Thursday, December 29, 2011

Life Traveler


Life Traveler: Suatu Ketika di Sebuah Perjalanan
Windy Ariestanty @ 2011
Gagas Media – Cet. I, 2011
382 hal.
(via Gramedia Pondok Indah Mall)


"Home is a place where you can find your love, young girl"
(hal. 350)

Semoga gak berlebihan kalo gue bilang, gue menemukan buku yang bagus untuk menutup tahun 2011. Membaca buku ini, gue seolah menemukan sesuatu untuk me-recharge otak gue, energi gue dan berpikir lebih positif menuju tahun 2012.

Banyak hal menarik yang gue temukan sejak gue membuka lembar pertama buku ini. Pertama, daftar isi yang seolah ditulis dengan tulisan tangan, ilustrasi yang cantik, pembatas buku yang seperti potongan boarding pass, plus foto-foto yang keren. Ditambah lagi berbagai tips seputar traveling dan tempat-tempat yang wajib dikunjungi di negara-negara yang ada di buku ini.

Buku ini bukan sekedar buku ‘traveling’ yang hanya memuat info tempat-tempat wisata (ini sih yang terbersit di benak gue pada mulanya, apalah bedanya buku ini dengan buku traveling lain?). Tapi, salah satu cerita di dalam buku ini pernah dimuat di majalah Cleo, dan ini yang mengubah pikiran gue tentang buku ini.

Sepertinya, seorang Windy tidak hanya melakukan perjalanan untuk sekedar bersenang-senang, liburan, tapi juga mencari sesuatu yang untuk mengisi batin (aduh.. bahasa gue…). Baginya, berkenalan dengan orang asing – terutama penduduk setempat – akan memberi nilai lebih dalam sebuah perjalanan. Gue ‘menangkap’ persahabatan yang hangat, ketulusan dan kebahagiaan. Mencoba mencari makna apa artinya ‘pulang’, apa artinya ‘cinta’.

Banyak quote yang bagus, rasanya pengen gue share di sini semua… tapi, kalo ditulis semua… gak seru lagi dong…

Gue mau membuat satu pengakuan…. “bukan buku romance menye-menye yang membuat gue menangis, tapi… buku ini… berhasil membuat gue menitikkan air mata.” Beneran…. Membaca salah satu cerita, tentang bagaimana orang yang sebelumnya ‘asing’, ternyata mampu menawarkan sebuah kehangatan yang tulus.

Dua tulisan terakhir, tak kalah menarik. Windy mengajak dua sahabatnya, Dominique dan Yunika untuk ikut berbagi.


"Tapi saya tidak merasa sendirian. Tidak kesepian. Dan tidak pula merasa terasing
Saya ada bersama mereka. Ya, mereka. Orang-orang yang saya temui di perjalanan

And… I call them: family."

(hal: 158 – 159)

8 comments:

windy said...

thank you for your review. ;) such an honor for me. do appreciate it. :)

ferina said...

@windy: sama2 ya :)

Aleetha said...

Aku suka buku ini.Walau awalnya nyaris kututup karena bosan. hahaha

ferina said...

@Aleetha: yang bikin aku betah dari awal, gara2 ilustrasinya yang 'cantik'

Oky said...

Iya bener... satu kata buat novel ini "cantik!"

ferina said...

@okeyzz: aku betah berlama-lama baca buku ini

-Indah- said...

Ferinaa.. elo sukses bikin gua pengen baca buku yang satu ini, ahahahaha.. padahal biasanya gua suka males baca buku2 travelling :p

*nanti kalo ke toko buku cari aahh*

ferina said...

@Indah: hehehe... senangnya ternyata gue bisa 'mempengaruhi' orang lain :D

selamat mencari dan membaca :)

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang