Different Ugliness, Different Madness (Balada Seorang Penyiar)
Marc Males
Rosi L. Simamora (Terj.)
GPU – Juli 2007
126 Hal.
Llyod Goodman, adalah seorang penyiar terkenal di tahun 30an. Tapi, dia tidak pernah mau menunjukkan ‘muka’nya di hadapan publik, malah ia lebih memilih menyewa orang untuk tampil sebagai dirinya. Lebih aneh lagi, di tengah masa jayanya, Lloyd tiba-tiba menghilang, meninggalkan para penggemar setianya.
Tidak ada yang tahu, bahwa produser radio CBN melakukan kebohongan dengan menampilkan sosok palsu dari Lloyd Goodman.
Di tempat lain, seorang wanita ‘berkelana’ dari satu kota ke kota lain dengan hanya membawa sebuah koper. Helen, nama wanita itu, seolah pergi tanpa tujuan. Helen punya satu keanehan, yaitu ia suka berbicara pada bayangannya sendiri di cermin, yang disebutnya sebagai Mary. Seolah-olah Helen memiliki kepribadian ganda.
Helen menumpang mobil-mobil untuk sampai ke tujuan berikut, atau dengan kereta api. Menginap di penginapan murah. Sampai satu hari, ia sampai di sebuah rumah yang seolah tanpa penghuni.
Ketika ia sedang asyik melihat mobil tua di rumah itu, tiba-tiba seorang laki-laki berwajah buruk rupa muncul. Tapi, entah kenapa, Helen tidak takut dengan laki-laki itu. Bahkan ia menerima tawaran laki-laki itu untuk bermalam.
Di rumah laki-laki itu, herannya tidak ada cermin. Padahal, Helen sangat membutuhkan cermin. Untuk itu, ia menyediakan cermin bagi Helen. Dan, secara tidak sengaja, ia melihat Helen sedang ‘berbicara’ sendiri dengan bayangannya di cermin.
Untuk membalas budi baik laki-laki itu, Helen memasak, mencuci pakaian dan berbenah. Baik Helen maupun laki-laki itu sama tertutupnya. Mereka punya rahasia masing-masing.
Tak disangka-sangka ternyata, perkenalan beberapa hari itu membuat si laki-laki yang ternyata Llyod Goodman itu jatuh cinta pada Helen. Ia mengutarakannya di stasiun saat Helen sedang menunggu kereta menuju tempat selanjutnya.
Akhirnya, rahasia diri masing-masing terkuak. Masing-masing bercerita tentang apa yang membuat mereka sama-sama ingin menyendiri.
Novel grafis ini gak terlalu tebal. Helen tua bercerita di sebuah stasiun kenangannya kepada Linda, anaknya. Di saat yang sama, sebuah stasiun televise mengangkat kisah tentang Lloyd Goodman, penyiar legendaris yang menghilang di saat ia sedang di puncak.
Yang sedikit mengganggu, adalah gambaran sosok Helen. Harusnya ia terlihat cantik, tapi di sini, justru seperti cewek macho, berbadan besar dan potongan muka yang juga besar… kesannya gagah banget, malah kadang terkesan serem (kadang cocok sih, dengan sosok Helen yang misterius itu)
Marc Males
Rosi L. Simamora (Terj.)
GPU – Juli 2007
126 Hal.
Llyod Goodman, adalah seorang penyiar terkenal di tahun 30an. Tapi, dia tidak pernah mau menunjukkan ‘muka’nya di hadapan publik, malah ia lebih memilih menyewa orang untuk tampil sebagai dirinya. Lebih aneh lagi, di tengah masa jayanya, Lloyd tiba-tiba menghilang, meninggalkan para penggemar setianya.
Tidak ada yang tahu, bahwa produser radio CBN melakukan kebohongan dengan menampilkan sosok palsu dari Lloyd Goodman.
Di tempat lain, seorang wanita ‘berkelana’ dari satu kota ke kota lain dengan hanya membawa sebuah koper. Helen, nama wanita itu, seolah pergi tanpa tujuan. Helen punya satu keanehan, yaitu ia suka berbicara pada bayangannya sendiri di cermin, yang disebutnya sebagai Mary. Seolah-olah Helen memiliki kepribadian ganda.
Helen menumpang mobil-mobil untuk sampai ke tujuan berikut, atau dengan kereta api. Menginap di penginapan murah. Sampai satu hari, ia sampai di sebuah rumah yang seolah tanpa penghuni.
Ketika ia sedang asyik melihat mobil tua di rumah itu, tiba-tiba seorang laki-laki berwajah buruk rupa muncul. Tapi, entah kenapa, Helen tidak takut dengan laki-laki itu. Bahkan ia menerima tawaran laki-laki itu untuk bermalam.
Di rumah laki-laki itu, herannya tidak ada cermin. Padahal, Helen sangat membutuhkan cermin. Untuk itu, ia menyediakan cermin bagi Helen. Dan, secara tidak sengaja, ia melihat Helen sedang ‘berbicara’ sendiri dengan bayangannya di cermin.
Untuk membalas budi baik laki-laki itu, Helen memasak, mencuci pakaian dan berbenah. Baik Helen maupun laki-laki itu sama tertutupnya. Mereka punya rahasia masing-masing.
Tak disangka-sangka ternyata, perkenalan beberapa hari itu membuat si laki-laki yang ternyata Llyod Goodman itu jatuh cinta pada Helen. Ia mengutarakannya di stasiun saat Helen sedang menunggu kereta menuju tempat selanjutnya.
Akhirnya, rahasia diri masing-masing terkuak. Masing-masing bercerita tentang apa yang membuat mereka sama-sama ingin menyendiri.
Novel grafis ini gak terlalu tebal. Helen tua bercerita di sebuah stasiun kenangannya kepada Linda, anaknya. Di saat yang sama, sebuah stasiun televise mengangkat kisah tentang Lloyd Goodman, penyiar legendaris yang menghilang di saat ia sedang di puncak.
Yang sedikit mengganggu, adalah gambaran sosok Helen. Harusnya ia terlihat cantik, tapi di sini, justru seperti cewek macho, berbadan besar dan potongan muka yang juga besar… kesannya gagah banget, malah kadang terkesan serem (kadang cocok sih, dengan sosok Helen yang misterius itu)
0 comments:
Post a Comment