The Truth about Forever
Sarah Dessen @ 2004
Puffin Books – 2008
391 pages
(pinjem dari Mia)
Sarah Dessen @ 2004
Puffin Books – 2008
391 pages
(pinjem dari Mia)
Macy Queen, harus berjuang untuk mengatasi kesedihan setelah ayahnya meninggal. Ibunya, kembali tenggelam dengan kesibukan sebagai sales perumahan, kakaknya tinggal bersama suaminya. Tinggallah Macy dengan kehidupannya yang membosankan. Ia ingin bicara dengan ibunya, tapi tampaknya, bekerja adalah salah satu cara ibunya untuk mengalihkan kesedihannya.
Hubungan Macy dengan ayahnya bisa dibilang lebih dekat, dibanding dengan ibunya. Macy dan ayahnya kerap lari pagi bersama. Dua-duanya sama-sama menyukai olahraga lari. Dan, sebelum meninggal, di pagi itu, ayah Macy sempat mengajaknya untuk lari pagi bersama, tapi, rasa kantuk dan malas membuat Macy menolak ajakan ayahnya. Itulah satu kejadian yang sangat ia sesali.
Di liburan musim panas ini, Macy kembali sendiri. Pacarnya, Jason, ikut ‘Brain Camp’. Yah, si Jason ini adalah anak yang pintar, teratur, terjadwal dan terkoordinasi. Semua harus sesuai dengan daftar yang dia buat. Pokoknya, Jason adalah laki-laki yang ‘sempurna’. Tapi, ehmm.. menurut gue sih rada ‘menyebalkan’. Tapi, bagi Macy, kesempurnaan Jason membuatnya nyaman. Macy terlindungi dengan adanya Jason.
Macy pun menggantikan Jason bekerja di perpustakaan. Pekerjaan yang sangat membosankan, dengan dua orang teman yang juga membosankan, yang memandang Macy sebelah mata, menganggapnya gak becus. Dan parahnya lagi, saat Macy mengeluh dan curhat sama Jason, ehh.. Jason malah bilang, Macy gak serius dengan pekerjaan di perpustakaan itu. *pengen jitak Jason*
Secara gak sengaja, Macy akhirnya punya pekerjaan double. Ia juga ambil bagian membantu Wish Catering. Yang membawanya berkenala dengan cowok bernama Wes. Keakraban mereka berdua menimbulkan perasaan-perasaan lain. Tapi, sayang, dua-dua masih mempunya hubungan dengan orang lain. Dan, ditambah lagi konflik Macy dengan ibunya yang tidak menyukai Wes dan teman-teman baru Macy. Ya, biasa deh, orang tua selalu menuntut anaknya untuk jadi yang terbaik, punya pergaulan yang baik. Masa lalu yang kelam membuat Wes langsung dicap negatif oleh ibu Macy.
Pergaulan Macy dengan orang-orang di Wish Catering juga membuat Macy berubah. Ia merasa lebih bebas dan lepas. Seolah beban yang ada selama ini pelan-pelan menghilang.
Buku pertama Sarah Dessen yang gue baca, genre YA (young adult). Rada lama untuk ‘nyambung’ dengan novel ini. Gue suka bagian Macy dan Wes main ‘Truth’. Justru lewat permainan ini, gue jadi lebih ‘kenal’ dengan karakter Macy maupun Wes.
Hubungan Macy dengan ayahnya bisa dibilang lebih dekat, dibanding dengan ibunya. Macy dan ayahnya kerap lari pagi bersama. Dua-duanya sama-sama menyukai olahraga lari. Dan, sebelum meninggal, di pagi itu, ayah Macy sempat mengajaknya untuk lari pagi bersama, tapi, rasa kantuk dan malas membuat Macy menolak ajakan ayahnya. Itulah satu kejadian yang sangat ia sesali.
Di liburan musim panas ini, Macy kembali sendiri. Pacarnya, Jason, ikut ‘Brain Camp’. Yah, si Jason ini adalah anak yang pintar, teratur, terjadwal dan terkoordinasi. Semua harus sesuai dengan daftar yang dia buat. Pokoknya, Jason adalah laki-laki yang ‘sempurna’. Tapi, ehmm.. menurut gue sih rada ‘menyebalkan’. Tapi, bagi Macy, kesempurnaan Jason membuatnya nyaman. Macy terlindungi dengan adanya Jason.
Macy pun menggantikan Jason bekerja di perpustakaan. Pekerjaan yang sangat membosankan, dengan dua orang teman yang juga membosankan, yang memandang Macy sebelah mata, menganggapnya gak becus. Dan parahnya lagi, saat Macy mengeluh dan curhat sama Jason, ehh.. Jason malah bilang, Macy gak serius dengan pekerjaan di perpustakaan itu. *pengen jitak Jason*
Secara gak sengaja, Macy akhirnya punya pekerjaan double. Ia juga ambil bagian membantu Wish Catering. Yang membawanya berkenala dengan cowok bernama Wes. Keakraban mereka berdua menimbulkan perasaan-perasaan lain. Tapi, sayang, dua-dua masih mempunya hubungan dengan orang lain. Dan, ditambah lagi konflik Macy dengan ibunya yang tidak menyukai Wes dan teman-teman baru Macy. Ya, biasa deh, orang tua selalu menuntut anaknya untuk jadi yang terbaik, punya pergaulan yang baik. Masa lalu yang kelam membuat Wes langsung dicap negatif oleh ibu Macy.
Pergaulan Macy dengan orang-orang di Wish Catering juga membuat Macy berubah. Ia merasa lebih bebas dan lepas. Seolah beban yang ada selama ini pelan-pelan menghilang.
Buku pertama Sarah Dessen yang gue baca, genre YA (young adult). Rada lama untuk ‘nyambung’ dengan novel ini. Gue suka bagian Macy dan Wes main ‘Truth’. Justru lewat permainan ini, gue jadi lebih ‘kenal’ dengan karakter Macy maupun Wes.
2 comments:
Aku pikir ini bukunya orizuka lho, soalnya sama "The Truth about Forever" hehe..
AKu pikir ini bukunya orizuka lho, judulnya sama-sama the truth about forever juga :))
Post a Comment