Middlesex: Pencarian Jati Diri Seorang Manusia Berkelamin Ganda
Jeffrey Eugenides
Berliani M. Nugrahani (Terj.)
Serambi – Cet. II – Juli 2007
810 Hal.
"Aku terlahir dua kali: pertama, sebagai seorang bayi perempuan, pada hari tanpa kabut di Detroit, Januari 1960; lalu sekali lagi, sebagai remaja laki-laki, di sebuah ruang gawat darurat di dekat Petoskey, Michigan, pada Agustus 1974." (hal. 15)
Jeffrey Eugenides
Berliani M. Nugrahani (Terj.)
Serambi – Cet. II – Juli 2007
810 Hal.
"Aku terlahir dua kali: pertama, sebagai seorang bayi perempuan, pada hari tanpa kabut di Detroit, Januari 1960; lalu sekali lagi, sebagai remaja laki-laki, di sebuah ruang gawat darurat di dekat Petoskey, Michigan, pada Agustus 1974." (hal. 15)
Kalimat pembuka di buku ini memang jadi 'pancingan' untuk pembaca buat terus membaca buku ini. Karena bener-bener bikin penasaran dan memancing rasa tertarik untuk menelusuri buku dengan ketebalan lumayan ini.
Calliope Stephanides, menjalani kehidupannya selama 14 tahun sebagai seorang perempuan. Ia tidka menyadari ada keanehan dalam dirinya, sampai ketika ia beranjak dewasa, ia menyadari dirinya berbeda dengan teman-teman perempuan lainnya. Di usia dua belas tahun, ia belum mendapatkan menstruasi, berdada rata dan bertubuh lebih kurus dan jangkung. Di atas bibirnya, mulai ditumbuhi rambut tipis. Dan, ia lebih cenderung menyukai teman perempuan dibanding laki-laki. Keluarganya, terutama ibunya, Tessie Stephanides, juga mulai khawatir mengapa Calliope belum juga datang bulan.
Suatu hari, ia mengalami sebuah kecelakaan, dan dokter yang memeriksa menemukan adanya sebuah keanehan. Calliope pun dibawa ke dokter lain di New York untuk pemeriksaan lebih lanjut. Terungkaplah sebuah fakta bahwa Calliope adalah seorang Hermaphrodite alias berkelamin ganda. Saran Dr. Luce agar Calliope melakukan operasi ternyata ditolak.
Mulailah babak baru dalam kehidupan Calliope sebagai Cal Stephanides.
Buku ini lebih mirip sebuah memoar, sebuah kisah kehidupan seorang Cal Stephanides. Cal menuturkan sejarah keluarganya, awal mula terjainya kelainan genetis yang memungkinkan terjadinya sosok seorang Cal Stephanides.
Sejarah dimulai di sebuah wilayah di Yunani. Desdemona Stephanides tinggal bersama adiknya, Lefty Stephanides. Desdemona benar-benar mengabdikan hidupnya untuk merawat adiknya, sesuai janjinya pada ibunya. Bahkan berulang kali Desdemona mencarikan jodoh untuk adiknya, tapi Lefty ternyata tidak tertarik pada mereka.
Ternyata, tinggal hanya berdua, tidur bersebelahan, menimbulkan keanehan pada diri mereka. Rasa sayang, rasa tertarik bukan lagi semata karena mereka saudara kandung, tapi lebih dari itu. Rasa sayang yang timbul lebih arah rasa terhadap seorang wanita dan laki-laki.
Menjelang pelarian mereka dari Yunani ke Amerika akibat penyerbuan Turki, Lefty melamar Desdemona. Desdemona merima lamaran adiknya. Di kapal yang membawa mereka ke Amerika, Desdemona dan Lefty memainkan scenario sebagai pasangan yang baru saling mengenal dan jatuh cinta dalam di dalam pelayaran itu. Mereka pun menikah di kapal itu.
Di Amerika, mereka tinggal di rumah sepupu mereka, Sourmelina. Tidak ada yang tahu bahwa mereka adalah kakak beradik, kecuali Sourmelina.
Ketika hamil, Desdemona sempat diliputi kekhawatiran akan melahirkan anak-anak yang tidak normal. Tapi, ternyata hal itu tidak terbukti. Milton dan Zoe lahir dengan sehat dan normal. Tapi, kekhawatiran itu timbul lagi, ketika Milton tertarik ada Tessie, anak Sourmelina. Meskipun, Desdemona sudah menjodohkan Tessie dengan Mike, seorang calon pastur, Milton dan Tessie pun akhirnya menikah. Mike pun akhirnya menikah dengan Zoe.
Dari Milton dan Tessie, lahirnya Calliope Stephanides. Menurut ramalan sendok Desdemona, jenis kelamin si jabang bayi adalah laki-laki. Tapi Milton dan Tessie tidak mau percaya begitu saja, karena mereka berdua mendambakan anak perempuan setelah anak laki-laki pertama mereka, Chapter Eleven. Tapi, oleh Dr. Phil, dokter yang menangani persalinan, ditegaskan bahwa bayi itu berjenis kelamin perempuan. Berakhirlah masa kejayaan ramalan sendok Desdemona.
Calliope pun menjalani kehidupan sebagai seorang perempuan. Keanehan di awal masa remaja dianggap sebagai tanda bahwa pertumbuhan Calliope lebih lambat dari teman-temannya.
Dalam novel yang dibagi dalam empat bagian besar ini, Eugenides menjadikan Cal sebagai penutur. Bagian yang unik adalah waktu Cal cerita tentang ‘antrian’ di alam ‘sana’ sebelum akhirnya pemenangnya adalah Chapter Eleven. Bukan hanya itu, Eugenides juga dengan teliti dan sabar menguraikan sejarah selama rentang waktu 50 tahun. Benar-benar sebuah cerita yang menguraikan perjalanan keluarga selama 3 generasi.
Fiuhhhh… akhirnya… akhirnya… selesai juga baca novel besar nan tebal ini… benar-benar melelahkan… tapi, kadang bosan… kadang penasaran… tapi… legaaaaa….
4 comments:
akhirnya....
tayang juga!
Selamat yah Fer ^.^
Dikau berhasil melewati 800-an halaman ini dengan selamat, hua ha ha ha ha ha
hehehe.. diriku pun terharu... ternyata... bisa juga :)
ah, calliope pun tayang di sini ;))
ya begitulah, Mizz Antie... setelah melewati perjalanan panjang yang penuh rintangan dan tantangan, akhirnya... sampai juga di lembar terakhir.
Post a Comment