Escape from Mr. Lemoncello’s Library
Chris Grabenstein @ 2013
Yearling - 2014
290 hal.
Untuk ‘merayakan’ dibukanya kembali perpustakaan
Alexandriaville – setelah 12 tahun ditutup – maka, akan dipilih 12 anak berusia
12 tahun untuk menjadi pengunjung pertama yang menghabiskan malam di
perpustakaan itu, sebelum dibuka untuk umum. Pemilihan itu didasari dari hasil
essay yang mereka buat tentang apa yang mereka harapankan dengan adanya
‘perpustakaan
Salah satu pesertanya adalah Kyle, yang
sebenernya gak terlalu tertarik sama buku, ia lebih suka main game-game seru.
Dan Kyle beserta 11 anak lainnya dibawa ke perpustakaan yang super keren dan
canggih. Dipandu oleh pustakawati yang sangat ‘chic’ bernama Dr. Zinchenko dan
juga Mr. Lemoncello sendiri, mereka memasuki sebuah dunia yang menarik. Ada robot pustakawati, hologram, tangga yang membawa kita
seolah melayang – yang akan membawa kita ke rak-rak yang paling tinggi dan
lain-lain (langsung dong .. pengen ikutan ada di sana)
Ternyata, Mr. Lemoncello sudah menyiapkan sebuah
game yang seru dan rumit. Anak-anak itu ditantang untuk memecahkan teka-teki,
yang hasilnya akan memberikan petuntuk jalan keluar dari perpustakaan itu. Bagi
Kyle yang bukan kutu buku itu, tentu saja membuatnya bingung, karena sebagian
besar petunjuk berhubungan dengan buku, tapi, ketangkasan dan kecerdikan Kyle
yang pengalaman dengan berbagai games buatan Mr. Lemoncello, membuat ia
berhasil memecahkan berbagai petunjuk.
Tapi intinya ternyata bukan hanya ‘ambisi’, tapi
juga anak-anak itu belajar berbagi, saling membantu, tidak curang dan gak boleh
mencuri atau culas. Ketahuan berbuat curang, mereka akan keluar dari
pertarungan itu. Tapi, setiap kebaikan juga diganjar dengan bonus-bonus yang
menguntungkan dari Mr. Lemoncello.
Tentu saja, ada peserta yang sangat ambisius
seperti Charles Chiltington – yang katanya seumur-umur, keturunan Chiltington
gak pernah kalah. Atau Haley Daley, gadis popular di sekolah, yang pengen
menang karena hadiah lainnya adalah jadi spokeperson Mr. Lemoncello, atau ada
Sierra, yang kutu buku.
Tokoh Mr. Lemoncello sendiri sangat ‘ajaib’,
eksentrik dan unik, yang mau gak mau langsung membuat gue terbayang sama Willy
Wonka. Ada
kesamaan karakter di antara kedua tokoh ini. Setiap Mr. Lemoncello muncul,
pasti akan ada sebuah kejutan. Nah, ada hal-hal yang pribadi dari Mr.
Lemoncello di sudut-sudut perpustakaan ini. Setiap anak yang jeli, akan
menemukan petunjuk yang berguna ini.
Yang unik lagi, terkadang, dalam setiap kalimat
yang diucapkan Mr. Lemoncello, terselip hal-hal yang berhubungan dengan buku,
misalnya:
“Keep working the puzzle but try to avoid Mrs. Basil E. Frankweiler’s files. They’re all mixed up”
“Of course.” Mr. Lemoncello
pointed to a smudge on Charles’s shirt. “If you like, I will also have Al
Capone do your shirts.”
Nah, di akhir buku ini, juga ada bonus puzzle –
Chris Grabenstein mengajak kita untuk ikutan ‘seru-seruan’. Plus, ada daftar
buku yang muncul di dalam buku ini, gue pun jadi sibuk bikin tanda, mana aja
buku yang pernah gue baca.
Wuiiihh.. ini jenis buku yang bisa bikin gue
ikutan membayangkan atau berimajinasi seperti apa Mr. Lemoncello’s Library,
ditambah lagi, ikutan penasaran dengan clue-clue yang misterius. Chris
Grabenstein jadi penulis yang buku lainnya pengen gue baca. (bonus lagi,
cover-nya yang lucu)
Submitted for:
- Young Adult Reading Challenge 2014
- Lucky
No. 14 Reading Challenge – category: (Not So) Fresh from the Oven
- Books in English Reading Challenge 2014
- Children Literature Project
- New Author Reading Challenge 2014
3 comments:
Ceritanya bagus buat diceritakan ulang ke anak-anak, Petualangan di Perpustakaan
Menarik nih ceritanya..pengen baca jg aku. ^^
@Adin: bagus buat dewasa dan anak2
@Zhya: sebagai bookworm, pasti suka buku ini
Post a Comment