Tarothalia
Tria Barnawi
GPU, Juni 2007
256 Hal.
IP pas-pasan, itu pun hasil kuliah di jurusan yang tidak disukai, 3 pekerjaan tidak ada yang bertahan, berakhir dengan ‘dipaksa mengundurkan diri’ alias dipecat, dan akhirnya bolak-balik cari lowongan pekerjaan di Koran. Itulah kehidupan seorang Thalia Jehan. Sebagai anak tengah dari tiga bersaudara, Thalia sering mengalami yang namanya sindrom anak tengah. Kakaknya, Delia, sukses di karir, anak paling penurut di keluarga, sebentar lagi bakal menikah dengan seorang dokter kandungan. Sedangkan adiknya, Kalya Jehan adalah seorang fotomodel dan bintang sinetron. Sementara Thalia… seorang pengangguran… Selain itu, Thalia orang yang temperamental.
Thalia pun akhirnya minta bantuan sahabatnya, Bella, untuk mencarikan pekerjaan. Bella yang punya banyak ide menemukan untuk memanfaatkan kelebihan Thalia. Iya, Thalia punya indera keenam, semasa kecil, Thalia sering terlihat ‘bermain-main’ dengan sosok yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.
Maka, atas ‘paksaan’ dari Bella, dibentuklah Tarothalia Consulting, di mana Thalia menjadi satu-satunya konsultan ‘spiritual’ dan Bella sebagai manajernya.
Klien pertama adalah atasan Bella sendiri yaitu Ibu Alin. Ternyata, meskipun sempat marah atas saran Thalia, Ibu Alin puas dengan service Thalia dan ia pun memanggil Thalia untuk konsultasi selanjutnya.
Dan tak disangka-sangka, bisnis Thalia ini berkembang pesat. Apalagi ketika salah satu kliennya adalah selebritis kondang yang sedang naik daun bernama Rayni. Kebetulan Rayni ini adalah sepupu seorang pria yang bikin Thalia panas-dingin bernama Cassio.
Rayni seolah jadi trendsetter, apa pun yang dimulai Rayni bakal diikuti oleh artis lain yang gak mau kalah. Bener aja, begitu tau Ray punya penasihat, artis lain juga berebut minta waktu untuk konsultasi dengan Thalia.
Buntutnya, Thalia pun lelah. Ia kehilangan kendali dan kesabaran atas dirinya sendiri. Ditambah lagi, ia selalu merasa ada yang gak beres setiap kali Bella dan Cassio bertemu. Kenapa Bella tampak cemburu setiap kali Thalia menyebut nama Cassio?
Thalia memutuskan untuk berhenti. Tapi, masalah gak berhenti sampai di situ aja. Persahabatannya dengan Bella diuji.
Mmmm… Tria Barnawi mungkin salah satu penulis ‘metropop’ yang gue suka. Soalnya, background ceritanya (yaaaa… meskipun gak jauh-jauh dari cinta), selalu unik. Misalnya, kisah cinta abad 22, atau robot jatuh cinta… dan kali ini memanfaatkan masalah ‘ramal-meramal’. Tapi, coba kalo sisi ‘Tarot’ di buku ini lebih di-expose… lebih seru kali ya. Soalnya, si Thalia ini justru sama sekali gak ahli baca Tarot.
Tria Barnawi
GPU, Juni 2007
256 Hal.
IP pas-pasan, itu pun hasil kuliah di jurusan yang tidak disukai, 3 pekerjaan tidak ada yang bertahan, berakhir dengan ‘dipaksa mengundurkan diri’ alias dipecat, dan akhirnya bolak-balik cari lowongan pekerjaan di Koran. Itulah kehidupan seorang Thalia Jehan. Sebagai anak tengah dari tiga bersaudara, Thalia sering mengalami yang namanya sindrom anak tengah. Kakaknya, Delia, sukses di karir, anak paling penurut di keluarga, sebentar lagi bakal menikah dengan seorang dokter kandungan. Sedangkan adiknya, Kalya Jehan adalah seorang fotomodel dan bintang sinetron. Sementara Thalia… seorang pengangguran… Selain itu, Thalia orang yang temperamental.
Thalia pun akhirnya minta bantuan sahabatnya, Bella, untuk mencarikan pekerjaan. Bella yang punya banyak ide menemukan untuk memanfaatkan kelebihan Thalia. Iya, Thalia punya indera keenam, semasa kecil, Thalia sering terlihat ‘bermain-main’ dengan sosok yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.
Maka, atas ‘paksaan’ dari Bella, dibentuklah Tarothalia Consulting, di mana Thalia menjadi satu-satunya konsultan ‘spiritual’ dan Bella sebagai manajernya.
Klien pertama adalah atasan Bella sendiri yaitu Ibu Alin. Ternyata, meskipun sempat marah atas saran Thalia, Ibu Alin puas dengan service Thalia dan ia pun memanggil Thalia untuk konsultasi selanjutnya.
Dan tak disangka-sangka, bisnis Thalia ini berkembang pesat. Apalagi ketika salah satu kliennya adalah selebritis kondang yang sedang naik daun bernama Rayni. Kebetulan Rayni ini adalah sepupu seorang pria yang bikin Thalia panas-dingin bernama Cassio.
Rayni seolah jadi trendsetter, apa pun yang dimulai Rayni bakal diikuti oleh artis lain yang gak mau kalah. Bener aja, begitu tau Ray punya penasihat, artis lain juga berebut minta waktu untuk konsultasi dengan Thalia.
Buntutnya, Thalia pun lelah. Ia kehilangan kendali dan kesabaran atas dirinya sendiri. Ditambah lagi, ia selalu merasa ada yang gak beres setiap kali Bella dan Cassio bertemu. Kenapa Bella tampak cemburu setiap kali Thalia menyebut nama Cassio?
Thalia memutuskan untuk berhenti. Tapi, masalah gak berhenti sampai di situ aja. Persahabatannya dengan Bella diuji.
Mmmm… Tria Barnawi mungkin salah satu penulis ‘metropop’ yang gue suka. Soalnya, background ceritanya (yaaaa… meskipun gak jauh-jauh dari cinta), selalu unik. Misalnya, kisah cinta abad 22, atau robot jatuh cinta… dan kali ini memanfaatkan masalah ‘ramal-meramal’. Tapi, coba kalo sisi ‘Tarot’ di buku ini lebih di-expose… lebih seru kali ya. Soalnya, si Thalia ini justru sama sekali gak ahli baca Tarot.
0 comments:
Post a Comment