Wednesday, April 04, 2012

Sweetly



Sweetly

Melody Violine (Terj.)
Penerbit Atria – Cet. I, November 2011
401 hal.
(Swap sama nophie)

Kenangan buruk tentang menghilangnya saudari mereka tidak pernah hilang dari benak Gretchen dan Ansel. Di masa kecil, ketika mereka bermain-main di hutan, sebuah makhluk bermata kuning yang diyakini Gretchen sebagai penyihir sudah mengambil saudari kembarnya. Sementara Ansel berusaha bersikap realistis bahwa saudarinya itu hilang di dalam hutan.

Beranjak dewasa, nama saudari yang hilang itu masih belum berani diucapkan dengan terang-terangan. Ibu dan ayah mereka meninggal dalam duka. Dan mereka berdua pun diusir dari rumah mereka oleh ibu tiri mereka.

Mobil mereka mogok dan mereka pun ‘terdampar’ di sebuah  kota kecil, Live Oak. Kota yang nyaris ditinggalkan penghuninya. Sebagian penduduknya adalah warga veteran. Salah seorang berbaik hati untuk mengantar mereka ke rumah Sophia Kelly, pemilik toko cokelat yang cantik tapi dibenci oleh penduduk Live Oak. Di rumah ini, Ansel bekerja untuk mendapatkan upah guna memperbaiki mobilnya. Tapi, satu hari… dua hari.. akhirnya mereka pun menetap. Bahkan Ansel jatuh cinta pada Sophia.

Sophia yang cantik ini menyimpan rahasia. Ia kerap dikaitkan dengan menghilangnya gadis-gadis di kota itu setiap kali Festival Cokelat diselenggarakan. Toko cokelat milik Sophia ini adalah toko cokelat turun-temurun. Sophia mewarisi toko ini dari ayahnya yang meninggal ‘tercabik-cabik’.

Gretchen berusaha menyelidiki apa terjadi di balik menghilangnya 8 gadis berusia 18 tahun itu, kenapa Sophia begitu ketakutan setiap mendapatkan kiriman sebuah cangkang, kenapa ia bersikeras mengadakan Festival Cokelat meskipun ia tahu ada penolakan dari warga Live Oak.

Kalau buku pertama, Sisters Red ‘mengadaptasi’ cerita anak-anak Gadis Kecil Bertudung Merah, kali ini Jackson Pearce mengambil latar belakang cerita Hansel and Gretel. Rumah permen yang menarik hati digantikan dengan toko cokelat.

Buat gue, cerita Sweetly lebih ‘menegangkan’. Misterinya lebih bikin penasaran, dari awal dibuat penasaran dengan nama kembaran Gretchen,  belum lagi misteri cangkang dan siapa sebenarnya Sophia? Dan ada hubungan apa antara Sophia dengan Fenris – si serigala jadi-jadian itu, belum lagi misteri adik Sophia, yang bernama Naida. Kalau di Sisters Red, Fenris berulang kali muncul, di buku ini, Fenris jadi makhluk misterius yang baru ketahuan belakangan. Dan kalau di Sisters Red banyak adegan perkelahian, di Sweetly ceritanya lebih kalem… ketegangan muncul bukan dari perburuan Fenris, tapi justru dari rahasia-rahasia yang banyak itu.

Sweetly memang sekuel dari Sisters Red, tapi kalau pun belum baca Sisters Red, gak perlu bingung atau ketinggalan cerita. Ini bukan cerita bersambung, hanya ada benang merah aja yaitu si Fenris.

5 comments:

HobbyBuku said...

Hi mbak Fe, aq sdh lama punya buku ini, blm sempat baca, dalam timbunan buku-buku hehe, lanjutannya Sister Red ya ( blm smpt baca juga )

Melody Violine said...

maaf, penerjemah buku ini aku, di cetakannya salah tulis ;___;

ferina said...

wah, ma'af :) udah aku ganti ya, Mel nama penerjemahnya :)

Astrid said...

wahh baru punya sisters red, belum dibaca..jadi penasaran. trus pengen cepet2 baca sweetly deh. abis ini ada sambungannya lagi gak ya?

Nophie Nos said...

kalo aku lebih suka sisters red malahan mbak, lebih tegang rasanya. tapi yang bikin penasaran lanjutannya nih, mau adaptasi dongeng little mermaid kayaknya.. clue nya di cangkang itu kan.. jadi penasaran banget gimana "mermaid" di mix ama fenris.

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang