Wednesday, October 10, 2012

Ratu Seribu Tahun




Ratu Seribu Tahun
Ardani Persada
GPU – 2011
542  hal.
(Hadiah dari yes24Indonesia)

Diawali dengan peperangan antara Kerajaan Madra dan Kerajaan Arengka yang dipimpin oleh Raja Rahwan. Dalam keadaan terdesak, Raya Shalya terpaksa meminta bantuan Djin Murugan untuk melindungi rakyat Madra. Murugan setuju, tapi dengan syarat Narasoma sebagai ‘tumbal’nya. Selamanya Murugan akan berada di dalam diri Narasoma dan juga rakyat Madra.

Selama 1000 tahun, Ratu Narasoma hidup dalam keabadian. Tapi lama-lama, beliau resah dan merasa kesepian. Ia menyaksikan kematian rakyat dan orang-orang terdekatnya, tapi ia sendiri tak punya teman abadi.

Suatu hari, datanglah seorang Pejalan Cakrawala yang misterius bernama Hekhaloth, yang menyarankan Ratu Narasoma untuk mencari Lembah yang Dijanjikan, yang akan membebaskan Ratu Narasoma dari kutukan Murugan. Maka mulailah perjalanan Ratu Narasoma. Ia menyamar menjadi seorang laki-laki bernama Volsung.

Sayangnya, banyak pihak-pihak yang merasa terganggu dengan keputusan Narasoma ini, selain Murugan tentunya. Yaitu pihak Raja Surga – Tritorch Hagel, Lumina Meredith, Alhazad Zatoith dan Zagam Willhemer. Mereka khawatir, perjalanan Ratu Narasoma justru akan mengganggu keseimbangan di tanah Vandaria. Mereka pun mengutus Kugo untuk mengawasi Ratu Narasoma dan membujuknya pulang ke Madra.

Dalam perjalanan ini, beberapa pihak yang tadinya berusaha menghalangi Volsung, justru berbalik menjadi pengikut setia Volsung dan membantunya dalam menghadapi berbagai ancaman.

Sejujurnya, lelah membaca buku ini. Bukan hanya karena memang fisiknya yang tebal, tapi mengikuti perjalanan Ratu Narasoma sebagai Volsung yang penuh dengan rintangan. Nyaris dalam setiap langkah ada pihak-pihak yang mencoba menghalangi Volsung. Perseturuan mulai dari yang kecil sampai perang yang besar terjadi. Beberapa memang karena ingin membuat Volsung gentar, tapi ada juga yang demi kepentingan pribadi.

Awalnya gue sempat heran dengan Ratu Narasoma yang menjadi pengikut ajaran Rahwan. Padahal Rahwan adalah orang yang nyaris menghancurkan Madra. Tapi, ternyata hidup selama 1000 tahun, membuat Ratu Narasoma hanya memiliki ingatan yang samar-samar akan peristiwa itu.

Lalu sosok Rahwan, meskipun hanya muncul di awal cerita, sempat membuat juga membuat gue bertanya-tanya, Rahwan adalah pilihan Sang Ibu untuk menyebarkan kedamaian dan cinta kasih di tanah Vandaria ini, tapi kenapa Raja Shalya lebih memilih untuk membuat perjanjian dengan Murugan? Tapi, ternyata ada alasan logis di akhir cerita. Sebuah kenyataan yang membuat Ratu Narasoma sendiri terkejut, tapi pada akhirnya justru membuat ia lebih memahami ajaran Rahwan itu sendiri.

Satu lagi yang bikin gue berpikir adalah tentang Raja Surga. Dalam bayangan gue, Raja Surga adalah sosok yang arif, bijaksana dan tenang. Mengambil segala keputusan dengan matang dan tidak gegabah. Tapi… di sini, mereka justru lebih  banyak pakai emosi – khususnya Alhazad dan terlebih lagi Zagam. Tanpa menyelediki lebih lanjut, mereka udah ketakutan duluan kalau Ratu Narasoma punya tujuan buruk. Bahkan sampai pakai ada acara perang besar demi menghadang Narasoma.

O ya, teman-teman seperjalanan Volsung kan gak tau kalo dia ini sebenarnya – kecuali Kugo, adalah seorang perempuan. Tapi, Vari kan sempat mengobati Volsung yang terluka karena berkelahi. Tapi, koq dia masih gak ngeh juga kalo Voslung ini bukan laki-laki?

Layaknya dalam cerita fantasi, tentu saja ada banyak hal-hal yang tak pernah terbayangkan dalam dunia nyata. Sebut saja kaum frameless – frameless sendiri ada yang berdarah murni, ada yang blasteran. Kedua kaum ini terkadang saling membenci dan saling menganggap rendah satu sama lain. Lalu ada Gorken, sosok mereka mengerikan, tapi ternyata setia kawan dan bisa mellow juga. Kemudian ada Kugo si kera sakti, garuda jatayu, Ixion – seekor kuda-naga tunggangan Volsung selama dalam perjalanan. Dalam ilustrasi di buku ini, akan lebih jelas gambaran makhluk-makhluk itu.

Buku kedua dari Vandaria Saga yang gue baca. Lebih tebal dan lebih sarat dengan konflik. Dan gue kembali terkagum-kagum dengan cerita fiksi fantasi lokal ini.

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang