The HERetic’s Daughter
Kathleen Kent @2008
Leinovar Bahfein (Terj.)
Matahati, Mei 2011
282 hal.
Berkisah tentang kehidupan di Inggris sekitar tahun 1690 – 1692, masa-masa yang penuh dengan kemunafikan. Keluarga Carrier pindah dari Billerica ke Andover. Tapi kedatangan mereka tidak disambut ramah oleh para penduduk. Mereka dianggap membawa wabah penyakit cacar yang kala itu adalah penyakit yang mematikan. Banyak penduduk terkena cacar, akhirnya meninggal, termasuk nenek Sarah Carrier. Sebab lainnya adalah, karena ibu Sarah, Martha Carrier dianggap sebagai penyihir, penganut aliran sesat, apalagi Martha tidak akan mau datang ke gereja seandainya tidak dipaksa oleh ibunya.
Banyak cerita-cerita miring seputar keluarga Carrier, tentang ayahnya yang mantan pengawal Kerajaan Inggris, tentang perebutan tanah keluarga, belum lagi gosip-gosip yang sering menyudutkan mereka. Jika salah satu tetangga mengalami musibah – dan kebetulan beberapa hari sebelumnya bertengkar dengan Martha, maka mereka akan menuduh semua itu disebabkan sihir Martha Carrier.
Di masa itu, banyak orang-orang tak bersalah dijebloskan ke penjara karena dianggap sebagai penyihir, tak hanya orang tua, tapi anak-anak dari mereka yang tertuduh pun diseret masuk ke penjara. Tujuannya, jika anak-anak itu dimasukkan ke penjara juga, maka orang tua mereka akan mengakui tindakan jahat mereka, bahwa mereka memang penganut aliran sesat.
Di masa itu penganut agama Kristen terpecah dua. Ada yang mengaku sebagai penganut Kristen yang taat, Di setiap khotbahnya, sang Pendeta selalu menekankan akan siksa neraka bagi mereka yang menyimpang. Dan di sisi lain, penganut ajaran seperti Martha Carrier punya pendapat sendiri. Ia teguh pada pendiriannya.
Pada akhirnya, Martha Carrier pun masuk penjara. Tapi, ia dengan teguh tetap tidak mau mengaku bersalah. Satu per satu anaknya pun diseret masuk ke penjara. Sarah yang sering bersimpangan dengan ibunya pelan-pelan mengerti akan keteguhan sikap ibunya. Sama seperti yang lain, Martha Carrier hanya diminta mengaku, tapi tidak diberi kesempatan untuk membela diri.
Orang-orang yang katanya penganut Kristen yang taat, malah saling bergunjing, menyebar berita bohong. Seorang istri kepala polisi tega-teganya merampas baju para tahanan, sedikit memaksa mereka untuk menukar pakaian mereka demi makanan yang lebih layak di dalam penjara.
Awalnya gue agak bingung membaca buku ini. Latar belakang sejarahnya menarik, tentang penyihir Salem – mungkin gue beberapa kali membaca buku dengan latar belakang yang sama. Tapi tetap pengetahuan gue akan hal ini masih minim. Di buku ini juga terlalu sedikit pengantar biar pembaca sedikit jelas dengan sejarah yang melatari buku ini. Hmmm.. jadi inget The Virgin Blue - Tracy Chevallier.
Cerita ini sendiri, di bagian depan pun agak lamban. Tadinya gue berharap ada tanda-tanda kenapa Martha Carrier dianggap sebagai penyihir, atau ada rahasia yang dibagi oleh nenek Sarah. Hanya ada satu buku harian Martha Carrier yang tadi gue bikin bakal menyingkap semua, tapi ternyata sampai akhir pun, gak dikasih tau apa isi buku itu.
Tapi, makin ke belakang, isi buku ini makin bikin miris, bikin gregetan dan membuat gue berpikir, ternyata orang-orang jaman dulu juga udah pada gila. Gak peduli jenis kelamin, bahkan perempuan tua, lagi hamil, anak-anak yang gak jelas apakah mereka bersalah atau gak, asal diisukan sebagai penganut aliran sesat langsung main tangkap dan berakhir di tiang gantungan.
Kathleen Kent @2008
Leinovar Bahfein (Terj.)
Matahati, Mei 2011
282 hal.
Berkisah tentang kehidupan di Inggris sekitar tahun 1690 – 1692, masa-masa yang penuh dengan kemunafikan. Keluarga Carrier pindah dari Billerica ke Andover. Tapi kedatangan mereka tidak disambut ramah oleh para penduduk. Mereka dianggap membawa wabah penyakit cacar yang kala itu adalah penyakit yang mematikan. Banyak penduduk terkena cacar, akhirnya meninggal, termasuk nenek Sarah Carrier. Sebab lainnya adalah, karena ibu Sarah, Martha Carrier dianggap sebagai penyihir, penganut aliran sesat, apalagi Martha tidak akan mau datang ke gereja seandainya tidak dipaksa oleh ibunya.
Banyak cerita-cerita miring seputar keluarga Carrier, tentang ayahnya yang mantan pengawal Kerajaan Inggris, tentang perebutan tanah keluarga, belum lagi gosip-gosip yang sering menyudutkan mereka. Jika salah satu tetangga mengalami musibah – dan kebetulan beberapa hari sebelumnya bertengkar dengan Martha, maka mereka akan menuduh semua itu disebabkan sihir Martha Carrier.
Di masa itu, banyak orang-orang tak bersalah dijebloskan ke penjara karena dianggap sebagai penyihir, tak hanya orang tua, tapi anak-anak dari mereka yang tertuduh pun diseret masuk ke penjara. Tujuannya, jika anak-anak itu dimasukkan ke penjara juga, maka orang tua mereka akan mengakui tindakan jahat mereka, bahwa mereka memang penganut aliran sesat.
Di masa itu penganut agama Kristen terpecah dua. Ada yang mengaku sebagai penganut Kristen yang taat, Di setiap khotbahnya, sang Pendeta selalu menekankan akan siksa neraka bagi mereka yang menyimpang. Dan di sisi lain, penganut ajaran seperti Martha Carrier punya pendapat sendiri. Ia teguh pada pendiriannya.
Pada akhirnya, Martha Carrier pun masuk penjara. Tapi, ia dengan teguh tetap tidak mau mengaku bersalah. Satu per satu anaknya pun diseret masuk ke penjara. Sarah yang sering bersimpangan dengan ibunya pelan-pelan mengerti akan keteguhan sikap ibunya. Sama seperti yang lain, Martha Carrier hanya diminta mengaku, tapi tidak diberi kesempatan untuk membela diri.
Orang-orang yang katanya penganut Kristen yang taat, malah saling bergunjing, menyebar berita bohong. Seorang istri kepala polisi tega-teganya merampas baju para tahanan, sedikit memaksa mereka untuk menukar pakaian mereka demi makanan yang lebih layak di dalam penjara.
Awalnya gue agak bingung membaca buku ini. Latar belakang sejarahnya menarik, tentang penyihir Salem – mungkin gue beberapa kali membaca buku dengan latar belakang yang sama. Tapi tetap pengetahuan gue akan hal ini masih minim. Di buku ini juga terlalu sedikit pengantar biar pembaca sedikit jelas dengan sejarah yang melatari buku ini. Hmmm.. jadi inget The Virgin Blue - Tracy Chevallier.
Cerita ini sendiri, di bagian depan pun agak lamban. Tadinya gue berharap ada tanda-tanda kenapa Martha Carrier dianggap sebagai penyihir, atau ada rahasia yang dibagi oleh nenek Sarah. Hanya ada satu buku harian Martha Carrier yang tadi gue bikin bakal menyingkap semua, tapi ternyata sampai akhir pun, gak dikasih tau apa isi buku itu.
Tapi, makin ke belakang, isi buku ini makin bikin miris, bikin gregetan dan membuat gue berpikir, ternyata orang-orang jaman dulu juga udah pada gila. Gak peduli jenis kelamin, bahkan perempuan tua, lagi hamil, anak-anak yang gak jelas apakah mereka bersalah atau gak, asal diisukan sebagai penganut aliran sesat langsung main tangkap dan berakhir di tiang gantungan.
6 comments:
Wew...baca reviewmu kok tampaknya kurang "menggigit" ya buku ini, betulkah?
....asal diisukan sebagai penganut aliran sesat langsung main tangkap dan berakhir di tiang gantungan.
apapun yang terjadi di masa sekarang kan sedikit banyak dipengaruhi oleh masa lalu. betul gak?
salam kenal.
Jadi makin penasaran ma buku yang satu ini. Msalah pembunuhan terkait isu penyihir itu masih misteri sampai sekarang.Buku ini salah satu dari banyak buku yang menjadikan penyihir Salem sebagai inti cerita :D
@Fanda: iya, aku kurang ngerasa 'klik' sama buku ini.
@Review buku: salam kenal juga
@Ally: Kathleen Kent ini punya satu buku lagi. masih seputar penyihir salem
Waahh.bukannya km penggemar novel historical ya mbak??
btw, yg bikin aku penasaran adl isi buku itu. coba penulis sedikit bersusah payah ngasi tau pembaca ttg apa isinya, jadi lebih keren pasti.
tapi aku suka sama novel ini, makanya kemaren aku kasih bintang 4 :)
eh..masih ada lagi ya bukunya Kathleen Kent yg ttg penyihir salem?? wah jaadi penasaran.
@nophie: suka sih sama historical fiction, tapi kalo awalnya rada lamban, jadi kurang gimana gitu.. :D
aku penasaran sama bukunya Martha. Apa sih isinya? aku bintang 3 aja deh :D
buka aja website-nya. ada sedikit info-info seputar penyihir salem (ternyata dia masih keturunan carrier)
Post a Comment