompok Sherlockian yang ekslusif, berhasil menemukan buku harian itu. Tentu saja, para Sherlockian tak sabar menunggu laporan apa isi buku harian itu sebenarnya. Tapi sayangnya, si penemu buku harian itu  justru ditemukan tewas di kamar hotelnya.

Harold White, anggota terbaru dari Baker Street Irregulars, tidak mau menyerahkan perkembangan kasus itu pada polisi. Ia pun mulai melakukan penyelidikan a la ‘Sherlock Holmes’.

Layaknya Sherlock Holmes, baik Doyle maupun Harold memiliki ‘Watson’ mereka sendiri. Doyle dibantu oleh Bram Stroker (yup, sang penulis kisah Drakula), sementara Harold didampingi Sarah, seorang jurnalis yang ingin menjadikan kisah Diary Arthur Conan Doyle ini sebagai kisah ‘comeback’nya ke dunia jurnalistik.

Gue memutuskan untuk memasukkan buku ini ke dalam posting bareng BBI yang temanya ‘Historical Fiction’. Karena, Sir tokoh Arthur Conan Doyle boleh dibilang salah satu penulis yang membuat sejarah dengan tokoh Sherlock Holmes-nya, yang meskipun sudah satu abad, masih tetap memiliki penggemar tersendiri.

Buat gue yang baru saja mulai membaca kisah-kisah Sherlock Holmes, buku ini sangat menarik, sebuah kisah di belakang layar penulisan Holmes. Gak menyangka kan , kalau Doyle justru sebal dengan kesuksesan Sherlock Holmes. 

Reinbach Falls, Switzerland


Gaya penulisannya juga unik. Dua kisah yang berbeda, dengan rentang waktu yang jauh. Hingga akhirnya bertemu di satu titik. Jadi ikutan terharu pas ceritanya selesai.

Yang bikin gue cekikikan adalah saat membayangkan Arthur Conan Doyle dan Bram Stroker harus menyamar jadi perempuan untuk bisa masuk ke dalam sebuah pertemuan yang hanya boleh dihadiri oleh perempuan. Mereka berdua harus mencukur kumis mereka dan rela pake korset. 

Atau, silahkan bayangkan saat pertemuan Baker Street Irregulars, semuanya berdandan ala Sherlock Holmes. Mungkin bakalan tampak lucu, tapi namanya juga nge-fans berat, pastinya bakal diusahakan semirip mungkin dengan sang idola.

Ada thriller, ada juga humornya. 


Tentang penulis (dari goodreads.com):
Graham Moore is a twenty-eight-year-old graduate of Columbia University, where he received his degree in religious history. He grew up in Chicago, which was very cold, and then moved to New York, which was not really as cold, even though people who live there strangely pretend that it is.

He now lives in the not-at-all-cold Los Angeles, despite being the sort of person who thought he would never, ever live in Los Angeles. Life is funny that way.

22 comments:

Tezar said...

kayaknya recommended buat saya yang sherlockian :)

Kubikel Romance said...

Serlock holmes museumnya dari luar kerennnn, penasaran sama dalamnya #salahfokus

Belum pernah baca seri Sherlock, baru mencicipi filmnya aja :)

ferina said...

@Tezar: cocok banget, mas. coba2 aja dikode2in di twitter, kali2 ada yang mau kasih kado ultah :D

@Peri hutan: aku justru belum pernah liat film2nya Sherlock
kalo lagi blog walking, salah fokus itu wajar.. hehehe..

Astrid said...

ahhh akhirnya keluar juga reviewnya =D keren kan yaaah? gw suka penggambaran hubungan sobatannya doyle sama stoker =D trus iya pas mereka sok2 menyamar itu kocak bangeet...dan penasaran sama para sherlockian ini ya, segitu fanatiknya sama holmes sampe apal semua quote2nya,ckck

Jody said...

bukunya menarik, penulisnya masih muda juga. Sbg penggemar sherlock holmes kayanya harus baca buku ini.

peni astiti said...

baru baca sekali buku Sherlock. itu pun yang buat anak-anak, yang diterjemahin Umay :D

Anonymous said...

Hahaha.. Ga kebayang sir arthur conan doyle sampe nyamar2 segala.. Menarik bgt nih bukunya :D

alvina vanila said...

aaaa.. mau bacaaa.. *masukin wishlist

Lila Podungge said...

Baru nonton filmnya serinya sekali, en baca bukunya sekali juga.... Ngga bisa disebut Sherlockian ya? :D

ferina said...

@Astrid: kerennnn... thanks ya, udah pinjemin bukunya :). coba tanya sama mas Tezar yang (mengaku) Sherlockian, hafal gak sama quote2nya?

@Jody: hai mas Jody, pa kabar? ayo dibaca bukunya, mas

@Peni Astiti: Umay yang penyanyi itu? terbitan mana, mbak? *pengen cari*

@Annissa: iya.. ini bagian yang kocak banget

@Orybun: tambah terus wishlist-nya :D

@Justaveragereader: hehehe.. lumayan lah.. Sherlockian pemula :)

destinugrainy said...

segera masuk wishlist

Melisa said...

Aaarggghhh pengen pinjaaam!

Unknown said...

Setiap habis baca buku2 Sherlock, biasanya aku kayak detektif. Memperhatikan orang, barang & alam secara detail. Siapa tau berguna kalau ada peristiwa khusus. Tapi lama-lama capek, ga pernah ada peristiwa khusus itu. Haha....

Dion Yulianto said...

Saya juga suka Sherlock ...kumpulin dah semua serinya sampai mabok *raup sepuasnya

tp belum nemu karya Pak Conan Doyle yg The Lost World nih

Helvry Sinaga said...

sepertinya saya akan nonton filmnya dulu sebelum baca mbak :D

ferina said...

@Desty: semakin panjang daftar wishlist :)

@Melisa: silahkan colek2 astrid

@Monica: hahaha... kalo aku kaya' begitu, waktu jaman2 baca Lima Sekawan kali..

@dion: udah dikumpulin.. terus dibaca gak?

@Helvry: hahaha... sama dong :)

Anonymous said...

Ya ampun, bisa2nya buat cerita kaya gini... to-read setelah menamatkan semua seri SH ini. Penulisnya masih mudaa #distracted

Ren said...

Ebook, cari ebooknya (ga punya duit X) )
Benernya masih ga terlalu ngerti, ini jadinya fiksi doang ya? Kirain beneran Doyle sama Stoker itu mecahin kasus.

Sejak nonton Sherlock yang seri BBC jadi pengen baca bukunya :D

Fanda Classiclit said...

Wah menarik juga nih! *masukin ke WW besok ah :)*

ferina said...

@bacaanbze & @Ren: aku juga sempet berpikir jangan2 beneran Doyle sama Stroker jadi penyelidik

@Fanda: hehehe.. banyak yang mau masukin wishlist ternyata..

Oky said...

Buku ini bisa dinikmati buat yg belum pernah baca satupun seri Sherlock Holmes ga? Kayak aku, misalnya :D

ferina said...

@oky: bisa koq. aku juga baru sekali baca buku sherlock, tapi ternyata malah lebih suka sama buku ini :)

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang