Friday, September 16, 2011

Antologi Rasa

Antologi Rasa
Ika Natassa
GPU - Agustus 2011
344 hal.

Novel ini bercerita tentang kisah cinta yang mmm… apa ya, semu? (aih bahasa gue). Tentang orang-orang yang punya perasaan, tapi gak berani mengungkapkannya.

Keara, Haris dan Rully, bekerja di sebuah bank. Mereka dipertemukan ketika sama-sama bertugas ke daerah. Tapi, sifat ketiganya berbeda.

Keara, seorang gadis yang easy-going, suka clubbing, shopping dan fotografi. Jatuh cinta sama Rully, tapi karena dia tau, Rully suka dengan gadis lain, maka ia hanya berani berharap sekali saja pria itu memperhatikannya. Rully berbeda dari laki-laki yang selama ini kerap menjalin hubungan dengan dia.

Haris, seorang ‘womanizer’. Rayuan dan gombalannya hampir selalu berhasil membuat perempuan bertekuk lutut. Kecuali, Keara. Hanya Keara yang mampu membuat Haris merasa jatuh cinta, karena hanya Keara yang melihat Haris sebagai seorang sahabat.

Sementara Rully, yang paling ‘alim’ di antara mereka. Paling normal, jauh dari kehidupan malam. Tapi, sayang, cintanya justru hanya untuk seorang perempuan yang sudah berkeluarga.

Bolak-balik Keara berusaha menghapus bayangan Rully dan mencoba berhubungan dengan pria lain, tapi tetap saja, baginya itu hanya membohongi perasaannya. Sementara saat Haris berusaha jujur, justru ia kehilangan sahabat sekaligus perempuan yang ia cintai.

Keara itu tipe gadis yang ceria, tapi ketika bicara soal Rully, dia jadi berbeda. Di dalam kisah cinta segitiga (atau bahkan segiempat) ini, semua yang keliatan bahagia, ternyata gak begitu adanya. Keara itu tipe gadis yang ceria, tapi ketika bicara soal Rully, dia jadi berbeda. Atau Harris yang gampangnya gonta-ganti cewek, tapi di hadapan Keara justru kata-kata gombalnya selalu ‘mental lagi. Rully – si pria baik-baik ini – hanya berani berharap Denise akan meninggalkan suaminya.

Gue cuma mau jadi orang yang take care sama loe dan menemani loe di saat sulit ini
Antalogi Rasa page 269


Meski bertema cinta, tapi waktu membaca buku ini, rasanya campur aduk. Karena ditulis tidak hanya dari sudut pandang satu tokoh, jadi bisa ikut ‘ngerasain’ apa yang dialami setiap tokoh. Meskipun porsi untuk Rully gak sebanyak Keara dan Harris. Tokoh favorit gue, ternyata bukan Rully, tapi justru Harris. Si bad boy ini ternyata mau ‘bertobat’ demi seorang Keara.

Cara penulisan yang santai, bertaburan kalimat berbahasa Inggris, seolah bisa ‘menggambarkan’ sosok Ika Natassa – tokoh yang sama-sama banker, nge-fans John Meyer, suka fotografi.

Buat yang mau ber-menye-menye *colek Om Tan*, hayuuu.. dibaca buku ini… gak hanya akan jatuh cinta sama Keara, tapi juga tokoh-tokoh yang lain, plus.. siap-siap penasaran apakah Keara akan terus memburu Rully? Atau bersiap-siap menerima Harris?

Demi mendapat jawabannya, gue rela begadang untuk nyelesain buku ini.

3 comments:

Helvry Sinaga said...

kayaknya antologi deh mbak, bukan antalogi, hehehe

sepertinya bukunya seru yah :)

ferina said...

ups.. salah tulis :D

Wiwi said...

saya juga sdh baca novel ini, dan saya juga suka karakter si harris ;)

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang